Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sanobayuAvatar border
TS
sanobayu
[Berita Gembira] Benarkah Merokok Ada Manfaatnya?


TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah penelitian ilmiah telah meyakinkan bahayanya merokok. Dalam jangka panjang para perokok secara langsung telah membeli "tiket kematian dini". Namun, penelitian lain justru membuktikan manfaat tembakau yang bisa menyelamatkan perokok dari beberapa penyakit.

1. Merokok menurunkan resiko operasi penggantian lutut.
Hasil mengejutkan dari studi baru yang menunjukkan bahwa laki-laki yang merokok memiliki resiko lebih sedikit menjalani operasi penggantian sendi dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah merokok.

Penelitian dari Universitas Adelaide, Australia ini muncul dalam jurnal Arthritis & Rheumatism. Lalu apa hubungan rokok dengan operasi sendi?

Operasi pergantian lutut umumnya dilakukan karena lari maupun obesitas. Dan kenyataannya perokok jarang jogging. Para peneliti bahkan bingung untuk menjelaskan ini. Kenyataannya bahwa merokok lebih beresiko osteoporosis. Bisa jadi nikotin dalam tembakau membantu mencegah kerusakan tulang rawan dan sendi.

2. Merokok menurunkan resiko penyakit parkinson.
Sejumlah penelitian telah mengidentifikasi hubungan terbalik antara merokok dan penyakit parkinson. Perokok jangka panjang yang entah bagaimana akan terlindung dari parkinson. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurologi pada Maret 2007, para peneliti menemukan efek perlindungan parkinson berkurang setelah perokok berhenti. Dan mereka belum bisa menjawab secara ilmiah mengapa terjadi.

3. Merokok menurunkan resiko obesitas.
Merokok, khususnya nikotin dalam asap tembakau adalah penekan nafsu makan. Ini sudah dikenal selama berabad-abad. Hubungan antara merokok dan mengendalikan berat badan sangatlah komplek. Nikotin bertindak sebagai stimulan penekan nafsu makan. Sedangkan tindakan merokok memicu modifikasi perilaku untuk selalu ngemil.

4. Merokok menurunkan resiko kematian setelah si perokok mengalami beberapa serang jantung.
Dibandingkan dengan non-perokok, perokok yang sudah pernah mengalami serangan jantung tampaknya memiliki tingkat kematian yang lebih rendah. Namun, tetap saja bahwa perokok lebih cepat terkena resiko serangan jantung dibandingkan dengan non-perokok.

5. Merokok membantu obat jantung clopidogrel bekerja lebih baik.
Clopidogrel adalah obat yang digunakan untuk menghambat penggumpalan darah bagi pasien yang menderita penyakit arteri koroner dan penyakit peredaran darah lainnya.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Thrombosis Research, edisi Oktober 2010, merokok nampaknya membantu clopidogrel melakukan pekerjaannya lebih baik. Tampaknya sesuatu dalam asap rokok mengaktifkan protein tertentu yang disebut sitokrom, yang mengubah clopidogrel menjadi lebih aktif.

LIVE SCIENCE | ISMI WAHID

* * *
Mari kita rayakan kabar gembira ini, wahai para Ahli Hisap
Merokok demi kesehatan kita! emoticon-Angkat Beer



0
5K
101
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.