Tribunnews.com - Senin, 7 Januari 2013 11:02 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Demokrat, Ruhut Sitompul, menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum tinggal menghitung hari dijadikan tersangka oleh KPK dalam kasus korupsi Hambalang.
"Pendeknya saya katakan Anas menghitung hari jadi tersangka, kita tunggu saja," ujar Ruhut di gedung DPR RI Jakarta, Senin (7/1/2013).
Menurut dia banyak tanda-tanda Anas akan dijadikan tersangka KPK dalam waktu dekat. "Ini pengalaman aku sebagai lawyer. Kemarin yang digerebek itu kan tangan kanan Anas si Herlambang," kata Ruhut.
Diberitakan sebelumnya KPK menggeledah rumah Wakil Sekretaris Bidang Pemuda dan Olahraga DPP Partai Demokrat, Munadi Herlambang.
"Dia itu orang-orang Anas, operator di di lapangan. Jelas kan tanda-tandanya (Anas tersangka)," kata Ruhut.
Menurut Ruhut setelah otak Hambalang Andi Mallarangeng maka giliran Anas yang akan jadi tersangka. "Kan jelas semua itu," kata dia. (Aco)
sumber :
http://www.tribunnews.com/2013/01/07...jadi-tersangka
Ruhut: Anas Tak Mungkin Lolos dari Jeratan KPK
Rabu, 09 Januari 2013 13:32 wib

JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum diprediksi tidak akan lolos dari jeratan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON), Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Demikian disampaikan Anggota Komisi III DPR RI Ruhut Sitompul. Ruhut pun mengaku bangga terhadap kinerja lembaga pimpinan Abraham Samad itu.

"Kita harus bangga dengan KPK. Aku yakin Anas tidak akan lolos. Dia akan jadi tersangka," ujar Ruhut kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (9/1/2013).

Ruhut pun tetap mendesak, agar Anas mundur dari jabatannya dari Partai Demokrat. Pasalnya, dugaan keterlibatan Anas dalam kasus korupsi yang menyeret mantan Menpora Andi Mallarangeng itu semakin memperburuk citra partai berlambang bintang mercy tersebut.

"Anas tetap harus mundur. Siapapun yang dikatakan terlibat oleh Nazar harus legowo mundur," terangnya.

Sementara itu, dia menceritakan upaya pencopotan jabatannya di Demokrat sebagai bentuk meredam desakan Anas mundur. "Mereka itu geser saya, supaya meredam suara saya. Tapi nyatanya saya tetap bersuara," tutupnya.
sumber :
http://news.okezone.com/read/2013/01...ri-jeratan-kpk

BONUS :


kutunggu di monas kata monas