Harus dari mana aku memulai cerita ini ya…?? Hhe he he…
Ini dimulai dari 2 bulan yang lalu, ketika aku sedang ditugaskan oleh atasanku untuk pekerjaan yang sudah lama di tunda kesuatu lokasi. Lirik kanan dan melirik kekiri pandangan yang tak tau arah, kemana imajinasi ini akan berlabuh dalam perjalanan menuju lokasi pekerjaan. Sepintas saja dihadapanku lewat beberapa pengendara motor lain yang melewati jalan yg kulalui juga. Namun fikiran ini sedang tak ingin berfantasi untuk menghilangkan kejenuhan sesaat.
Lalu mataku mulai tertuju pada satu pengendara motor yang melintas berselisihan didepanku, seorang wanita yang memakai penutup aurat dikepalanya berpakaian sangat santun dan sungguh mempesona melaju kencang menerobos arah angin. Aku tak pernah tau “siapa dia” dan “dimana dia tinggal”. Hari – hariku ditemani dengan rasa penasaran akan gadis ini. Akhirnya kuputuskan untuk menunggu dia dijalan yang sama yang sering dilewati.
Sudah hamper 2 minggu aku mengamatinya tanpa berani berkenalan atau mengucapkan sepatah kata atau bahkan tersenyum padanya, diriku seperti dikejar oleh ketololan.
Pekerjaan dilokasi sudah hampir 80% selesai. Aku ditugaskan kembali sebagai pengawas lapangan hari itu. Banyak alat berat yang kami bawa kelokasi tersebut, sampai – sampai jalan tersebut agak sedikit macet dan kuatur jalan agar tidak terjadi kemacetan yang panjang. Aku berdiri ditengah badan jalan kuberi tanda pada pengendara mobil untuk melaju jalan, mobil itupun maju dan sontak aku terkejut kulihat dibelakang mobil itu terlihat seorang wanita, Ya…. Itu dia……. Dia lah wanita yang kuamati selama ini. Dia pun melewati jalan yang macet itu berselisih dihadapanku sontak aku tersenyum padanya, aku heran kenapa aku sampai berani tersenyum padanya, dan dia pun membalas senyumku dengan arah mata yang menatap kebawah dengan malu – malu.
Alhamdulillah…. Aku bersyukur senyumku dapat dibalasnya. Aku tak pernah lupa pertemuan pertama kala itu dia memaki jilbab berwarna merah dangan pakaian yang muslimah dan dibawah bibirnya terdapat tahi lalat yang dapat membuatnya terlihat manis jika tersenyum.
Kucari info tentang dirinya, Yap……. Akhirnya aku mendapatkan berita tentang dirinya. Inisial dari nama nya “W” dan tempat tinggalnya tak jauh dengan jalan yang sering dilewatinya. Aku juga mendapatkan nomor handphone nya. Tampa piker panjang kuberanikan diri untuk mengirim message padanya sebagai tahap awal perkenalan diri, dan anehnya lagi aku mulai menyukainya tampa pertemuan dan tak tau seperti apa rupaku.
Sudah hampir 2 bulan ini aku mendekatkan diri dengannya tapi tetap tak ada kemajuan, mungkin bisa dikatakan hanya mencapai 5% saja. Aku mulai menyerah dan mulai putus asa untuk mendapatkan perhatian darinya, kehilangan akal dan cara untuk bisa bertemu dengannya.
Perasaan suka ku padanya tak bisa menghilang, aku menyukainya dengan tulus apa adanya bukan karna ada apanya, ketika aku melihat dia aku yakin dia sosok orang yang bisa menemaniku menuju ikatan yang sakral mawaddah dan warrahmah.
Takdir berkata lain dan tak sependapat dengan apa yang sudah aku rencanakan selama ini, dan jika memang Sang Maha Pemberi memberikan ku kesempatan untuk menunjukan padanya aku akan siap meskipun lebih beresiko gagal setidaknya aku bersyukur bisa bertemu dengannya. Ya Allah,,, Yang Maha Pemberi, berikanlah aku setetes cinta agar aku bisa mencintainya dengan cinta yang sesungguhnya.
Mungkin semua ini hanya cinta fantasiku saja, aku dan dia takan pernah bisa menjadi KITA. Andai aku diberikan waktu yang lebih aku ingin sekali membuktikan nya dihadapanmu kelak.