Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AkuCintaNaneaAvatar border
TS
AkuCintaNanea
Dituding bilang Musik Dangdut biang Kerusuhan, SBY Diprotes & Cabut Pernyataannya
Dituding bilang Musik Dangdut biang Kerusuhan, SBY Diprotes & Cabut Pernyataannya

Pecinta Dangdut Tuntut Pernyataan Presiden SBY Dicabut
Kamis, 17 Januari 2013 03:52 wib wib

SITUBONDO- Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam satu media massa, yang mengatakan musik dangdut sebagai pemicu kerusuhan saat kampanye, memancing Aliansi Pecinta Musik Dangdut Situbondo melakukan aksi. Mereka mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, untuk menyuarakan aspirasinya menolak pernyataan tersebut. Sambil membawa berbagai poster, mereka juga menggelar orasi mengutuk keras pernyataan SBY.

Edi Suprioyono, koordinator aksi, meminta DPRD Situbondo menjembatani untuk meneruskan ke pemerintah pusat terkait pernyataan SBY itu. Dia meminta pernyataan tersebut dikaji ulang agar tidak meresahkan masyarakat khususnya pecinta dan penikmat musik dangdut. “Kami minta pernyataan SBY itu dikaji atau dicabut,” kata Edi, Rabu 16 Januari.

Setelah menggelar orasi, lima pecinta musik dangdut tersebut ditemui Narwiyoto, anggota DPRD Situbondo. Narwiyoto mengatakan, menampung aspirasi warga pecinta dangdut itu dan akan meneruskan ke pemerintah pusat. Menurutnya, selama musik dangdut digunakan untuk menghibur dan tidak melanggar norma agama, maka tidak ada masalah jika ditampilkan saat kampanye. “Sepanjang untuk hiburan saya pikir tidak mengapa musik dangdut ditampilkan,” katanya. Setelah menyampaikan aspiransinya, para pecinta dangdut itu meninggalkan Kantor DPRD dengan tertib.
http://surabaya.okezone.com/read/201...en-sby-dicabut

Dituding bilang Musik Dangdut biang Kerusuhan, SBY Diprotes & Cabut Pernyataannya

SBY: Saya Menyukai & Mengapresiasi Musik Dangdut
Rabu, 16/01/2013 19:20 WIB

Jakarta - Presiden SBY menyampaikan penjelasan soal isu yang berkembang perihal dirinya dan musik dangdut. SBY menegaskan, tidak benar bahwa dia bersikap diskriminatif kepada musik dangdut. "Saya menyukai dan mengapresiasi musik dangdut," kata Presiden SBY dalam keterangannya, Rabu (16/1/2013). Berikut pernyataan lengkap Presiden SBY:

Saya mendapatkan informasi bahwa ada yang menanggapi secara salah terhadap apa yang saya sampaikan pada acara Presidential Lecture di hadapan KNPI, kemarin di Jakarta, 15 Januari 2013. Mereka mengatakan bahwa seolah saya tidak suka musik Dangdut, atau saya dianggap mendiskriminasi musik Dangdut.

Pernyataan demikian jelas keliru. Dan bukan itu yang saya maksud.

Dalam ceramah saya tentang demokrasi di Indonesia kemarin memang ada substansi tentang pemilu 2014, termasuk Pemilihan Presiden tahun 2014 mendatang.

Berkaitan dengan kampanye Pilpres, saya menyampaikan sejumlah usulan kepada KPU, antara lain agar kampanye terbuka yang mengerahkan masa dalam jumlah yang besar dikurangi. Sebaliknya kampanye dengan pengerahan masa yang lebih terbatas ~ seribu sampai dua ribu orang ditambah. Hal ini, menurut pendapat saya akan jauh lebih hemat dan lebih tertib. Yang penting, media masa menyiarkan apa yang dikampanyekan oleh Calon Presiden atau Calon Wakil Presiden sehingga rakyat bisa mengikuti dan mengetahuinya.

Saya katakan bahwa kampanye yang dihadiri masa yang amat besar, masa sering berteriak-teriak minta air atau ingin diperdengarkan musik dangdut semata. Itu pengalaman saya sendiri dalam melakukan kampanye dalam 2 kali pemilu. Kalau hanya itu, maka materi kampanye tentu tidak bisa diketahui oleh masa yang hadir.

Hal ini tidak berarti saya pribadi tidak menyukai musik Dangdut untuk dinyanyikan pada saat kampanye. Tidak berarti pula dalam kampanye yang terbatas musik Dangdut tidak bisa diperdengarkan. Bahkan, setiap kampanye yang saya lakukan sebagai Capres pada Pemilu Tahun 2009 yang lalu, saya selalu memperdengarkan lagu-lagu Dangdut.

Untuk memberikan kejelasan, saya ingin memberikan contoh bahwa saya pribadi menyenangi dan memberikan apresiasi pada musik Dangdut.

Pada rangkaian kampanye saya dalam Pemilu 2009, baik Pemilu legislatif maupun Pilpres, selalu dinyanyikan lagu- agu Dangdut. Waktu itu yang menyanyikan adalah Cici Paramida dan Gita KDI. Bahkan dalam kampanye terbatas yang memperdengarkan 3 lagu, satu lagu dari 3 lagu itu adalah lagu Dangdut.

Dalam rangkaian kampanye pemilu tahun 2004, saya sendiri selalu menyanyi lagu Pelangi Di matamu, yang saya bawakan dalam irama Dangdut. Bahkan, untuk melengkapi apa yang saya sampaikan ini, salah satu lagu ciptaan saya, Rinduku Padamu, juga ada yang dibawakan dalam versi Dangdut.

Dengan penjelasan ini saya berharap saudara-saudara saya, para pemusik dan penyanyi Dangdut, tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu.

Jakarta, 16 Januari 2013.
SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

[url]http://news.detik..com/read/2013/01/16/191606/2144250/10/sby-saya-menyukai-mengapresiasi-musik-dangdut?9922022[/url]

Pendukung Rhoma Protes SBY Soal Larangan Konser Dangdut
Rabu, 16 Januari 2013 22:40 WIB


Dituding bilang Musik Dangdut biang Kerusuhan, SBY Diprotes & Cabut Pernyataannya
Terlalu ... kau SBY!

TRIBUNJOGJA.COM, SURABAYA - Soneta Fans Club Indonesia (SFCI) Jawa Timur (Jatim) memprotes pernyataan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang meminta KPU membuat aturan tak menggunakan konser dangdut dalam kampanye. Ketua DPD SFCI Jatim, H Surya Aka Syahnagra, yang mendukung Raja Dangdut Rhoma Irama, mengaku kecewa dengan pernyataan Presiden SBY. "Ini menunjukan bahwa presiden tak memiiki sensitivitas terhadap karya anak bangsa," tegasnya, Rabu (16/1/2013).

Menurutnya, presiden seharusnya paham bahwa dangdut adalah salah satu jenis musik paling dicintai masyarakat Indonesia. Lagipula, dangdut sebagai musik asli Indonesia sedang diproses oleh Kemendikbud untuk menjadi World Heritage ke UNESCO. "Presiden tak melarang jenis musik lain yang bukan asli Indonesia. Presiden telah bertindak diskriminatif," tegasnya. Ditegaskan Surya, pihaknya sangat mendukung pelaksanaan kampanye yang lebih mendidik, hemat, dan tertib. Tapi bukan berarti presiden harus menuding dangdut sebagai pihak yang bersalah.

Dikatakan Surya, kampanye adalah wujud pesta demokrasi, agar rakyat mengerti seperti apa visi misi si calon. Tampilnya artis dan musik dangdut, berfungsi untuk menghibur yang hadir agar tak jenuh dengar orasi. "Kenapa khawatir dengan dangdut terjadi rusuh? Kerusuhan bisa terjadi di semua jenis musik, kenapa yang dituduh dangdut? Semoga Bapak presiden SBY tak lupa, bahwa selama beliau kampanye Pilpres juga dimeriahkan hiburan dangdut," tukasnya
http://jogja.tribunnews.com/2013/01/...onser-dangdut/

-----------------------------

Memang sebaiknya sesama artis penyanyi dan musik itu, tidak saling meremehkan, hanya gara-gara alirannya beda ...

emoticon-Ngakak:
Diubah oleh AkuCintaNanea 17-01-2013 01:15
0
3.2K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.