JAKARTA, suaramerdeka.com - Kepolisian dapat bekerjasama dengan pasukan Den-81 atau Detasemen Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus untuk menumpas gerakan teroris yang berada di Poso. Hal ini disarankan oleh Pengamat Teroris Mardigu Wowiek Prasantyo di Jakarta, Selasa (25/12).

"Kita tahu bahwa pasukan Den-81 itu lengkap dan mengenal medan, berbeda dengan polisi," tegasnya.

Mardigu percaya pelibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan taktik militernya, dapat mencegah dan melumpuhkan kelompok teroris di Poso. "Ini kan extra-crime, jadi perlu penanganan ektra juga," tukasnya.

Mardigu menilai, pihak kepolisan telah kalah langkah dengan para teroris. Dia menambahkan kelompok teroris di Poso mempunyai sejarah menarik, berbeda yang berada di daerah lain di Indonesia.

Teror bom kembali terjadi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Sasarannya lagi-lagi anggota polisi. Sebuah bom rakitan ditemukan di pos pengamanan Operasi Lilin Maleo di Pasar Sentral Poso Selasa (25/12) pagi.

Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Dewa Parsana, dalam pesan singkatnya, Selasa (25/12), menjelaskan,benda bom berpengatur waktu itu ditemukan oleh seorang polisi yang hendak bertugas pada pukul 06.00 Wita.

Benda mencurigakan tersebut berada di dalam ransel yang diletakkan di bawah tempat duduk dalam pos. Petugas kemudian melaporkan temuan tersebut ke Mapolres Poso. Tim Gegana Brimob Polda Sulteng segera mendatangi lokasi.

sumber: http://www.suaramerdeka.com/v1/index...batkan-di-Poso

======================

kan udah ada yang BKO #ups