- Beranda
- The Lounge
La Masia dari belanda untuk barca dan spanyol
...
TS
DBA8
La Masia dari belanda untuk barca dan spanyol
Para penggemar barcelona mesti wajib tau ini La masia adalah akademi sepakbola barcelona disana telah lahir pemain pemain terbaik yang ada didunia seperti Lionel messi, Xavi , Inesta ,cesc Fabregas, Busquets, Jordi Alba, Gerard pique , charles puyol, Pedro , Victor valdes,Montoya, Thiago alcantara.pemain tersebut masih bermain untuk barcelona sedangkan alumni dari La Masia yang masih bermain seperti Pepe Reina,Bojan , Thiago motta, Luis Garcia, Giovanni dos santos , Arteta. dan masih banyak lagi .
Sudah bukan rahasia umum jika ciri khas Barcelona terletak pada cara bermain yang disajikan di lapangan hijau. Olah bola, umpan satu-dua, hingga pergerakan pemain Azulgrana akan membuat penonton menggeleng-gelengkan kepala, seakan tidak percaya dengan apa yang dilihat.
Jika ingin mengetahui rahasia dasar permainan seperti itu, maka jawabannya adalah bangunan klasik abad ke-18 yang berada tidak jauh dari Stadion Camp Nou. Di sana akan ditemukan sebuah tempat bernama La Masia. Cikal bakal seorang genius sepak bola macam Xavi Hernandez, Lionel Messi, Andres Iniesta, ataupun Cesc Fabregas bermula dari akademi tersebut.
Uniknya, awal terbentuknya akademi ini bukan atas ide orang Spanyol, negara klub Barcelona dilahirkan, melainkan dari seorang pemain asal Belanda yang pernah bermain dan melatih Azulgrana, Johan Cruyff.
“Pada 15 atau 17 tahun lalu, klub ini kedatangan Johan Cruyff. Pada awal kedatangannya, Cruyff langsung berujar: Ok, anak-anak, mulai dari sekarang kita akan bermain dengan cara sendiri. Selalu ada visi dalam teknik, mengumpan, dan kecepatan berpikir,” ingat eks Pelatih Barcelona, Josep Guardiola, beberapa tahun lalu.
Benar saja apa yang dikatakan sang maestro Belanda tersebut. Kini, hampir dua dekade berselang, cara bermain yang diinginkan Cruyff dapat dinikmati penonton sepak bola di seluruh dunia.
La Masia ditutup
Sebanyak 70 staf termasuk pelatih, dokter, ahli gizi, koki, sampai psikolog menjaga sekitar 75 anak-anak di La Masia yang berusia antara 6 hingga 18 tahun. Barcelona sangat memperhatikan benar keberadaan calon-calon bintang sepak bola tersebut, mulai dari gizi sampai pendidikan formal. Semua dilakukan di La Masia.
Klub Catalan itu ingin menghasilkan pemain yang luar biasa, pemain yang fasih memainkan pola tiki-taka, yaitu umpan pendek yang tajam serta pergerakan cepat. “Pemain yang telah dididik La Masia memiliki sesuatu perbedaan. Filosofi bermain mereka berbeda dengan pemain lainnya,” ucap Guardiola.
Sampai saat ini, telah terdapat sekitar 500 pemain eks akademi La Masia. Tetapi, tidak semua lulusan akademi La Masia sukses sebagai pemain tersohor di dunia. Menurut perhitungan Barcelona, para lulusan akademi La Masia yang sukses hanya berjumlah 10 persen.
Pada Juni 2011, sejarah tempat berdirinya akademi Barcelona berakhir. Ya, La Masia resmi ditutup dan berpindah tempat ke kompleks latihan yang lebih modern, Ciutat Esportivo Joan Gamper. Meski demikian, La Masia bakal tetap dikenang sebagai rumah pemain-pemain terbaik dunia untuk menimba ilmu sepak bola.
"Kiblat" klub-klub Eropa
Meski yang sukses hanya sepersepuluh dari semua lulusan akademi La Masia, tak lantas pengembangan pemain muda ini dianggap gagal. Terbukti, bersama Ajax Amsterdam, Barcelona dianggap sebagai penghasil pemain-pemain berkualitas.
Klub-klub di Eropa macam Arsenal, Chelsea, Manchester United, VfB Stuttgart, maupun Girondins Bordeaux pernah mengirimkan perwakilannya untuk melihat langsung cara kerja akademi La Masia. Hal tersebut ternyata tidak mengagetkan Pep Segura, mantan Direktur Teknik La Masia yang juga pernah menjabat Manajer Pengembangan Akademi di Liverpool.
