Jakarta - Praktik pungutan liar (pungli) di Kantor Urusan Agama (KUA) menyebabkan biaya pernikahan menjadi tinggi. Kondisi itu disebut Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD membuat orang lebih memilih kimpoi siri dibanding menikah secara resmi.

"(Pungli )itu yang menyebabkan juga orang kimpoi siri dan macam-macam dan bahkan juga orang miskin jadi nggak berani ke KUA. Ada prosedur, biayanya juga mahal," kata Mahfud usai mengikuti acara perayaan ulang tahun Taufiq Kiemas di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (31/12/2012).

Mahfud mendukung Kementerian Agama untuk menertibkan KUA di seluruh Indonesia. Pernikahan seharusnya dibuat mudah, tidak malah dipersulit.

"Saya setuju Departemen Agama menertibkan. Itu tugas negara dan negara itu diwakili oleh Departemen Agama," ujarnya.

Adanya pungli di KUA ini diungkap oleh Irjen Kementerian Agama M Jasin. Dia mengatakan pungli kebanyakan terjadi di ujung tombak KUA, yaitu para penghulu. Jumlahnya fantastis, bisa mencapai Rp 1,2 triliun pertahunnya.

"Setahun itu 2,5 juta peristiwa nikah, itu belum termasuk yang cerai, jumlahnya sama. Misalnya rata-rata 2,5 juta dikalikan Rp 500 ribu, itu bisa sampai Rp 1,2 triliun," kata Jasin, Rabu (26/12/2012) lalu.



[url]http://news.detik..com/read/2012/12/31/155530/2130147/10/mahfud-md-pungli-di-kua-sebabkan-orang-kimpoi-siri?9911012[/url]




Komenya :

Mungkin bupati Aceng kenak pungli.