Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AkuCintaNaneaAvatar border
TS
AkuCintaNanea
Mimpi "Jokowi Deep Tunnel" Rp16 triliun, Dananya Pasti dari Utang Obligasi Pemda DKI


Illustrasi 'deep tunnel'

Jokowi Lirik Investor Tunnel Pengendali Banjir Senilai Rp16 triliun
KAMIS, 27 DESEMBER 2012 | 14:06 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memerlukan dana besar untuk merealisasikan terowongan bawah tanah raksasa pengendali banjir. Jokowi memperkirakan dana proyek itu mencapai Rp 16 triliun. Dana sebesar itu tak akan diambil dari APBD atau APBN, melainkan dari swasta. Untuk itu, Jokowi berharap ada investor yang tertarik untuk berinvestasi dalam proyek berdana besar itu. Menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mampu mendanai proyeknya. "Bisa pakai APBD, bisa pakai investor saja, keduanya juga bisa. Tapi saya inginnya pakai investor saja," kata Joko Widodo di Balai Kota Jakarta, Kamis, 27 Desember 2012.

Sampai sekarang memang belum ada investor yang menyatakan berminat untuk mengerjakan proyek ini. Tapi, Jokowi optimistis proyek ini bakal diminati setelah resmi ditawarkan pada tahun depan. "Januari nanti pasti (investor) ngantre karena proyek itu feasible." Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jakarta, Sarwo Handayani, belum mau banyak berbicara mengenai proyek pengendali banjir ini. Namun, dia membenarkan bahwa proyek ini sudah diusung jauh sebelum Jokowi menjabat. "Mungkin sudah 10 tahun lebih," kata dia. Agar efektif, kata Yani, Pemerintah DKI Jakarta akan membuat kajian teknis lebih mendalam. "Ini sesuai permintaan Pak Jokowi," katanya. Yani belum memastikan terowongan itu akan difungsikan untuk apa saja, selain menampung banjir. "Nanti akan dipaparkan. Soal pendanaan juga belum bisa dibicarakan," kata dia.
http://www.tempo.co/read/news/2012/1...gendali-Banjir

PKS kritik proyek deep tunnel Jokowi senilai Rp 16 triliun
Kamis, 27 Desember 2012 13:39:18

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo segera membangun deep tunnel atau terowongan di bawah tanah guna mengatasi banjir. Deep tunnel tersebut bakal menelan anggaran sebesar Rp 16 triliun. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Triwisaksana menilai pembangunan deep tunnel tersebut merupakan progam proyek dadakan dan tidak mendesak. "Itu kayaknya proyek dadakan, seharusnya proyek raksasa seperti itu masuk ke Rencana Jangka Menengah Daerah (RJPMD). Dan diharapkan dibuat raperda'nya lalu diserahkan ke DPRD," kata Sani, sapaan akrab Triwisaksana di Gedung DPRD, Jakarta, Kamis (27/12). Oleh karena itu, menurut Sani, perlu adanya pembahasan dan kajian khusus. "Iya dong, itukan kajiannya panjang gak sembarangan," tegasnya.

Waduk bawah tanah tersebut rencananya bakal menghabiskan dana sebesar Rp 16 triliun. Waduk bawah tanah itu nantinya akan dikonsep seperti yang ada di Kuala Lumpur, Malaysia. Politisi PKS ini berpendapat, anggaran sebesar Rp 16 triliun tersebut adalah anggaran yang terlalu besar. "Itukan di Malaysia, siapa tahu di Indonesia bisa lebih bisa kurang. Jangan sampai 16 triliun terbuang sia-sia. Harus disiasati secara maksimal," jelas Sani.
http://www.merdeka.com/jakarta/pks-k...6-triliun.html

DPRD Sebut "Deep Tunnel" Jokowi Proyek Dadakan
Kamis, 27 Desember 2012 | 20:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek deep tunnel atau terowongan bawah tanah yang diwacanakan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk mengantisipasi banjir, mendapat pertentangan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI. Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana mengatakan proyek deep tunnel tersebut merupakan proyek dadakan. "Itu kayaknya proyek dadakan," kata pria yang akrab disapa Sani, di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Kamis (27/12/2012). Proyek raksasa yang memerlukan biaya sangat besar itu, menurut Sani, seharusnya sudah dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD). "Kemudian dibuat Raperda-nya lalu diserahkan ke DPRD," kata Sani.

Jokowi mengatakan, proyek deep tunnel tersebut tidak perlu dikaji lama karena sudah diterapkan di kota negara lain dan sudah dikaji sejak masa pemerintahan Gubernur DKI Sutiyoso. Sani kembali tidak menyetujui argumen tersebut. "Itu kan kajiannya panjang. Tidak sembarangan dan tidak main-main," ujarnya. Pendanaan pembangunan proyek deep tunnel, menurut Sani, bisa kurang atau bahkan melebihi perkiraan biaya Jokowi yaitu Rp 16 triliun. "Itu kan di Malaysia, siapa tahu di Indonesia bisa lebih bisa kurang. Jangan sampai Rp 16 triliun itu terbuang sia-sia. Harus disiasati secara maksimal," tegasnya.

Seperti diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo merencanakan membangun proyek deep tunnel atau terowongan bawah tanah. Untuk mendanai pembangunan proyek yang rencananya sepanjang MT Haryono sampai Pluit tersebut, pria yang akrab disapa Jokowi itu mengaku akan mencari investor yang bersedia mendanai pembangunan proyek tersebut. Menurut rencana, Jokowi akan memulai proyek pembangunan deep tunnel mulai 2013 dan menargetkan selesai pada empat sampai lima tahun mendatang.

Sampai saat ini, kata dia, belum ada investor yang berminat mendanai proyek yang diperkirakan mencapai Rp 16 triliun tersebut. Namun, Jokowi percaya diri apabila para investor sudah banyak yang mengetahui proyek tersebut, akan banyak yang berminat mendanai proyek tersebut. "Nanti Januari kalau semuanya sudah dengar proyeknya seperti itu, pasti pada mengantre. Lihat saja, karena itu feasible," kata Jokowi. Kepercayaan diri Jokowi itu karena ia berpikir bahwa proyek terowongan tersebut tidak hanya berfungsi untuk pencegahan banjir, namun juga multifungsi. "Bisa untuk kabel optik, kabel listrik, air limbah, buangan air limbah yang digunakan setelah banjir. Ya kenapa tidak? Karena penggunaannya tidak hanya untuk banjir saja," ujarnya.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...Proyek.Dadakan

Quote:


-------------------------

Darimana asal duit untuk membiayai mimpi Jokowi tentang 'deep tunnel' senilai Rp16 trilyun itu? Meski Jokowi dengan pedenya mengatakan bahwa sudah banyak investor swasta yang antri mendanaiproyek raksasa itu, kelak Pemda DKI Jakarta jua yang akan membayarnya dengan dana dari kas APBD-nya. Proyek 'deep tunnel' itu kalau pun akhirnya dibuat, bukanlah sejenis proyek jalan TOL yang bisa diberlakukan sistem BOT (Build, Operation and Transfer), yaitu sebuah proyek dibangun swasta dulu, lalu swasta ybs diperkenankan mengoperasikan proyek ybs dengan mengambil keuntungan finansial hingga swasta itu BEP dan memperoleh sekian persen keuntungan. Setelah itu, proyek diserahkan ke Pemerintah. Emangnya swasta dapat apa dari mengoperasikan 'deep tunnel' semacam itu? Sewa terowongan? Kepada siapa terowongan akan disewakan?

Jadi pada akhirnya, proyek semacam 'deep tunnel' ini akan dibiayai penuh Pemerintah jua. Swasta hanya menalangi sementara saja dana pembangunan awalnya, nanti kalau Pemerintah sudah ada duitnya (misalnya hasil dari penerbitan Obligasi Pemda), baru dana Swasta itu dikembalikan, lengkap dengan bunganya tentu! Makanya wajar saja kalau mereka pada antri berebut proyek itu dari Jokowi. Dan kalau pendanaannya itu dilakukan dengan mekanisme utang dengan penerbitan Obligasi Pemda DKI Jakarta (seperti yang sudah dilakukan Foke saat menjabat Gubernur lalu), ke depan, otomatis beban anggaran Pemda DKI Jakarta akan semakin berat saja. Ada kemungkinan proyek-proyek sosial, pendidikan dan kesehatan masyarakat serta program pengentasan kemiskinan dan pembangunan infra struktur lainnya, seperti MRT, akan terganggu dan bahkan terbengkalai.
Diubah oleh AkuCintaNanea 28-12-2012 00:40
0
7.1K
61
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.