Cuma itu yang digadang gadang orang sekarang untuk jadi presiden Indonesia di pilpres 2014 nanti. Partai berpengaruh seperti PKS masih kesulitan menentukan calonnya.

Ada pasti banyak calon di luar sana di luar partai. Orang orang seperti Jokowi dan Dahlan Iskan kan orang-orang seperti ini, non partisan. Bebas. Tapi bisa jadi banyak nanti yang melamar Dahlan atau Jokowi, sayangnya bukan sebagia Presiden melainkan sebagai Wakil Presiden. Tentu hal ini melecehkan kedua tokoh nyentrik ini.

Tapi ada satu yang patut dipertimbangkan yaitu..


Nama lengkapnya adalah Ilham Akbar Habibie. Tapi dia lebih dikenal dengan Ilham Habibie. Pria yang lahir pada 16 Mei 1963 di Aachen, Jerman itu, merupakan putra sulung dari pasangan BJ Habibie dan Ainun Besari Habibie. Dia adalah Doktor – Ingenieur dari Technical University of Munich, Jerman, dan MBA dari School of Business dari University of Chicago. Gabungan dua negara adidaya yang pasti punya hubungan psikologis politis pada dirinya. Sejak kembali ke Indonesia, dirinya selalu optimis bahwa bangsa Indonesia memiliki peluang menjadi bangsa yang besar dengan basis menguasai serta mengembangkan bidang sains dan teknologi. Sebab, dalam kehidupan demokrasi seperti saat ini, rakyat diberikan kesempatan besar dalam kebebasan berpikir.

Keyakinan mantan Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia se-Indonesia (ICMI) itu, didasari bahwa Indonesia memiliki modal dasar penting, yakni kekayaan sumber daya alam. Namun, semua itu tidak ditunjang dengan minat masyarakat untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk dapat mewujudkannya, semua itu hanya dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan. Dengan perbuahan sistem pendidikan, penerima penghargaan Adikarsa Pemuda pada 1997 tersebut merasa yakin bahwa masyarakat akan aktif, produktif, dan berkonstribusi dalam memajukan bangsa dan Negara ini.

Ilham yang pernah bekerja di perusahaan pesawat terbang Boeing dan memilih pulang ke Tanah Air untuk mengabdikan diri di PT. IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia) itu, merasa sangat penting menekankan kefokusan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara besar dan maju. Hal itu juga harus ditunjang dengan peningkatan kualitas sistem pendidikan. Dengan begitu nenatinya bangsa Indonesia dapat menguasai sains dan teknologi yang memberikan andil besar dalam mewarnai peradaban dunia.

Kalo ayahnya, BJ. Habibie dirasa tidak mungkin kenapa tidak anaknya saja??
Dia ras Jawa, Bugis. Kelahiran Jerman, Sekolah luar negeri, apalagi yang kurang? muda, energik dan nyeni. Partai-partai, kami pesan 1 capres. Dia.