31 Desember 2012

LINTAS JATENG

Klaten-Sesosok mayat bayi yang baru dilahirkan ditemukan warga mengapung di alur Sungai Birin, Dusun Tegalmawen, Desa Pesu, Kecamatan Wedi, Sabtu (29/12) petang. Kondisi bayi malang itu masih disertai tali pusar, tetapi kepalanya sudah tidak utuh diduga terbentur tembok sungai. Bayi malang berjenis kelamin laki-laki dengan panjang sekitar 45 centimeter itu, kali pertama ditemukan Narti (25) warga Desa Tegalmawen.

Pukul 17.30 saat berada di dekat sungai usai hujan, dia curiga dengan benda mirip boneka yang mengapung terbawa arus sungai. Saksi melihat ada tangan yang menyembul ke atas beberapa kali. Saksi kemudian melaporkan kejadian itu kepada ayahnya Sukarno (40), yang tengah mencari ikan.

Sukarno pun mengecek ke sepanjang aliran anak sungai Birin. Bahkan sampai ke alur sungai, saksi mencari kebenaran bayi itu. ‘’Sebab biasanya yang dibuang di sungai Birin hanya anjing atau babi mati. Saya penasaran lalu mencari,’’ jelasnya, Minggu (30/12). Setelah diikuti di sepanjang alur sungai, dia sampai ke bendungan di sisi selatan dusun. Di bendungan itu, Sukarno melihat ada benda mirip boneka yang menyembul dan kadang tenggelam.
Dengan jaring, benda itu diangkat dan saksi terkejut sebab ternyata benar-benar mayat bayi. Kejadian itu dilaporkan warga dan ke Polsek Wedi.

Petugas identifikasi Polres Klaten dan Polsek Wedi yang datang ke lokasi tak menemukan selembar petunjuk pun. Kapolres AKBP Y Ragil Heru Susetyo SIK melalui Kasat Reskrim AKP Danu Pamungkas mengatakan, kasus itu masih dalam penyelidikan. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan. (H34-26,23)

Quote:

Orang-orang di sekitar gw aja yang dah merid bertaun-taun tapi blom punya momongan sampe ngarep banget punya bayi. Udah usaha macem-macem mulai dari terapi medis sampe alternatif dilakukan dan mereka rela keluarin banyak duit buat dapetin anak. Tapi yang dah dikasi amanah ma Tuhan malah dibuang-buang. Kayak bayi tu cuma barang yang bisa dibuang gitu aja

Masalah ekonomi? Gw yakin selalu ada jalan kalo dia mau berusaha keras buat ngidupin anaknya. Bukannya Tuhan gak ngasi sesuatu yang sekiranya di luar batas kemampuan manusia tersebut?

Masalah norma? Takut digunjingkan tetangga gara-gara bayinya dapet by accident? Please deh... lo yang berbuat, lo yang musti konsekuen.

Moga smua perbuatan kembali ke pelakunya kelak

Sumber: Suara Merdeka