1. Melanie Subono Soal Sikap Hidup Hadapi Kanker
Sosok Melanie Subono memang tergolong hebat dan tegar. Di tengah deraan penyakit kanker yang menggerogoti tubuhnya, perempuan ini masih sempat menelurkan karya dalam bentuk buku yang diberi judul CERITA SEGELAS KOPI. Karenanya, semangatnya untuk berkarya memang patut diteladani.

Ketegaran yang ada dalam diri Melanie juga tampak dari caranya berpikir soal kehidupan. Ketika ditanya soal fenomena remaja putus cinta yang kebanyakan selalu mendramatisir keadaan, putri Adrie Subono ini malah mengeluarkan pernyataan tegas yang cukup mengena.



"Mati aja! Sekarang gini, kalau misalnya gue ditanyain, 'Mel, misalnya besok kanker lu sudah stadium sekian. Lu gimana?' Gue jawab, 'Ya kanker lah. Sekarang gue tanya balik sama lu, kalau lu besok pilek gimana? Ya pilek doank kan? Pilihannya sekarang cuma 2, lu hadapi atau mati'," ungkapnya saat hadir di acara bedah buku CERITA SEGELAS KOPI di Gramedia Matos, Malang pada hari Jumat (3/2) malam.

"Mati juga jangan nyusain. Jangan pakai acara masuk mall akhirnya masih harus masuk TV. Itu kan nyusahin ya. Kalau putus cinta doank mah... nasehatnya, masih banyak hal yang indah di luar sana," lanjutnya.

Kalimat Melanie Subono kerap keluar dengan nada 'provokatif', apa adanya, namun biasa menjawab realitas. Siapapun bisa merenungi maknanya, meski tidak sedang menderita kanker seperti dia

2. Junot Soal FFI 2012
Aktor muda Junot tetap bisa berkata sesuai kapasitas, meski memendam kecewa seperti kebanyakan publik di Indonesia atas penyelenggaraan Festival Film Indonesia (FFI) 2012. Pendanaan yang besar, sekitar 16 Miliar, namun acaranya tetap kurang greret.

"Kamu boleh kok benci sama pemerintahan dan birokrasi Indonesia, tapi Indonesia itu gak salah apa-apa. Jangan cuma bisa kritik aja, coba wujudin ke hal lain. Jangan selalu tanya apa yang udah negara kasih ke kamu, tapi apa yang bisa kamu lakuin ke Indonesia," ujar Junot yang ditemui KapanLagi.com® di hotel Ollino Garden, Malang, Jumat (21/12) malam.



Junot tetap mengkritik adanya sineas film yang sok-sokan terlalu idealis tanpa mensupport pemerintah, dan hanya mau melakukan yang instan dan yang enak saja. Namun kritiknya itu memberikan motivasi pada untuk insan film agar bisa terus berkarya dan berproses seiring waktu.

Pemeran Zafran dalam film 5 CM itu lebih memilih melakukan sesuatu yang diketahui dan dipercayanya. Karena yang terpenting dalam diri manusia ada integritas daripada hanya bisa mengkritik.

"Sampai kapan kita terus bertanya, kita harus tahu apa yang kamu mau dan kamu percaya, mesti tahu mau ngapain dalam hidup," tegasnya saat itu.

3. Mike Lewis Soal Perceraian
Pasangan artis Mike Lewis dan Tamara Bleszynski memilih jalan perceraian dalam rumah tangga mereka. Namun tak banyak orang tahu penyebab perceraian keduanya. Masing-masing merahasiakan penyebab perceraian, bahkan sepakat membesarkan sang anak.

"She's my wife, I love her. Buat apa saya melakukan hal itu (melupakan Tamara). Ke depannya pasti, saya dan Tamara mau menjadi mama dan papa yang terbaik buat Kenzou. Kita pasti akan kerja sama terus komunikasi terus dan Tamara, I love her so, no matter what the problem is," kata Mike Lewis.



"Pasti, perceraian it's hard buat saya. Enggak pernah terpikir sama saya, kalau saya akan jadi duda. But it's life, harus jalanin semuanya dan harus
positive thinking terus. That's life, itu namanya hidup. Walaupun kita dapat masalah terus," katanya.

Meski dalam suasana hati yang 'panas' keduanya tetap bisa menahan diri, dan langkahnya bisa menjadi inspirasi orang lain dalam mengambil langkah. Mereka mengutamakan anak, meski tetap mengambil langkah perceraian.

4. Marsha Timothy Soal Pindah Keyakinan
Aktris Marsha Timothy mengaku telah berpindah keyakinan karena pernikahannya dengan Vino G Bastian. Dia telah menjadi mualaf alias memeluk agama Islam. Akan tetapi, Marsha tak mau dianggap bahwa pindah agama semata karena pernikahan.

"Ga bisa jelaskan dapat ilham seperti apa. Aku bukan ikuti keyakinan Vino. Bukan karena siapa-siapa juga. Itu urusan yang sangat pribadi buat saya, karena agama gak bisa dibeli dan dicreate. Ga bisa diadain. Pokoknya sesuatu yang berasal dari hati," ucap Marsha.



Vino juga mengungkapkan dirinya tak memaksa kekasihnya masuk Islam sebelum menikah. Karena dia tipikal orang yang tidak pernah memaksa kehendak, apalagi soal keyakinan.

"Saya gak pernah yakinkan dia untuk masuk Islam. Pindah agama adalah keinginan dia sendiri, bukan karena saya, itu adalah hubungan dia ama Tuhannya. Bukan saya banget kalau maksa. Istri dari agama apa pun itu saya terima. Gak mau atur dari agama mana pun. Namun Alhamdulillah menemukan istri seperti ini," imbuh Vino.

Banyak hikmah yang dirasakan dari kebersamaan mereka. Agama merupakan hak asasi yang paling privasi dari seseorang. Agama merupakan sesuatu yang berasal dari hati yang paling dalam, tanpa bisa dipaksa.

5. Ahmad Dhani Soal Pembajakan
Sosok Ahmad Dhani penuh kontroversial dalam perjalanan karir maupun pribadinya. Namun tidak dipungkiri sebagai pribadi produktif dalam dunia musik tanah air.

Kalimat-kalimatnya yang terkesan 'arogan' tidak sedikit yang justru menunjukkan realitas yang sesungguhnya, termasuk saat bicara pembajakkan yang hingga saat ini dikeluhkan para musisi.



"Situs porno kan sudah diblokir. Memblokir situs illegal downloading itu sama mudahnya memblokir situs porno. Kalau tidak segera dilakukan tahun depan tak ada lagi perusahaan rekaman musik," katanya.

Terlepas dengan segala kontroversialnya, Dhani memberikan tekanan dan dorongan soal pembajakan yang hingga kini masih menjadi musuh terbesar musisi

6. Happy Salma Soal Perempuan
Persoalan kesetaraan pria dan wanita masih menjadi pembahasan dan masih harus diperjuangkan hingga kini. Artis Happy Salma di antara para artis yang kerap memberikan statement pembelaan atas sikap kurang adil yang keras di terima perempuan.

"Seiring perkembangan zaman. Tapi seratus tahun lalu, orang gak bisa membayangkan perempuan bisa bersekolah tinggi dan berkarir di samping laki-laki. Saya gak bisa ngebayangin nanti kesetaraan akan seperti apa," katanya Happy Salma.



Happy melalui sejumlah pementasan, bahkan pertunjukkan tunggalnya selalu mengangkat tema perjuangan perempuan.

"Bagi saya, laki-laki itu tidak memiliki apa yang ada dalam perempuan, begitupun sebaliknya. Dan di situ kita sebenarnya saling membutuhkan," katanya.

7. Rhoma Irama Soal Dangdut
Optimisme Rhoma Irama telah mengantarkan dangdut sebagai musik asli Indonesia. Dia telah mengantarkan sejarah musik dangdut mendunia, sekaligus membumi di Indonesia.

"Dangdut banyak dipelajari di berbagai universitas di Amerika. Itu menggembirakan. Dangdut bahkan bisa dibilang lebih bagus kandungannya dibanding musik yang lain. Mereka negara adidaya, begitu peduli, sampai ada yang membuat sebuah buku tentang dangdut. Orang luar mengapresiasi kebudayaan kita," ungkap Rhoma.



"Dangdut adalah heritage dari Indonesia, akan dibawa ke UNESCO untuk mendapatkan pengakuan bahwa Dangdut adalah cagar budaya Indonesia non benda, budaya asli Indonesia yang notabene tidak mudah punah dan rusak diterpa arus globalisasi," katanya.

Terlepas Rhoma yang kontroversial dan berkepentingan di dunia politik, dia telah mengajarkan optimisme dan berkarya. Lagu-lagunya banyak menginspirasi pendengarnya.

8. Anggun C Sasmi Soal Cinta Indonesia
Penyanyi Anggun C Sasmi terbukti sebagai musisi Indonesia yang mampu berkiprah di dunia musik internasional. Namanya dan kemampuan vokalnya sudah tidak diragukan. Namun sosoknya sebagai pribadi yang tetap cinta Indonesia.

Anggun masih rutin mengunjungi Indonesia dan menunjukkan kecintaannya sebagai negeri kelahirannya. Bahkan saat mengikuti Eurovision, sebuah kompetisi musik prestisius di Eropa, Anggun yang mewakili Perancis saat itu mengaku tetap sebagai orang Indonesia.



"Meskipun saya menjadi wakil untuk Prancis, tapi saya masih tetap orang Indonesia. Tubuh saya masih orang Indonesia," katanya mantap saat itu.

Sikap Anggun patut dicontoh. Sistem saat itu, atau entah apalah itu yang membuatnya harus mengambil langkah besar demi go internasional. Anggun tetap Anggun sebagai bagian dari negeri ini.