- Beranda
- The Lounge
Ternyata Lemak Jenuh Dapat Menurunkan Jumlah Sperma!!
...
TS
Greenbang
Ternyata Lemak Jenuh Dapat Menurunkan Jumlah Sperma!!
Quote:
Welcome To Thread Greenbang
Quote:
Quote:
Jejak Detect Gan
Quote:
Kalo Berkenan Cendolin Ane Dong Gan
Quote:
Ini Yang Menyebabkan Jumlah SPERMA Menurun
Spoiler for Buka Gan!!:
Menurut hasil temuan para peneliti di Denmark, lemak jenuh dapat dikaitkan dengan menurunnya jumlah sperma pada pria.
Studi baru ini menemukan bahwa pria muda yang mengonsumsi lemak jenuh akan memiliki konsentrasi sperma yang rendah, demikian laporan New York Daily News. Lemak jenuh, seperti yang ditemukan dalam keju dan daging, ternyata tak hanya menambah bobot pria, tetapi juga terkait dengan jumlah sperma.
Menurut hasil penelitian ini, pria yang makan lemak jenuh memiliki konsentrasi sperma 38 persen lebih rendah dan jumlah sperma 41 persen lebih rendah, ketimbang para pria yang sedikit makan lemak.
Menurut Tina Jensen, penulis utama studi dari Rigshospitalet di Kopenhagen, tidak dapat dikatakan bahwa lemak memiliki efek kausal, tetapi penelitian lainnya telah menunjukkan bahwa asupan lemak jenuh telah menunjukkan koneksi ke masalah lain, termasuk jumlah sperma.
Untuk studi mereka, Jensen dan rekan-rekannya mensurvei dan memeriksa sebanyak 701 pria Denmark muda (sekitar 20 tahun) dan melakukan pemeriksaan untuk militer antara 2008 dan 2010.
Mereka juga ditanyai tentang makanan yang mereka makan selama tiga bulan sebelumnya, dan kemudian meminta sampel air mani. Para peneliti kemudian membagi hasil menjadi empat kelompok tergantung pada seberapa banyak asupan energi pria yang berasal dari lemak jenuh, dan dibandingkan berapa banyak sperma pria dalam setiap kelompok.
Para pria yang mengonsumsi 11,2 persen energi dari lemak jenuh memiliki konsentrasi sperma rata-rata 50 juta per mililiter air mani dan jumlah sperma total sekitar 163 juta. Itu dibandingkan dengan 45 juta sperma per mililiter air mani dan jumlah 128 juta pada pria yang mengonsumsi lebih dari 15 persen energi dari lemak jenuh.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa 15 juta sperma per mililiter air mani sebagai jumlah yang normal.
Meski studi ini tidak dapat menentukan apakah faktor-faktor gaya hidup lainnya yang mungkin menjelaskan keterkaitan, Jensen mengatakan temuannya ini sebagian bisa menjelaskan studi yang telah menemukan bahwa jumlah sperma kian menurun di seluruh dunia.
Studi ini telah dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition. (jay)
Studi baru ini menemukan bahwa pria muda yang mengonsumsi lemak jenuh akan memiliki konsentrasi sperma yang rendah, demikian laporan New York Daily News. Lemak jenuh, seperti yang ditemukan dalam keju dan daging, ternyata tak hanya menambah bobot pria, tetapi juga terkait dengan jumlah sperma.
Menurut hasil penelitian ini, pria yang makan lemak jenuh memiliki konsentrasi sperma 38 persen lebih rendah dan jumlah sperma 41 persen lebih rendah, ketimbang para pria yang sedikit makan lemak.
Menurut Tina Jensen, penulis utama studi dari Rigshospitalet di Kopenhagen, tidak dapat dikatakan bahwa lemak memiliki efek kausal, tetapi penelitian lainnya telah menunjukkan bahwa asupan lemak jenuh telah menunjukkan koneksi ke masalah lain, termasuk jumlah sperma.
Untuk studi mereka, Jensen dan rekan-rekannya mensurvei dan memeriksa sebanyak 701 pria Denmark muda (sekitar 20 tahun) dan melakukan pemeriksaan untuk militer antara 2008 dan 2010.
Mereka juga ditanyai tentang makanan yang mereka makan selama tiga bulan sebelumnya, dan kemudian meminta sampel air mani. Para peneliti kemudian membagi hasil menjadi empat kelompok tergantung pada seberapa banyak asupan energi pria yang berasal dari lemak jenuh, dan dibandingkan berapa banyak sperma pria dalam setiap kelompok.
Para pria yang mengonsumsi 11,2 persen energi dari lemak jenuh memiliki konsentrasi sperma rata-rata 50 juta per mililiter air mani dan jumlah sperma total sekitar 163 juta. Itu dibandingkan dengan 45 juta sperma per mililiter air mani dan jumlah 128 juta pada pria yang mengonsumsi lebih dari 15 persen energi dari lemak jenuh.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa 15 juta sperma per mililiter air mani sebagai jumlah yang normal.
Meski studi ini tidak dapat menentukan apakah faktor-faktor gaya hidup lainnya yang mungkin menjelaskan keterkaitan, Jensen mengatakan temuannya ini sebagian bisa menjelaskan studi yang telah menemukan bahwa jumlah sperma kian menurun di seluruh dunia.
Studi ini telah dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition. (jay)
Lemak Jenuh
Spoiler for Ini Juga Gan!!:
Lemak Jenuh.Dapat meningkatkan lemak kadar Kolesterol jahat dalam darah dan dapat membuat Stroke dan Diabetes Type 2.Lemak ini tidak akan ada di hewan.
Trans Fat.Lemak ini juga dapat meningkatkan kadar lemak dalam darah lemak fat sering kali dapat ditemukan dalam makanan hasil olahan yaitu seperti Nugget,Sosis,danKornet
Kebanyakan lemak jenuh dan transfat akan membentuk padat pada suhu ruangan jika
dengan jumlah tinggi.Biasanya lemak ini terdapat pada Shortening, daging sapi dan daging babi ,serta Margarin
Trans Fat.Lemak ini juga dapat meningkatkan kadar lemak dalam darah lemak fat sering kali dapat ditemukan dalam makanan hasil olahan yaitu seperti Nugget,Sosis,danKornet
Kebanyakan lemak jenuh dan transfat akan membentuk padat pada suhu ruangan jika
dengan jumlah tinggi.Biasanya lemak ini terdapat pada Shortening, daging sapi dan daging babi ,serta Margarin
Jangan Pakai Celana Ketat!!
Spoiler for Celana Ketat:
Gaya hidup yang buruk seperti merokok dan mengonsumsi alkohol telah dikaitkan sebagai salah satu penyebab masalah gangguan kesuburan pada pria. Namun, riset terbaru para ilmuwan di Inggris mengungkapkan, penggunaan celana dalam ketat ternyata lebih mungkin menyebabkan gangguan kesuburan pada pria ketimbang merokok dan mengonsumsi alkohol.
Menurut peneliti, perubahan gaya hidup dengan menghentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol memang dapat menurunkan risiko masalah kesuburan pada pria, tetapi perbedaannya tidak terlalu besar.
Dalam kajiannya, para peneliti dari University of Manchester, University of Sheffield, dan University of Alberta di Kanada melibatkan sekelompok pria yang memiliki masalah kesuburan. Temuan mengindikasikan bahwa faktor gaya hidup hanya sedikit memengaruhi masalah kesuburan pada para pria. Laporan menyebutkan, studi ini belum mengeksplorasi alasan kenapa orang-orang itu mengalami masalah kesuburan.
Dalam temuan ini, peneliti tidak menemukan hubungan antara motilitas (daya gerak) sperma dengan merokok, mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan, dan kelebihan berat badan. Sementara penggunaan pakaian dalam ketat telah dikaitkan dengan motilitas sperma yang berkurang.