“Sangat berbeda. Di Inggris tidak ada struktur yang kompetitif seperti halnya di La Masia. Saya tidak membicarakan tentang rendahnya kualitas para pemain muda di sini. Sebab, struktur kompetisi yang bagus akan membantu klub membangun para pemain berkualitas,” jelas Segura.
Diadopsi La Furia Roja
Kemajuan tim nasional Spanyol saat ini juga dianggap beberapa orang merupakan hasil sumbangan akademi La Masia. Bahkan, hal tersebut diakui legenda Madrid, Fernando Hierro. “La Masia sangat penting bagi Spanyol. Ada banyak pemain Barcelona yang sekarang menjadi pilar Spanyol. Kini, Spanyol bermain dengan filosofi bermain yang sama dengan Barcelona,” ujar Hierro.
Pelatih Spanyol, Vicente Del Bosque, juga mengakuinya. “Saya pikir, La Masia telah memberikan kontribusi yang baik untuk Spanyol. Para pemain akademi telah berkembang lewat kerja keras yang dilakukan. Itu semua hasil dari bertahun-tahun investasi yang dilakukan sepak bola Spanyol,” tandas Del Bosque.
Dengan pentingnya peran akademi La Masia bagi Barcelona hingga La Furia Roja,
Pada minggu 25/11/2012 , tito vilanova memainkan 11 pemain didikan La Masia Barcelona jadi buah bibir dunia akhir pekan silam. Menantang tuan rumah Levante di Ciutat de Valencia, Minggu (25/11), Blaugrana sempat menampilkan 11 pemain jebolan akademi mereka, La Masia di dalam lapangan.
Masuknya Martin Montoya pada menit ke-14 menggantikan Dani Alves yang terkapar akibat cedera, melengkapi "La Masia XI" pada laga tersebut. Selama satu jam, Barcelona tampil dengan seluruh pemain dari jebolan akademi mereka. Adriano akhirnya menghentikan catatan tersebut setelah menggantikan Jordi Alba pada menit ke-75.
Salah satu kunci kesuksesan Barcelona dalam beberapa musim terakhir memang terletak dari ketangguhan armada muda yang mereka miliki. La Masia kerap dianggap sebagai akademi sepak bola terbaik yang ada di dunia.
Sontak banyak media menyoroti hal tersebut. Media Prancis, L'Equipe membuat berita yang berjudul "Levante mendapatkan pelajaran sepak bola dari La Masia". Mereka juga sempat mengutip ucapan pelatih Barcelona, Tito Vilanova seusai laga. "Kami berterima kasih terhadap semua orang yang sedang dan telah bekerja di La Masia," cetus Vilanova. Hebatnya lagi, sejumlah pemain yang tampil melawan Levante berasal Catalan, daerah "kediaman" El Barca. "Saya bangga karena tujuh hingga tujuh pemain adalah asli Catalan," sambung Vilanova, seperti dilansir L'Equipe .
Berita tersebut juga ramai diperbincangkan hingga benua Asia, salah satunya di Negeri Tirai Bambu, Cina. Dalam sebuah artikel headline di Yahoo! Cina , mereka membuat judul "11 Pemain La Masia, Kejayaan Barcelona Meraih Kemenangan Ketika Real Madrid Terkapar". Mereka juga meyoroti dua ikon Barcelona, Xavi Hernandez dan Carles Puyol yang telah mempersembahkan lebih dari 500 penampilan bagi klub raksasa asal Catalan tersebut. Mereka menyoroti kerja sama para pemain senior dan junior yang berasal dari jebolan La Masia, seperti Puyol dan Montoya yang usianya berselisih belasan tahun, namun tetap kompak menggalang pertahanan Barcelona.
Media Cina lainnya, Sina Sport menyuarakan hal senada dengan Yahoo! Cina . Mereka menganggap, Barcelona telah menggemparkan dunia dengan transformasi tim yang mengedepankan lulusan akademi sendiri. "Sejarah Bagi Barcelona, 11 Pemain Blaugrana Berasal dari La Masia.
Media kenamaan dunia, ESPN menulis juga menulis berita keyakinan Barcelona memainkan 11 pemain home-grown saat melawan Levante. "Menurunkan 11 pemain La Masia untuk pertama kalinya di lapangan adalah salah satu momen paling membanggakan sepanjang 100 tahun sejarah Blaugrana," tulis ESPN .
Media berbasis klub Madrid, Marca turut memuji rekor yang dibuat klub bebuyutan skuad arahan Jose Mourinho tersebut. "11 poin tertinggal dengan 11 canteranos (produk akademi pemain muda)," tulis Marca .
para pemain lulusan / alumni La Masia dapat dilihat di
http://en.wikipedia.org/wiki/La_Masia#Alumni
ane fans Manchester United tapi ane tetep kagum ama La Masia, bagi yang bekernan mohon jangan di ane hanya newbie yang ingin berbagi cerita.
Sudah bukan rahasia umum jika ciri khas Barcelona terletak pada cara bermain yang disajikan di lapangan hijau. Olah bola, umpan satu-dua, hingga pergerakan pemain Azulgrana akan membuat penonton menggeleng-gelengkan kepala, seakan tidak percaya dengan apa yang dilihat.
Jika ingin mengetahui rahasia dasar permainan seperti itu, maka jawabannya adalah bangunan klasik abad ke-18 yang berada tidak jauh dari Stadion Camp Nou. Di sana akan ditemukan sebuah tempat bernama La Masia. Cikal bakal seorang genius sepak bola macam Xavi Hernandez, Lionel Messi, Andres Iniesta, ataupun Cesc Fabregas bermula dari akademi tersebut.
Uniknya, awal terbentuknya akademi ini bukan atas ide orang Spanyol, negara klub Barcelona dilahirkan, melainkan dari seorang pemain asal Belanda yang pernah bermain dan melatih Azulgrana, Johan Cruyff.
“Pada 15 atau 17 tahun lalu, klub ini kedatangan Johan Cruyff. Pada awal kedatangannya, Cruyff langsung berujar: Ok, anak-anak, mulai dari sekarang kita akan bermain dengan cara sendiri. Selalu ada visi dalam teknik, mengumpan, dan kecepatan berpikir,” ingat eks Pelatih Barcelona, Josep Guardiola, beberapa tahun lalu.
Benar saja apa yang dikatakan sang maestro Belanda tersebut. Kini, hampir dua dekade berselang, cara bermain yang diinginkan Cruyff dapat dinikmati penonton sepak bola di seluruh dunia.
La Masia ditutup
Sebanyak 70 staf termasuk pelatih, dokter, ahli gizi, koki, sampai psikolog menjaga sekitar 75 anak-anak di La Masia yang berusia antara 6 hingga 18 tahun. Barcelona sangat memperhatikan benar keberadaan calon-calon bintang sepak bola tersebut, mulai dari gizi sampai pendidikan formal. Semua dilakukan di La Masia.
Klub Catalan itu ingin menghasilkan pemain yang luar biasa, pemain yang fasih memainkan pola tiki-taka, yaitu umpan pendek yang tajam serta pergerakan cepat. “Pemain yang telah dididik La Masia memiliki sesuatu perbedaan. Filosofi bermain mereka berbeda dengan pemain lainnya,” ucap Guardiola.
Sampai saat ini, telah terdapat sekitar 500 pemain eks akademi La Masia. Tetapi, tidak semua lulusan akademi La Masia sukses sebagai pemain tersohor di dunia. Menurut perhitungan Barcelona, para lulusan akademi La Masia yang sukses hanya berjumlah 10 persen.
Pada Juni 2011, sejarah tempat berdirinya akademi Barcelona berakhir. Ya, La Masia resmi ditutup dan berpindah tempat ke kompleks latihan yang lebih modern, Ciutat Esportivo Joan Gamper. Meski demikian, La Masia bakal tetap dikenang sebagai rumah pemain-pemain terbaik dunia untuk menimba ilmu sepak bola.
"Kiblat" klub-klub Eropa
Meski yang sukses hanya sepersepuluh dari semua lulusan akademi La Masia, tak lantas pengembangan pemain muda ini dianggap gagal. Terbukti, bersama Ajax Amsterdam, Barcelona dianggap sebagai penghasil pemain-pemain berkualitas.
Klub-klub di Eropa macam Arsenal, Chelsea, Manchester United, VfB Stuttgart, maupun Girondins Bordeaux pernah mengirimkan perwakilannya untuk melihat langsung cara kerja akademi La Masia. Hal tersebut ternyata tidak mengagetkan Pep Segura, mantan Direktur Teknik La Masia yang juga pernah menjabat Manajer Pengembangan Akademi di Liverpool.
“Sangat berbeda. Di Inggris tidak ada struktur yang kompetitif seperti halnya di La Masia. Saya tidak membicarakan tentang rendahnya kualitas para pemain muda di sini. Sebab, struktur kompetisi yang bagus akan membantu klub membangun para pemain berkualitas,” jelas Segura.
Diadopsi La Furia Roja
Kemajuan tim nasional Spanyol saat ini juga dianggap beberapa orang merupakan hasil sumbangan akademi La Masia. Bahkan, hal tersebut diakui legenda Madrid, Fernando Hierro. “La Masia sangat penting bagi Spanyol. Ada banyak pemain Barcelona yang sekarang menjadi pilar Spanyol. Kini, Spanyol bermain dengan filosofi bermain yang sama dengan Barcelona,” ujar Hierro.
