- Beranda
- The Lounge
13 orang INDONESIA yang bisa bikin ente malu [serba 13]
...
TS
Yud3us
13 orang INDONESIA yang bisa bikin ente malu [serba 13]
Tak ada yang mau dilahirkan dalam keadaan cacat. Orang yang lahir dalam keadaan sempurna pun tentu tak pernah menginginkan menjadi cacat. Hidup sebagai orang yang berkondisi fisik sempurna saja sering tak mudah, apalagi jika cacat. Namun hebatnya, tak sedikit orang-orang cacat ini memiliki semangat hidup pantang menyerah yang menjadikan mereka orang cacat dengan segudang prestasi. Orang cacat yang berprestasi ini berhasil menunjukkan pada dunia bahwa mereka dapat berbuat dan melakukan sesuatu yang bahkan lebih cemerlang dari kebanyakan orang yang lahir dan hidup dengan kondisi fisik sempurna.
berikut orang indonesia yg punya semangat hidup tinggi
Spoiler for 1.Ratna Inrawasi Ibrahim:
Ratna Indraswari (lahir 24 April 1949 – meninggal 28 Maret 2011 pada umur 61 tahun) merupakan seorang sastrawan berkebangsaan Indonesia. Dia melahirkan karya sastra secara produktif, walaupun kemampuan fisiknya nyaris tidak berfungsi, kesetiaan berkarya Ratna di dunia sastra ditandai dengan lebih dari 400 karya cerpen dan novel yang dihasilkannya sejak usia remaja hingga akhir hayatnya.
Dalam perjalanan hidupnya, sebagai difabel, Ratna mengaku pernah mengalami masa-masa yang disebutnya sebagai "kemarahan usia remaja". Ratna sudah menandatangani kontrak dengan sebuah penerbit di Jakarta. Novel tersebut belum berjudul, menggarap romantika dunia aktivis di tengah pergolakan reformasi 1998 [1] yang belum sempat diselesaikannya, karena ajal menjemput.
Spoiler for 2.ade irawan:
Terlahir menjadi tunanetra tak membuat Muhammad Ade Irawan, 16 tahun, kehilangan kepercayaan diri. Namun, bukan pula karena memiliki postur tubuh atletis dan wajah nan tampan yang membuatnya bergelora menjalani kehidupan. Meski tergolong amat pendiam, begitu di depan piano, sikap Ade langsung berubah 180 derajat. Dia energetik dan amat ekspresif.
Tak cuma jemarinya yang lincah menari-nari memainkan deretan tuts, dari mulutnya sesekali keluar irama melengking-lengking bak trompet. Ia juga biasa melakukan scatting, yang banyak dipelajarinya dari penyanyi jazz, George Benson. “Dia belajar piano otodidak,” kata Endang Irawan, ibunda Ade.
Ade lahir pada 15 Januari 1994 di Colchester, Inggris. Menurut ayah Ade, Irawan Subagio, Ade mengembangkan bakat musik jazz secara otodidak di Chicago USA. Ia diakui para musikus jazz terkemuka Amerika Serikat sebagai salah seorang pianis jazz terbaik di dunia.
Sejak sekitar usia 3 tahun, ia mulai mengenal musik dan mencoba piano mainan. Pada usia 5 tahun, ia sering diajak menonton jazz dan mendengarkan CD musik jazz. Dalam satu album, setelah mendengarkannya selama setengah sampai satu hari, ia mampu memainkannya semua lagu dalam album tersebut, ungkapnya.
Saat Ade berusia 9 tahun, sang tante, Wiwik Mardiana Dewi, mengenalkan anak itu kepada musik jazz. Saat itu Wiwik rajin membawakan kaset-kaset jazz Bobby Chen.
Bakat Ade kian terasah saat Endang bertugas selama 4 tahun di Chicago, Amerika Serikat, sejak 2004. Di kota yang yang memiliki napas jazz dan blues itu, Ade secara reguler manggung di Jazz Links Jam Session di Chicago Cultural Center. Usia Ade saat itu masih 12 tahun.
Dalam kurun 2006-2007, ia juga bermain di panggung festival Chicago, seperti Chicago Winter Jazz Festival dan Chicago Jazz Festival di Millennium Park Chicago. Setiap tahun, dari 2004 hingga 2007, Ade selalu meraih gelar juara pertama lomba cipta lagu antarsekolah di negara bagian Illinois.
Kemahiran Ade membawakan musik jazz mempertemukannya dengan sejumlah “gembong” jazz dan blues di Amerika Serikat, seperti Coco Elysses-Hevia, Robert Irving III, Peter Saxe, Ramsey Lewis, John Faddis, Dick Hyman, Ernie Adams, dan Ryan Cohen.
Spoiler for 3.noni:
Gadis ini bernama Noni, lahir pada tanggal 30 September 1985 dan telah berusia sekitar 23 tahun sekarang. Ia tinggal di daerah Jembatan Hitam, dekat daerah Jembatan Lima serta menghabiskan waktunya sebagai pelajar di SLB Tri Asih di daerah Kampung Duri.
gadis ini ternyata memiliki segudang prestasi yang patut dibanggakan, yang mungkin orang normal pun belum tentu bisa mendapatkannya.
Yang paling patut untuk dibanggakan adalah ketika gadis ini mewakili Indonesia untuk pergi ke Jepang dalam acara olimpiade yang dikhususkan untuk anak-anak yang memiliki keterbelakangan mental.
Gadis ini berhasil menang dalam bagian pidato bahasa Inggris. Selain itu, gadis ini juga berhasil bertemu mantan Presiden Amrika, Bill Clinton, dikarenakan ia pernah berkata kepada Bill Clinton seperti ini, “Terima kasih Pak Presiden, karena telah membantu Aceh.” Sungguh menakjubkan seorang anak yang memiliki ketidakberuntungan dalam hal mental, bisa melontarkan kata-kata semcam itu.
Selain itu, gadis ini juga pernah bertemu dengan Ibu Ani Yudhoyono untuk kemudian menitipkan salam kepada Presiden SBY, sebab hari itu beliau sedang berulang tahun. Ia juga sering untuk diundang pada acara-acara yang dilakukan oleh beberapa menteri. Diantaranya, ia pernah makan pagi bersama Bapak Aburizal Bakrie di rumahnya, bertemu dengan Suryadi Sudirja, mantan Gubernur DKI Jakarta, serta bertemu beberapa menteri lainnya.
Spoiler for 4.Heni Candra Hidayah:
Salah satu diantara sekian banyak orang cacat yang memiliki segudang prestasi adalah Heni Candra Hidayah. Siswi kelas XII jurusan Kejuruan Musik-SLBN A Pajajaran Bandung ini berprestasi di bidang tarik suara. Salah satu prestasi terbaik yang ia raih adalah Top 12 dalam ajang pencarian bakat Indonesia Got Talent 2010 yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun televisi swasta terkemuka. Sederet prestasi lain yang ia peroleh adalah juara pertama Lomba Kreativitas Siswa khusus Tuna Netra tingkat Provinsi yang diselenggarakan oleh Dinas Provinsi Jawa Barat, juara Harapan 1 Lomba Tarik Suara tingkat Nasional di Surabaya, juara kedua Lomba Baca Puisi dalam rangka Hari Anak Nasional dan juara ketiga Lomba Baca Al-Qur’an Braile tingkat Nasional di Cirebon.
Lahir dari keluarga yang secara ekonomi bisa dibilang ‘biasa saja’ serta dengan kondisi fisik yang tidak sempurna. Justru inilah yang menjadi alasan mengapa ia bersemangat dalam menjalani kehidupan ini. “Saya ngak mau orang lain hanya mengasihani saya, saya ingin orang lain menghargai saya sama seperti kepada orang normal lainnya. Saya ingin orang melihat saya karena prestasi yang saya raih, bukan karena ia kasihan melihat saya tidak bisa melihat”, ujarnya dengan nada lantang.
