Quote:
Ratusan pedagang asongan di Stasiun Purwokerto keberatan dan memprotes rencana PT KAI Daop V Purwokerto yang akan menerapkan kebijakan berjualan secara bergantian (shift).
Alasan mereka, dengan pola itu akan membatasi jumlah pedagang asongan yang boleh berjualan di dalam stasiun.
Protes tersebut disampaikan saat mereka dikumpulkan di emplasemen Stasiun Purwokerto untuk mendapatkan penjelasan atas rencana PT KAI menerapkan kebijakan pemberlakukan shift bagi pengasong.
Dengan diterapkannya model shift pagi, siang, sore atau malam hari tersebut, jumlah pedagang yang berjualan di dalam stasiun dibatasi.
Kepala Stasiun Purwokerto, Jumirin, dalam penjelasannya mengatakan kebijakan tersebut diterapkan agar stasiun tertata dengan rapi atau tidak semrawut.
Karena itu, pedagang asongan di Stasiun Purwokerto yang jumlahnya sekitar 250 orang tidak berjualan berbarengan, tetapi diatur. Ada yang pagi, siang, sore dan malam.
30-50 Orang
Ratusan pengasong yang berjualan di stasiun tersebut beberapa di antaranya berjualan dagangan yang sama. Kalau diatur dengan tertib dengan pola bergantian satu shift sekitar 30 - 50 orang, situasi di dalam stasiun menjadi rapi.
‘’Rupanya para pedagang asongan keberatan dengan kebijakan baru tersebut yang rencananya akan mulai diberlakukan tahun 2013. Keberatan tersebut sudah kami tampung dan selanjutnya akan disampaikan kepada pimpinan untuk diambil keputusan yang terbaik,’’ jelasnya.
Karena yang menyampaikan keberatan dan protes makin banyak, akhirnya ada 10 orang pedagang asongan yang mewakili paguyuban dipimpin Misno, melakukan musyawarah di ruang pertemuan Stasiun Purwokerto.
Setelah musyawarah berlangsung, Kepala Stasiun tidak bisa mengambil keputusan. ‘’Kami di stasiun hanya melaksanakan tugas menjelaskan kebijakan tersebut.
Keberatan pedagang akan saya teruskan kepada pimpinan. Ka Daop V yang akan mengambil keputusan,’’ jelasnya.(G23-17,88)
Sumber
Memang terkesan sadis, tapi kan ini juga untuk ketertiban dan kenyamanan penumpang....