Dalam penelitiannya, peneliti melibatkan 2.249 pria yang menjalani pengobatan di 14 klinik kesuburan di sekitar Inggris. Para pria ini telah mencoba untuk mendapatkan momongan dengan pasangannya selama 12 bulan. Partisipan mengisi kuisioner tentang latar belakang dan gaya hidup mereka serta memberikan sampel air mani untuk diuji tingkat kesehatan dan kecepatan berenangnya.
Hasil menunjukkan, sekitar 40 dari 100 pria memiliki kualitas sperma yang tidak sehat. Uniknya, mereka sangat jarang merokok, minum alkohol, menggunakan obat-obatan, dan tidak memiliki berat badan berlebih ketimbang kelompok pria dengan jumlah sperma normal.
Seperti yang dipublikasikan dalam jurnal Human Reproduction, penyebab menurunnya kualitas sperma para pria tersebut ternyata kebiasaan memakai celana dalam yang ketat.
Penelitian sebelumnya telah menyebutkan bahwa mengenakan pakaian dalam ketat bisa memperlambat produksi sperma dengan meningkatkan suhu testis.
Menurut peneliti, perubahan gaya hidup dengan menghentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol memang dapat menurunkan risiko masalah kesuburan pada pria, tetapi perbedaannya tidak terlalu besar.
Dalam kajiannya, para peneliti dari University of Manchester, University of Sheffield, dan University of Alberta di Kanada melibatkan sekelompok pria yang memiliki masalah kesuburan. Temuan mengindikasikan bahwa faktor gaya hidup hanya sedikit memengaruhi masalah kesuburan pada para pria. Laporan menyebutkan, studi ini belum mengeksplorasi alasan kenapa orang-orang itu mengalami masalah kesuburan.
Dalam temuan ini, peneliti tidak menemukan hubungan antara motilitas (daya gerak) sperma dengan merokok, mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan, dan kelebihan berat badan. Sementara penggunaan pakaian dalam ketat telah dikaitkan dengan motilitas sperma yang berkurang.
Dalam penelitiannya, peneliti melibatkan 2.249 pria yang menjalani pengobatan di 14 klinik kesuburan di sekitar Inggris. Para pria ini telah mencoba untuk mendapatkan momongan dengan pasangannya selama 12 bulan. Partisipan mengisi kuisioner tentang latar belakang dan gaya hidup mereka serta memberikan sampel air mani untuk diuji tingkat kesehatan dan kecepatan berenangnya.
Hasil menunjukkan, sekitar 40 dari 100 pria memiliki kualitas sperma yang tidak sehat. Uniknya, mereka sangat jarang merokok, minum alkohol, menggunakan obat-obatan, dan tidak memiliki berat badan berlebih ketimbang kelompok pria dengan jumlah sperma normal.
Seperti yang dipublikasikan dalam jurnal Human Reproduction, penyebab menurunnya kualitas sperma para pria tersebut ternyata kebiasaan memakai celana dalam yang ketat.
Penelitian sebelumnya telah menyebutkan bahwa mengenakan pakaian dalam ketat bisa memperlambat produksi sperma dengan meningkatkan suhu testis.
Quote:
Pesan TS
Jadi,jaga makanan yang kita makan....berikan asupan yang PAS u/Tubuh
supaya Re-Produksi Sperma terjaga Kualitas dan Jumlahnya
Celana ketat ternyata juga bahaya...jadi pake Boxer aja ya gan.
Quote:
Kalo Bermanfaat Kasih Ijo-Ijo Gan
Quote:
Quote:
Kalo Agan Masih Belum ISO
Quote:
Quote:
Jejak Detect Gan
Spoiler for Sumber:
Diubah oleh Greenbang 11-01-2013 12:48
0
1.6K
Kutip
11
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.3KThread•84.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru