Istri Walikota Palembang Eddy Santana Putra, Srimaya Haryanti Saleh kini bingung dengan kelakukan suaminya yang gencar ingin menceraikannya. Pasalnya, semua harta peninggalan orang tuanya sudah habis untuk biaya hidup Srimaya dan biaya kampanye Eddy saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2003 silam.

Selain itu, Srimaya juga mengaku tak mendapat nafkah selama dua tahun, semenjak suaminya meninggalkan dirinya di rumah dinas walikota Palembang, karena memilih hidup bersama mantan model majalah pria dewasa, Tuty Alawiyah alias Eva Ajeng.

“Selama dua tahun lebih, dia (Eddy) tidak pernah memberi nafkah. Kak Eddy hanya memberi Rp 6 juta untuk Aji (anak pertama pasangan Eddy-Srimaya). Kekurangan untuk membayar pegawai rumah dinas, minyak dan sembako, saya yang bayar memakai uang warisan dari ibu saya,” kata Srimaya dalam keterangan persnya, Kamis (27/12/2012).

Menurut Sri, saat masih tinggal di rumah dinas, pemerintah kota selalu memberi uang sekitar Rp 21,5 juta. Untuk membayar gaji petugas keamanan Rp6 juta, uang sembako Rp11 juta, dan uang BBM Rp4,5 juta. “Sekarang tidak ada lagi. Saya yang membayar pakai uang sendiri. Padahal, saya adalah istri sahnya dan tidak pernah memberi izin dia menikah lagi,” sambungnya.

Oleh karena itu, Sri pun kini bingung dengan nasibnya dan kedua anaknya jika suaminya sudah tidak lagi menjabat sebagai walikota. “Saya sudah menjual rumah warisan ibu saya. Saya tidak punya rumah lagi,” keluhya.

Hingga saat ini, Srimaya pun tetap bertahan tinggal di rumah dinas walikota karena hingga kini masih berstatus sah secara yuridis sebagai istri Eddy. Sedangkan Eddy justru memilih hengkang dan tinggal di rumah sendiri bersama Eva.