- Beranda
- Berita dan Politik
Batere HP Meledak, Bocah 8 Tahun Tewas
...
TS
okayudhi
Batere HP Meledak, Bocah 8 Tahun Tewas
Quote:
Bocah 8 Tahun Tewas Kena Ledakan Batere HP
Quote:
Beritabali.com,Tabanan. Putu Fernanda, bocah usia delapan tahun tewas terkena ledakan batere telpon genggam atau HP, setelah dibakar bersama temannya di tumpukan sampah.
Kejadian naas itu menimpa Fernanda di depan rumah kost orang tuanya, di Banjar Taman Sari Anyar, Desa Banjar Anyar, Kediri Tabanan, Rabu, (9/1/2013) malam. Bocah 8 tahun asal Banjar Munduk Kendung Desa Munduk Tumpeng, Negara,ini menghembuskan nafas terakhir dalam perawatan dokter.
Informasi yang berasil dihimpun menyebutkan, korban tinggal di rumah kost bersama orang tuanya I Made Eka Darmawan yang berprofesi sebagi sopir bus Gunung Harta. Rumah kost yang ditempati milik Pak Agung dari Banjar Taman Sari Anyar Desa Banjar Anyar Kediri Tabanan.
Saat kejadian sekitar pukul 19.00 wita korban sedang asik bermain dengan Maulina Rovika (2,5 tahun) di depan rumah kostnya tanpa pengawasan orang tua.
Kedua bocah tersebut kemudian iseng membakar bakar sampah dimana salah satunya adalah batere HP.
Tak lama kemudian terdengar suara ledakan. Usai terdengar ledakan, korban Putu Fernanda berteriak kesakitan. Pada paha kaki kirinya tertancap batere HP yang terbakar. Saat batere terlepas, darah mengucur deras dari luka di pahanya tersebut.
Melihat anaknya luka parah, orang tua korban I Made Eka Darmawan bersama warga bernama Mustakim, membawa korban ke rumah sakit Tabanan. Diduga kerena pendaraan yang hebat, pukul 22.10 wita korban meninggal dunia. Jenasah korban kemudian dibawa ke rumah duka di Br Munduk Kendung Desa Munduk Tumpeng Negara.
“Kajadian tersebut tidak dilaporkan, namun kita proaktif ke TKP, tapi korban dan keluarganya sudah tidak ada,” jelas Kasatreskrim Polres Tabanan AKP Eko Kurniawan, Kamis, (10/1/2013). (Nod)
Kejadian naas itu menimpa Fernanda di depan rumah kost orang tuanya, di Banjar Taman Sari Anyar, Desa Banjar Anyar, Kediri Tabanan, Rabu, (9/1/2013) malam. Bocah 8 tahun asal Banjar Munduk Kendung Desa Munduk Tumpeng, Negara,ini menghembuskan nafas terakhir dalam perawatan dokter.
Informasi yang berasil dihimpun menyebutkan, korban tinggal di rumah kost bersama orang tuanya I Made Eka Darmawan yang berprofesi sebagi sopir bus Gunung Harta. Rumah kost yang ditempati milik Pak Agung dari Banjar Taman Sari Anyar Desa Banjar Anyar Kediri Tabanan.
Saat kejadian sekitar pukul 19.00 wita korban sedang asik bermain dengan Maulina Rovika (2,5 tahun) di depan rumah kostnya tanpa pengawasan orang tua.
Kedua bocah tersebut kemudian iseng membakar bakar sampah dimana salah satunya adalah batere HP.
Tak lama kemudian terdengar suara ledakan. Usai terdengar ledakan, korban Putu Fernanda berteriak kesakitan. Pada paha kaki kirinya tertancap batere HP yang terbakar. Saat batere terlepas, darah mengucur deras dari luka di pahanya tersebut.
Melihat anaknya luka parah, orang tua korban I Made Eka Darmawan bersama warga bernama Mustakim, membawa korban ke rumah sakit Tabanan. Diduga kerena pendaraan yang hebat, pukul 22.10 wita korban meninggal dunia. Jenasah korban kemudian dibawa ke rumah duka di Br Munduk Kendung Desa Munduk Tumpeng Negara.
“Kajadian tersebut tidak dilaporkan, namun kita proaktif ke TKP, tapi korban dan keluarganya sudah tidak ada,” jelas Kasatreskrim Polres Tabanan AKP Eko Kurniawan, Kamis, (10/1/2013). (Nod)
Quote:
Seorang bocah berusia delapan tahun di Tabanan Bali, Putu Fernanda, tewas setelah terkena ledakan baterai telepon genggam di rumahnya. Nyawa Fernanda tidak tertolong setelah sempat dilarikan ke RSUD Tabanan.
"Baterai handphone yang meledak itu menancap di paha kiri korban," kata Kasatreskrim Polres Tabanan AKP Eko Kurniawan, Kamis (10/1).
Musibah itu bermula saat Fernanda bersama temannya membakar baterai handphone yang rusak di halaman depan rumahnya di Desa Banjar Anyar, Kediri Tabanan. Tindakan iseng itu dia lakukan sekitar pukul 07.00 WITA.
Tak lama kemudian, terdengar suara ledakan yang disusul teriakan kesakitan. Rupanya baterai handphone yang terbakar itu menancap di paha kiri Fernanda.
Made Eka Darmawan, ayah korban lalu mencabut baterai itu dari paha anaknya. Namun darah malah mengucur deras sehingga korban langsung dilarikan ke rumah sakit.
Nahas, beberapa saat setelah mendapatkan perawatan, korban menghembuskan napas terakhir. "Korban tidak tertolong karena kehabisan darah," ujar dr Kurniawan di RSUD Tambanan.
Polisi masih menyelidiki musibah ini dengan meminta keterangan orangtua korban dan warga sekitar. Sedangkan jasad korban dibawa pulang ke kampung halamannya di Desa Munduk, Kabupaten Jembrana.
"Baterai handphone yang meledak itu menancap di paha kiri korban," kata Kasatreskrim Polres Tabanan AKP Eko Kurniawan, Kamis (10/1).
Musibah itu bermula saat Fernanda bersama temannya membakar baterai handphone yang rusak di halaman depan rumahnya di Desa Banjar Anyar, Kediri Tabanan. Tindakan iseng itu dia lakukan sekitar pukul 07.00 WITA.
Tak lama kemudian, terdengar suara ledakan yang disusul teriakan kesakitan. Rupanya baterai handphone yang terbakar itu menancap di paha kiri Fernanda.
Made Eka Darmawan, ayah korban lalu mencabut baterai itu dari paha anaknya. Namun darah malah mengucur deras sehingga korban langsung dilarikan ke rumah sakit.
Nahas, beberapa saat setelah mendapatkan perawatan, korban menghembuskan napas terakhir. "Korban tidak tertolong karena kehabisan darah," ujar dr Kurniawan di RSUD Tambanan.
Polisi masih menyelidiki musibah ini dengan meminta keterangan orangtua korban dan warga sekitar. Sedangkan jasad korban dibawa pulang ke kampung halamannya di Desa Munduk, Kabupaten Jembrana.
TKP 2
TKP
Quote:
Mustinya si bapak bawa ke dokter biar lbih aman penanganannya jangan dicabut sembarangan, dan wasai anak- anak kalau bermain
0
6K
Kutip
70
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.1KThread•41KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru