Jakarta, Sigmanews- Ketua Umum Pengurus Besar (Ketum PB PGRI) Sulistyo mengatakan, pemenuhan kebutuhan guru SD selama 2012 benar-benar tidak berjalan.
PGRI menghitung kekurangan guru SD PNS lebih dari seratus ribu berdasarkan laporan kasus kekurangan guru SD PNS yang terjadi di 96 persen kabupaten/kota di Indonesia.
Menurut Sulistyo, persoalan kekurangan guru yang tidak terpecahkan itu menimbulkan persoalan baru. Yakni membeludaknya jumlah guru SD honorer. Dari analisis PGRI, kepala SD yang kekurangan guru dengan gampangnya merekrut guru honorer baru. "Karena memang tidak ada solusi lagi," kata dia.
Sulistyo berharap pemerintah pusat dan daerah tidak saling lempar tanggung jawab atas persoalan kekurangan guru SD PNS itu. Dikhawatirkan jika pemerintah tahun depan belum mencabut moratorium CPNS baru, kasus kekurangan guru SD semakin kronis.
Pemenuhan jumlah dan kesejahteraan guru sangat penting. Sebab, dari sejumlah hasil penelitian seperti , penelitian Trends in International Mathematics and Science Studies (TIMSS) 2011, kemampuan siswa Indonesia masih rendah.
TIMSS menyebutkan nilai rata-rata matematika siswa kelas 2 SMP di Indonesia hanya 386 dan menempati urutan 38 dari 42 negara yang diteliti. Posisi Indonesia hanya lebih baik dari Suriah, Maroko, Oman, dan Ghana. Posisi tiga besar diduduki Korea Selatan, Singapura, dan Taiwan.
Sedangkan untuk pelajaran sains tidak kalah jeblok. Nilai rata-rata sains siswa kelas 2 SMP adalah 406 dan menempatkan Indonesia di urutan ke-40 dari 42 negara. "Kami kecewa karena posisi Indonesia kalah dari Palestina, negara yang didera konflik berkepanjangan," kata Sulistyo.


Guru itu adalah PAHLAWAN TANPA TANDA JASA yang bekerja sangat mulia untuk mencerdaskan ANAK BANGSA,, ayo para agan2 yang mau jadi GURU ditunggu kontribusinya untuk NEGERI INDONESIA TERCINTA INI


SUMBER