- Beranda
- The Lounge
3 Penampakan Mitos Makhluk Salju Yeti / Bigfoot
...
TS
satriad
3 Penampakan Mitos Makhluk Salju Yeti / Bigfoot
Maap gan kalo , tp ini terbukti no
Ane pngen share Tentang Mahkluk ini, langsung aja:
Seperti halnya Loch Ness, keberadaan mahluk mitos, Yeti belum memiliki bukti sahih. Namun, manusia salju yang mengerikan itu terus dicari dan diyakini keberadaannya.
Dalam beberapa minggu terakhir, tiga penampakan Yeti dilaporkan terjadi di Siberia. Semua berada di wilayah Kamero, yang diklaim menjadi habitat 30 monster tersebut.
Dalam salah satu penampakan bulan lalu, beberapa nelayan yang berlayar dalam perahu mereka di Desa Myski melihat beberapa sosok mahluk berbulu. Awalnya mereka menduga, itu adalah kerumunan beruang. Namun, gerak-gerik mereka tak seperti binatang, para nelayan pun berubah pikiran, mengiranya sebagai manusia. Demikian seperti dimuat Siberian Times.
"Kami berteriak ke mereka, apakah kalian membutuhkan bantuan?," kata salah satu nelayan, Vitaly Vershinin.
Namun, teriakan itu tak berbalas. "Mereka justru bergegas pergi, semuanya berbulu, berjalan dengan dua kaki, menerobos ke semak-semak, menuju bukit," tambah dia.
Vershinin menegaskan, mahluk itu tak mungkin beruang, sebab meski bisa berdiri dengan dua kaki, beruang biasanya berjalan dengan empat kaki. Sedangkan mahluk yang mereka lihat berlari dengan dua kaki.
Penampakan kedua terjadi di tepi sungai Mras-Su beberapa hari kemudian. Seorang nelayan mengaku melihat binatang tinggi berbulu yang mirip manusia.
"Teropong kami rusak sehingga kami tak bisa melihatnya dengan jelas. Kami melambai ke binatang itu namun tak ada respon, mereka langsung berlari ke arah hutan, berjalan cepat dengan dua kaki."
Dalam kasus selanjutnya, menurut seorang pegawai pemerintah, Sergei Adlyakov, seorang inspektur kehutanan yang tidak disebutkan namanya mengaku bertemu yeti di Taman Nasional Shorsky. "Mahluk itu tidak mirip beruang dan cepat-cepat menghilang setelah mematahkan ranting semak," kata dia.
Kasus yang terakhir terjadi di Distrik Tashtagolski, dekat perbatasan Khakassia. Namun, tak ada gambar yang meyakinkan dari tiga penampakan tersebut, hanya sebatas pengakuan.
Fakta atau mitos?
Ahli yeti terkemuka Rusia, Igor Burtsev, sekaligus kepala International Centre of Hominology, mengatakan, lokasi penampakan di Myski akan menjadi tuan rumah konferensi internasional dan ekspedisi pencarian yeti.
Ia mengatakan, penampakan yang terjadi di sana sangat signifikan. "Kami akan menjelajahi area baru, ke utara, di tempat biasanya yeti terlihat sebelumnya. Konferensi ini akan dimulai di Moskow dan kemudian kami akan melakukan perjalanan ke wilayah Kemerovo," kata dia.
Pada ekspedisi serupa tahun lalu, ia mengaku telah menemukan rambut yeti meskipun tidak ada temuan DNA yang telah dirilis.
Dia mengklaim, makhluk yang juga dikenal sebagai Bigfoot dan Sasquatch itu, adalah rantai yang hilang antara manusia Neanderthal dan manusia modern. Burtsev membantah tudingan bahwa 'penampakan' yeti adalah tipu muslihat untuk menarik wisatawan datang.
Sementara, November lalu, pemburu mengklaim mereka telah menemukan sarang mahluk legendaris Yeti di daerah yang sama di Siberia. Ditemukan juga pohon yang sengaja dipelintir melengkung.
Namun, ahli biologi, John Bindernagel mengatakan, pohon seperti itu belum tentu akibat ulah manusia atau mamalia lain. Pohon seperti itu jamak ditemukan di Amerika Utara.
Penampakan yeti juga dilaporkan di Prancis, Amerika Utara, dan Himalaya, namun Dr Bindernagel mengatakan, mayoritas dari laporan penampakan diabaikan para ilmuwan yang tak mau terjebak dalam "lelucon atau mitos".
Sejarah Yeti
Yeti kali pertama dilaporkan muncul sebelum abad ke-19 dari pemeluk Buddha yang percaya bahwa makhluk itu menghuni Himalaya.
Mereka menggambarkan binatang misterius itu mirip kera, membawa batu besar sebagai senjata, dan membuat suara mirip siulan.
Mahluk itu populer di awal abad ke-20, saat para wisatawan beramai-ramai ke Himalaya, mencoba bertemu bahkan menangkap Yeti. Ada banyak laporan tanda-tanda aneh di salju. Meski belum satupun mahluk didapat, bahkan fotonya sekalipun.
China Memulai Ekspedisi Ungkap Monster 'Yeti'
Kelompok yang terdiri dari ilmuwan China dan para penjelajah yang tergabung dalam Hubei Wild Man Research Association akan melakukan ekspedisi aneh. Mereka mencari mahluk mirip Yeti atau Bigfoot yang dikabarkan tinggal di hutan di atas gunung di Provinsi Hubei.
Mahluk setengah mitos itu dinamakan 'yeren'. Ekspedisi ini diperkirakan akan menghabiskan dana 1 juta poundsterling.
Pencarian 'yeren' atau 'manusia liar' ini dilakukan hampir 30 tahun setelah China Academy of Science meluncurkan ekspedisi serupa di akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an, menyusul laporan penampakan mahluk aneh setinggi 6-7 kaki yang ditutupi bulu coklat kemerahan.
Seperti diberitakan The Daily Telegraph, pada 1983 lalu, manusia liar berjenis kelamin wanita diduga mendatangi desa-desa, untuk mencari patner seksual. Ini jelas horor buat penduduk sekitarnya.
Sementara dilaporkan oleh Zhejiang Provincial Daily pada tahun 1983, seorang penduduk desa sedang tidur di dalam pondoknya di sebuah hutan di pegunungan ketika 'perempuan liar' bermata biru menerobos masuk dan mencabulinya.
"Dia terlalu takut untuk berteriak, juga terlalu lemah untuk melawan. Perempuan liar itu tidur dengannya beberapa menit, dan lalu pergi," demikian dimuat dalam harian Zhejiang.
Walaupun cerita tersebut sulit dipercaya, Hubei Wild Man Research Association menegaskan, ekspedisi yang mereka lakukan ini serius. Mereka bahkan membuka lowongan untuk relawan internasional, dan tentunya ingin mendapat dana sebesar 1 juta poundsterling.
"Kami membentuk lima tim untuk fokus melakukan pencarian di lima area kunci di mana 'yeren' dilaporkan ada," kata Wang Shancai, Wakil Presiden Hubei Wild Man Research Association, seperti dimuat situs Telegraph, 12 Oktober 2010. "Kita akan menggunakan metode paling modern dan terbaru, termasuk jebakan kamera," ujar Wang.
Seperti diberitakan Xinhua, ekspedisi ini adalah tindak lanjut dari ekpedisi yang pernah dilakukan pada 1977, 1980, dan 1981 yang mengklaim menemukan beberapa bukti keberadaan 'yeren' seperti jejak kaki, sample rambut, dan situs sarang 'yeren'.
Wang berdalih, ekspedisi kali ini tidak akan gagal menemukan mahluk liar itu seperti ekspedisi sebelumnya, yang ia nilai tak fokus.
Ada lebih dari 400 dokumen laporan penampakan 'yeren' yang konon tinggal di cagar alam Shennongjia yang terletak di ketinggian 9.800 kaki di perbukitan Hubei Barat.
Hutan Shennongjia memang kaya akan cerita tahayul. Ini didorong oleh keberadaan banyak hewan albino, seperti beruang, rusa muntiak, monyet dan ular. Hutan ini telah menjadi obyek studi ilmiah selama beberapa tahun terakhir.
Laporan terakhir penampakan Yeti terjadi pada 2007. Namun, seperti diberitakan Xinhua -- itu mungkin penampakan spesies orang utan yang langka.
TS inginkan &
jangan di
SUMBER1
SUMBER2
Ane pngen share Tentang Mahkluk ini, langsung aja:
Spoiler for Makhluk Mitos:
Spoiler for cekibrot:
Seperti halnya Loch Ness, keberadaan mahluk mitos, Yeti belum memiliki bukti sahih. Namun, manusia salju yang mengerikan itu terus dicari dan diyakini keberadaannya.
Dalam beberapa minggu terakhir, tiga penampakan Yeti dilaporkan terjadi di Siberia. Semua berada di wilayah Kamero, yang diklaim menjadi habitat 30 monster tersebut.
Dalam salah satu penampakan bulan lalu, beberapa nelayan yang berlayar dalam perahu mereka di Desa Myski melihat beberapa sosok mahluk berbulu. Awalnya mereka menduga, itu adalah kerumunan beruang. Namun, gerak-gerik mereka tak seperti binatang, para nelayan pun berubah pikiran, mengiranya sebagai manusia. Demikian seperti dimuat Siberian Times.
"Kami berteriak ke mereka, apakah kalian membutuhkan bantuan?," kata salah satu nelayan, Vitaly Vershinin.
Namun, teriakan itu tak berbalas. "Mereka justru bergegas pergi, semuanya berbulu, berjalan dengan dua kaki, menerobos ke semak-semak, menuju bukit," tambah dia.
Vershinin menegaskan, mahluk itu tak mungkin beruang, sebab meski bisa berdiri dengan dua kaki, beruang biasanya berjalan dengan empat kaki. Sedangkan mahluk yang mereka lihat berlari dengan dua kaki.
Penampakan kedua terjadi di tepi sungai Mras-Su beberapa hari kemudian. Seorang nelayan mengaku melihat binatang tinggi berbulu yang mirip manusia.
"Teropong kami rusak sehingga kami tak bisa melihatnya dengan jelas. Kami melambai ke binatang itu namun tak ada respon, mereka langsung berlari ke arah hutan, berjalan cepat dengan dua kaki."
Dalam kasus selanjutnya, menurut seorang pegawai pemerintah, Sergei Adlyakov, seorang inspektur kehutanan yang tidak disebutkan namanya mengaku bertemu yeti di Taman Nasional Shorsky. "Mahluk itu tidak mirip beruang dan cepat-cepat menghilang setelah mematahkan ranting semak," kata dia.
Kasus yang terakhir terjadi di Distrik Tashtagolski, dekat perbatasan Khakassia. Namun, tak ada gambar yang meyakinkan dari tiga penampakan tersebut, hanya sebatas pengakuan.
Fakta atau mitos?
Ahli yeti terkemuka Rusia, Igor Burtsev, sekaligus kepala International Centre of Hominology, mengatakan, lokasi penampakan di Myski akan menjadi tuan rumah konferensi internasional dan ekspedisi pencarian yeti.
Ia mengatakan, penampakan yang terjadi di sana sangat signifikan. "Kami akan menjelajahi area baru, ke utara, di tempat biasanya yeti terlihat sebelumnya. Konferensi ini akan dimulai di Moskow dan kemudian kami akan melakukan perjalanan ke wilayah Kemerovo," kata dia.
Pada ekspedisi serupa tahun lalu, ia mengaku telah menemukan rambut yeti meskipun tidak ada temuan DNA yang telah dirilis.
Dia mengklaim, makhluk yang juga dikenal sebagai Bigfoot dan Sasquatch itu, adalah rantai yang hilang antara manusia Neanderthal dan manusia modern. Burtsev membantah tudingan bahwa 'penampakan' yeti adalah tipu muslihat untuk menarik wisatawan datang.
Sementara, November lalu, pemburu mengklaim mereka telah menemukan sarang mahluk legendaris Yeti di daerah yang sama di Siberia. Ditemukan juga pohon yang sengaja dipelintir melengkung.
Namun, ahli biologi, John Bindernagel mengatakan, pohon seperti itu belum tentu akibat ulah manusia atau mamalia lain. Pohon seperti itu jamak ditemukan di Amerika Utara.
Penampakan yeti juga dilaporkan di Prancis, Amerika Utara, dan Himalaya, namun Dr Bindernagel mengatakan, mayoritas dari laporan penampakan diabaikan para ilmuwan yang tak mau terjebak dalam "lelucon atau mitos".