Perempuan yang lahir di Bandung, Agustus 1990 ini telah menetap di Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna Bandung sudah hampir 8 tahun lamanya Saat ini Heni tengah sibuk dengan kegiatan belajarnya karena sebentar lagi ia akan melaksanakan Ujian Akhir Nasional. Ia berharap, setelah lulus SMA ini, ia dapat melanjutkan studinya ke perguruan tinggi. “Saya ingin masuk UIN (Universitas Islam Negeri-red), saya nanti akan masuk Fakultas Dakwah karena saya memiliki cita-cita untuk menjadi seorang guru di sekolah dan mengajarkan anak-anak untuk mengaji”, ucapnya.. “Ya saya nantinya ingin membantu teman-teman tuna netra lainnya untuk selalu giat belajar dan menyemangati mereka bahwa walaupun kita tidak bisa melihat, tetapi kita juga punya kelebihan lain", ucapnya.
Spoiler for 5.Angkie Yudista:
Angkie, sapaan akrab dari Angkie Yudistia, karena terlalu sering mengkonsumsi obat-obatan sejak kecil untuk mengatasi gangguan penyakit seperti flu, batuk dan demam. Lalu untuk mengobatinya oleh dokter di pedalaman sering diberikan obat antibiotik secara rutin hingga penyakitnya hilang. Jika kambuh, antibiotik menjadi obat yang ampuh dan mujarab untuk dirinya.
Hingga akhirnya, obat-obatan tersebut sangat berpengaruh negatif untuk dirinya. Terutama pada bagian telinga, yang membuat Angkie di vonis oleh dokter tidak dapat mendengar.Semasa kuliah, Angkie pun selalu aktif dalam berbagai kegiatan. Ia merupakan finalis Abang None mewakili wilayah Jakarta Barat pada 2008. Selain itu ia juga berhasil terpilih sebagai The Most Fearless Female Cosmopolitan 2008, serta Miss Congeniality dari Natur-e, serta berbagai prestasi lainnya.
Bungsu dari dua bersaudara itu pernah pula berkarier sebagai humas di berbagai perusahaan. Berbagai prestasi dan semangatnya itulah yang pada akhirnya membuat Angkie tergerak untuk memotivasi para penyandang difable lainnya.
Angkie mulai terlibat dengan kegiatan sosial saat bergabung dengan Yayasan Tunarungu Sehijara pada 2009. Sejak saat itu hingga kini, ia pun kerap jadi pembicara dan menjadi delegasi Indonesia di berbagai kegiatan Internasional di manca negara yang berkaitan dengan kaum difable.
ia meluncurkan buku berjudlu Experience to Pursue Dream" akhir 2011 lalu. Lewat buku tersebut, Angkie mengaku ingin memotivasi para penyandang difable agar bangkit dan melawan keterbatasan fisik mereka. Ia pun berharap buku itu menyadarkan setiap orang agar jangan mendiskriminasi orang sepertinya.
"Di balik keterbatasan pasti ada kelebihan. Walaupun aku terbatas mendengar, bukan berarti harus terbatas melakukan apapun. Aku ingin menunjukkan semua batas harus ditembus, karena setiap masalah pasti ada jalan keluarnya," ungkapnya seraya tersenyum.
“Ingat! Ini hidup kita.
Jadi mulailah melakukan apa yang kita sukai dan jangan terlalu memikirkan apa kata orang lain.
Meski memiliki keterbatasan,
kita itu punya kesempatan yang sama besar dalam meraih mimpi…”
- Angkie Yudistia, 5 Juni 1987
Diubah oleh Yud3us 28-10-2012 07:34
0
27.6K
Kutip
179
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923KThread•83.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru