TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama(Ahok) menanggapi dingin kicauan berbau SARA pengacara Farhat Abbas di Twitter. Ia mengaku tidak marah.
"Biasa saja kok," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Kamis(10/1/2013).
Ahok juga mengaku senang dan siap menunggu kritikan selanjutnya dari Farhat.
"Siapa sih pejabat yang mau mengundang wartawan untuk dikritik? Justru kita senang dikritik," kata Ahok.
Ahok pun tidak mengetahui, ternyata ada orang lain yang merasa tersinggung, dan akhirnya melaporkan kicauan Farhat ke Polda Metro Jaya.
"Saya nggak tahu itu. Itu sih bisa saja orang melaporkan itu dengan alasan melanggar Undang-Undang. Saya sih tidak mempermasalahkan itu," ucap Ahok.
Untuk diketahui, belakangan muncul pemberitaan media mengenai kicauan Farhat Abbas di twitter tentang Basuki Tjahaja Purnama terkait permasalahan plat mobil yang dinilai menghina dan berbau rasis. Berikut tweet @farhatbbaslaw : “Ahok sana sini protes plat pribadi B 2 DKI dijual polisi ke orang umum katanya! Dasar Ahok plat aja diributin! Apapun plat nya tetap C***!” Farhat Abbas “Terkejut Dirinya Dilaporkan ke Polda Terkait Kicauannya di Twitter
JAKARTA-JP : Menanggapi adanya laporan dari Komunitas Intelektual Muda Betawi (KIMB) yang melaporkan Farhat Abbas ke Polda Metro terkait kicauan Farhat di twitter. Farhat mengaku sangat kaget.
“Soal laporan kata Ketua Umum KIMB Ramdan Alamsyah, saya kaget aja. Ujar Farhat, Kamis (10/9/) di Mapolda Metro Jaya.
Farhat juga mengaku sangat menyayangkan pelaporan yang dilakukan Ramdan Alamsyah yang disebutnya sebagai etnis Tionghoa yang cerdas dan patut diteladani.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, Ketua Umum KIMB Ramdan Alamsyah melaporkan Farhat Abbas ke SPK Polda Metro, Kamis (10/1/) terkait kicauan Farhat di twitter.
“Komentar dia (Farhat) di twitter ini menimbulkan kebencian di etnis Tionghoa yang tidak seharusnya dilakukan oleh yang bersangkutan. Seharusnya pendapat Farhat tentang plat tidak perlu menggunakan kata seperti itu, dan ada tanda serunya. Jadi itu pemahamannya menunjukkan kebencian dia pada etnis Tionghoa bukan saja sama Ahok tapi seluruh etnis Tionghoa.
Farhat Abbas: Wagub Ahok Maaf Ya, Terima Kasih Anda Tak Sensi
Quote:
Liputan6.com, Jakarta : Kicauan pengacara Farhat Abbas terhadap Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di akun Twitternya, @farhatabbaslaw, mengundang banyak kritikan.
Kicauan Farhat yang ditujukan ke Ahok dinilai bernada rasialis. Belakangan Farhat dalam akun Twitternya meminta maaf kepada Ahok.
"Pak Wagub Ahok yg bijaksana! Minta maaf ya, tks anda tak sensi, Kita tutup masalah plat nomor mobil, slmt berkarya. tgu kritik sy yg lain," demikian isi akun Twitter Farhat yang ditulis sekitar 1 jam lalu, Kamis (10/1/2013).
Sebelumnya, Ahok tak mau mempermasalahkan kicauan Farhat yang berbau rasialis itu. Bagi Ahok, era menyudutkan etnis tertentu itu sudah tidak lagi tren. Masa-masa "kelam" seperti itu sudah menjadi cerita masa lalu. "Apalagi dia generasi muda kan? Kasihan dia diserang banyak orang," kata Ahok kemarin.
Ahok tidak ada rencana apapun untuk menindaklanjuti kicauan Farhat yang mengkritiknya itu. "Ngapain? Orang udah kasihan diserang banyak orang kok," singkat Ahok.
Bermula dari pelat nomor B 2 DKI yang dikabarkan dimiliki seorang pengusaha swasta, bukan wakil gubernur DKI Jakarta. Namun Kepolisian memastikan pelat nomor B 2 DKI masih ada dan tak dimiliki orang lain.
"Nomor itu masih ada di kita, dan kita sudah beri surat Nomor 1999/10/2012 tertanggal 21 Oktober 2012 tentang alokasi nomor kendaran bermotor untuk pejabat Pemprov DKI," ujar Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Wahyono di Jakarta, Jumat 4 Januari lalu. (Ais
Spoiler for "Farhat sebut Ahok ngeyel, jutek dan nyolot":
Kicauan Farhat Abbas yang mengkritik Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menuai protes keras dari sejumlah masyarakat, terutama etnis tertentu. Terkait hal itu, suami Nia Daniati ini meminta maaf melalui akun resmi twitternya.
Namun, nyatanya hal tersebut ditanggapi dingin oleh Ahok. Ahok sebut jika Farhat tidak bersalah maka tidak perlu meminta maaf. Pernyataan Ahok dalam akun twitter tersebut pun kembali menyulut emosi Farhat.
"Kemudian ketika saya meminta maaf dia (Ahok) mengatakan seolah-olah saya orang bodoh yang enggak salah malah minta maaf," ujar Farhat kesal di Mapolda Metro Jaya, Kamis (10/1).
Pernyataan tersebut, dinilai Farhat tidak sepantasnya dilontarkan oleh seorang pemimpin nomor dua Ibukota. "Kalau dia bijaksana dia (Ahok) bisa berkata 'oh iya, Farhat tidak apa-apa, kamu kan warga saya' enggak perlu lagi menyerang bahwa Farhat itu pengacara narkoba yang menyelamatkan hukuman mati," tutur Farhat.
"Tidak perlu dia (Ahok) mengatakan bahwa Farhat Abbas ngomongnya hati-hati, pengacara ganteng tapi capres kok begitu. Ya buat apa. Berati ini kan ngeyel, jutek dan nyolot itu menurut persepsi saya," tandas Farhat.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam twittnya Farhat, pengacara tersebut menulis @farhatabbaslaw : Ahok sana sini plat pribadi B 2 DKI dijual polisi ke orang Umum katanya ! Dasar Ahok plat aja diributin ! Apapun plat nya tetap C***!
Kicauan tersebut pun menuai protes keras dari sejumlah warga yang notabenenya berasal dari kelompok etnis tertentu. Farhat pun sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pelanggaran UU No. 40 tahun 2008 pasal 4 dan 16 tentang penghapusan diskriminasi etnis dan ras dan UU ITE pasal 27 ayat 2 oleh Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Anton Medan dan juga perwakilan dari Himpunan Advokat Muda Indonesia, Ramdan Alamsyah pada Kamis 10 Januari 2013.
Spoiler for "Farhat Abbas: Jokowi Tak Cocok Jadi Gubernur Jakarta":
JAKARTA, KOMPAS.com — Pengacara publik, Farhat Abbas, kembali melontarkan pernyataan kontroversial. Setelah kemarin mengkritik Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait pelat nomor khusus bagi pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kini ia melontarkan kritik kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
"Saya sebut dia Joko Solo, ya. Dia boleh saja dapat juara ketiga wali kota terbaik sedunia. Tapi, memang dia cocoknya jadi wali kota, enggak cocok jadi Gubernur Jakarta," ujarnya serius kepada Kompas.com, Rabu (9/1/2013).
Pernyataan tersebut dilontarkan Farhat saat ditanya mengenai dukungan pria yang mendeklarasikan diri sebagai calon presiden RI alternatif kaum muda tersebut atas kinerja pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta yang belum genap enam bulan bekerja. Menurut Farhat, Jokowi hanya pintar soal strategi menjaring suara. Namun, dalam segi program, Jokowi belum menunjukkan hasil signifikan selama mantan Wali Kota Solo itu menjabat. Bahkan, lanjut Farhat, kondisi DKI lebih menunjukkan ketidakteraturan dari sebelumnya.
"Ternyata sekarang Jakarta lebih macet dan lebih banjir daripada dulu. Orang sembarangan nyeberang, harusnya di jembatan. Monas penuh kaki lima, rancangan APBD enggak dilaksanakan segera," lanjut Farhat.
Farhat menilai positif figur Jokowi yang sederhana sehingga terkesan dekat dengan rakyat. Hal tersebut ditunjukkan Jokowi melalui langkah blusukan ke tempat-tempat terkumuh sekalipun di DKI Jakarta. Meski demikian, Farhat berpendapat bahwa figur tidaklah cukup untuk menjalankan program-progam di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Figur okelah sederhana, tapi kalau kualitas dan logika dalam memanfaatkan ABPD, menurut saya, tidak seimbang," katanya.
Diubah oleh Bud4y 13-01-2013 20:49
0
68.3K
Kutip
1.1K
Balasan
Berikan Komentar
Yuk bergabung agar dapat lebih banyak informasi yang dibagikan di Komunitas The Lounge