Sejarah Yeti
Yeti kali pertama dilaporkan muncul sebelum abad ke-19 dari pemeluk Buddha yang percaya bahwa makhluk itu menghuni Himalaya.
Mereka menggambarkan binatang misterius itu mirip kera, membawa batu besar sebagai senjata, dan membuat suara mirip siulan.
Mahluk itu populer di awal abad ke-20, saat para wisatawan beramai-ramai ke Himalaya, mencoba bertemu bahkan menangkap Yeti. Ada banyak laporan tanda-tanda aneh di salju. Meski belum satupun mahluk didapat, bahkan fotonya sekalipun.
China Memulai Ekspedisi Ungkap Monster 'Yeti'
Kelompok yang terdiri dari ilmuwan China dan para penjelajah yang tergabung dalam Hubei Wild Man Research Association akan melakukan ekspedisi aneh. Mereka mencari mahluk mirip Yeti atau Bigfoot yang dikabarkan tinggal di hutan di atas gunung di Provinsi Hubei.
Mahluk setengah mitos itu dinamakan 'yeren'. Ekspedisi ini diperkirakan akan menghabiskan dana 1 juta poundsterling.
Pencarian 'yeren' atau 'manusia liar' ini dilakukan hampir 30 tahun setelah China Academy of Science meluncurkan ekspedisi serupa di akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an, menyusul laporan penampakan mahluk aneh setinggi 6-7 kaki yang ditutupi bulu coklat kemerahan.
Seperti diberitakan The Daily Telegraph, pada 1983 lalu, manusia liar berjenis kelamin wanita diduga mendatangi desa-desa, untuk mencari patner seksual. Ini jelas horor buat penduduk sekitarnya.
Sementara dilaporkan oleh Zhejiang Provincial Daily pada tahun 1983, seorang penduduk desa sedang tidur di dalam pondoknya di sebuah hutan di pegunungan ketika 'perempuan liar' bermata biru menerobos masuk dan mencabulinya.
"Dia terlalu takut untuk berteriak, juga terlalu lemah untuk melawan. Perempuan liar itu tidur dengannya beberapa menit, dan lalu pergi," demikian dimuat dalam harian Zhejiang.
Walaupun cerita tersebut sulit dipercaya, Hubei Wild Man Research Association menegaskan, ekspedisi yang mereka lakukan ini serius. Mereka bahkan membuka lowongan untuk relawan internasional, dan tentunya ingin mendapat dana sebesar 1 juta poundsterling.
"Kami membentuk lima tim untuk fokus melakukan pencarian di lima area kunci di mana 'yeren' dilaporkan ada," kata Wang Shancai, Wakil Presiden Hubei Wild Man Research Association, seperti dimuat situs Telegraph, 12 Oktober 2010. "Kita akan menggunakan metode paling modern dan terbaru, termasuk jebakan kamera," ujar Wang.
Seperti diberitakan Xinhua, ekspedisi ini adalah tindak lanjut dari ekpedisi yang pernah dilakukan pada 1977, 1980, dan 1981 yang mengklaim menemukan beberapa bukti keberadaan 'yeren' seperti jejak kaki, sample rambut, dan situs sarang 'yeren'.
Wang berdalih, ekspedisi kali ini tidak akan gagal menemukan mahluk liar itu seperti ekspedisi sebelumnya, yang ia nilai tak fokus.
Ada lebih dari 400 dokumen laporan penampakan 'yeren' yang konon tinggal di cagar alam Shennongjia yang terletak di ketinggian 9.800 kaki di perbukitan Hubei Barat.
Hutan Shennongjia memang kaya akan cerita tahayul. Ini didorong oleh keberadaan banyak hewan albino, seperti beruang, rusa muntiak, monyet dan ular. Hutan ini telah menjadi obyek studi ilmiah selama beberapa tahun terakhir.
Laporan terakhir penampakan Yeti terjadi pada 2007. Namun, seperti diberitakan Xinhua -- itu mungkin penampakan spesies orang utan yang langka.
Spoiler for penampakannya:
TS inginkan &
jangan di
SUMBER1
SUMBER2
Spoiler for Buka:
Diubah oleh satriad 23-05-2013 01:31
0
13.8K
Kutip
151
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.8KThread•89.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya