Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

DPRDAvatar border
TS
DPRD
[Berita Serius] Duh Uang Hilang Anak Digoyang
JAMAN sudah demikian maju masih ada saja yang percaya dengan dukun pengganda uang. Korban terakhir si Ngadeni, 51, dari Semarang. Paling celaka, bukan saja uangnya Rp 7 juta yang bablas, putrinya si Yayuk, 21, sempat pula digagahi dengan alasan untuk doa selamat sebelum jadi TKI Malaysia.

Jika punya logika yang sehat, menggandakan uang itu caranya hanyalah simpan uang di bank. Dengan bunga sekian persen, setahun kemudian uangnya akan bertambah menjadi sekian. Semakin gede dana yang didepositokan, akan semakin gede pula bunganya. Cuma yaitu tadi, jangan disimpan uangnya di Bank Century, nanti nasibnya jadi seperti Gayatri dari Surabaya, Rp 69 miliar uangnya tak kembali karena dirampok Empu eh Robert Tantular si pemilik bank.

Mungkin karena modal cekak, cekak pula wawasan dan pemikirannya. Ketika ada seorang pemulung membual bahwa bisa gandakan uang Rp 7 juta menjadi Rp 50 juta dalam 40 hari kerja, Ngadeni langsung percaya. Dengan jual ini dan itu, dia berhasil menyerahkan uang Rp 7 juta untuk digandakan oleh Ramdani, 40, pemulung “sakti” yang tinggal di rumah bedeng area perkebunan samping Perumahan Beringin Hill, Jalan Beringin Ngaliyan, Semarang.

Uang itu lalu dimasukkan ke dalam kuali dan ditimbun, dengan disaksikan oleh Ngadeni sendiri. Kata si dukun, 40 hari ke depan sudah bisa dilihat hasilnya, uang itu sudah menjelma jadi Rp 50 juta tunai, segepok uang biru-biru dan masih gres semua. “Sekarang bapak tinggal tunggu di rumah, 40 hari kemudian sudah bisa ngundhuh,” begitu pesan dukun Ramdani.

Kebetulan Ngadeni memiliki anak wanita yang sebentar lagi mau jadi TKI ke Malaysia. Ingat akan kelebihan dukun Ramdani, dia lalu menyarankan agar Yayuk nyuwun pangestu pada dukun Ramdani, biar semuanya lancar di sana. Ketika putrinya bertanya, dukun pintar kok tinggal di gubuk, jawab Ngadeni sok tahu, “Orang pinter memang begitu, ini yang namanya sugih tanpa nyimpen.”

Dengan diantar oleh ibunya, Yayuk diajak masuk ke rumah kumuh itu. Setelah baca doa dan jampi-jampi, ibu dan anak lalu diajak pergi naik bis ke Kendal. Ternyata keduanya diajak masuk sebuah hotel. Yayuk suruh masuk kamar, dan ibunya diminta nunggu di lobi. Yayuk yang dalam kondisi setengah sadar menurut saja. Padahal ketika sadar satu jam kemudian, dia mendapatkan dirinya dalam kondisi telanjang bulat, sementara ada bercak-bercak sperma di tubuhnya.

Dia pun menangis mencari ibunya, karena dukun Ramdani sudah tidak ada di sampingnya. Dengan penuh masygul keduanya kembali ke rumahnya di Semarang. Tentu saja Ngadeni naik pitam, sehingga mencari dukun cabul itu di bedengnya. Baru sore hari dia muncul, tapi saat mau ditangkap ternyata berhasil lari. Padahal hampir saja dia berhasil menyabetnya dengan clurit, tapi dilarang oleh keluarganya.

Kecewa dengan nasib putrinya, tanpa menunggu 40 hari lagi, kuwali yang tengah dipendam itu dibuka. Ternyata isinya hanya guntingan kertas, sementara uangnya sudah raib. Kini Ngadeni hanya bisa menyesal, karena yang hilang bukan hanya uang miliknya, tapi juga kehormatan putrinya.

Mau jadi tenaga kerja luar negri, malah jadi korban tenaga kuda. (SM/Gunarso TS)

Sumber Sangat Terpercaya

aduh ini kok pada masih percaya ama dukun2an ya.

Biar gak di bilang hoax ane kasih ilustrasi yang di peragakan oleh model
si dukun & korban yang di goyang

Noted : apabila ada kesamaan gambar/nama pelaku ataupun kemiripan itu bukan karena faktor kesengajaan. itu hanyalah kebetulan belaka harap maklum


Selamat Tahun Baru 2013 buat kaskuser semua nya
Diubah oleh DPRD 02-01-2013 08:40
1
3.3K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.