Pelatih Spanyol, Vicente Del Bosque, juga mengakuinya. “Saya pikir, La Masia telah memberikan kontribusi yang baik untuk Spanyol. Para pemain akademi telah berkembang lewat kerja keras yang dilakukan. Itu semua hasil dari bertahun-tahun investasi yang dilakukan sepak bola Spanyol,” tandas Del Bosque.
Dengan pentingnya peran akademi La Masia bagi Barcelona hingga La Furia Roja,
Pada minggu 25/11/2012 , tito vilanova memainkan 11 pemain didikan La Masia Barcelona jadi buah bibir dunia akhir pekan silam. Menantang tuan rumah Levante di Ciutat de Valencia, Minggu (25/11), Blaugrana sempat menampilkan 11 pemain jebolan akademi mereka, La Masia di dalam lapangan.
Masuknya Martin Montoya pada menit ke-14 menggantikan Dani Alves yang terkapar akibat cedera, melengkapi "La Masia XI" pada laga tersebut. Selama satu jam, Barcelona tampil dengan seluruh pemain dari jebolan akademi mereka. Adriano akhirnya menghentikan catatan tersebut setelah menggantikan Jordi Alba pada menit ke-75.
Salah satu kunci kesuksesan Barcelona dalam beberapa musim terakhir memang terletak dari ketangguhan armada muda yang mereka miliki. La Masia kerap dianggap sebagai akademi sepak bola terbaik yang ada di dunia.
Sontak banyak media menyoroti hal tersebut. Media Prancis, L'Equipe membuat berita yang berjudul "Levante mendapatkan pelajaran sepak bola dari La Masia". Mereka juga sempat mengutip ucapan pelatih Barcelona, Tito Vilanova seusai laga. "Kami berterima kasih terhadap semua orang yang sedang dan telah bekerja di La Masia," cetus Vilanova. Hebatnya lagi, sejumlah pemain yang tampil melawan Levante berasal Catalan, daerah "kediaman" El Barca. "Saya bangga karena tujuh hingga tujuh pemain adalah asli Catalan," sambung Vilanova, seperti dilansir L'Equipe .
Berita tersebut juga ramai diperbincangkan hingga benua Asia, salah satunya di Negeri Tirai Bambu, Cina. Dalam sebuah artikel headline di Yahoo! Cina , mereka membuat judul "11 Pemain La Masia, Kejayaan Barcelona Meraih Kemenangan Ketika Real Madrid Terkapar". Mereka juga meyoroti dua ikon Barcelona, Xavi Hernandez dan Carles Puyol yang telah mempersembahkan lebih dari 500 penampilan bagi klub raksasa asal Catalan tersebut. Mereka menyoroti kerja sama para pemain senior dan junior yang berasal dari jebolan La Masia, seperti Puyol dan Montoya yang usianya berselisih belasan tahun, namun tetap kompak menggalang pertahanan Barcelona.
Media Cina lainnya, Sina Sport menyuarakan hal senada dengan Yahoo! Cina . Mereka menganggap, Barcelona telah menggemparkan dunia dengan transformasi tim yang mengedepankan lulusan akademi sendiri. "Sejarah Bagi Barcelona, 11 Pemain Blaugrana Berasal dari La Masia.
Media kenamaan dunia, ESPN menulis juga menulis berita keyakinan Barcelona memainkan 11 pemain home-grown saat melawan Levante. "Menurunkan 11 pemain La Masia untuk pertama kalinya di lapangan adalah salah satu momen paling membanggakan sepanjang 100 tahun sejarah Blaugrana," tulis ESPN .
Media berbasis klub Madrid, Marca turut memuji rekor yang dibuat klub bebuyutan skuad arahan Jose Mourinho tersebut. "11 poin tertinggal dengan 11 canteranos (produk akademi pemain muda)," tulis Marca .
Spoiler for Foto La Masia:
Spoiler for Foto para pemain lulusan La Masia yang bermain di Barcelona:
Spoiler for Victor Valdes dan Pepe Reina:
Spoiler for Xavi dan Fabregas:
Spoiler for Lionel messi:
Spoiler for Muka muda pemain La Masia:
para pemain lulusan / alumni La Masia dapat dilihat di
http://en.wikipedia.org/wiki/La_Masia#Alumni
Spoiler for selengkapnya dapat dilihat di:
ane fans Manchester United tapi ane tetep kagum ama La Masia, bagi yang bekernan mohon jangan di ane hanya newbie yang ingin berbagi cerita.
Diubah oleh DBA8 03-12-2012 13:35
adhemy memberi reputasi
1
6.4K
60
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.7KThread•89.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya