Jakarta - Sungai-sungai di Jakarta masih juga penuh sampah, padahal ratusan miliar rupiah sudah dihabiskan untuk mengatasinya. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama punya ide mempekerjakan pemulung menjaga kebersihan sungai.

"Misalkan 30 sekian km, satu sungai saya kasih 4 orang deh. Anggap 2000 orang deh (total). Kalau 2000 orang dikali Rp 2 juta saja, paling Rp 48 miliar. Kalau gitu kasih saja Rp 48 miliar, suruh orang tungguin," kata Ahok sambil berhitung biaya kasar di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Kamis (20/12/2012).

Ahok menyatakan bahwa mempekerjakan pemulung lebih hemat daripada memakai sistem yang selama ini diterapkan untuk membersihkan sungai. Pasalnya, sistem yang tidak efektif itu menghabiskan dana Rp 90 miliar.

"DPRD lebih suka menghabiskan Rp 90 miliar untuk sampah, mungut sampah, dan semua sungai masih penuh sampah. Atau anda lebih suka mempekerjakan 2000 orang pemulung dananya Rp 48 miliar?" Ujar Ahok retoris.

Pemulung tetap dapat memungut sampah yang ingin mereka jual pengepul, sedangkan sampah yang tidak mereka butuhkan bisa dimasukkan truk sampah. Pekerjaan yang kedua-lah yang digaji. Ahok menyatakan, dengan cara ini pemulung bisa lebih sejahtera, bahkan bisa menyewa rumah susun.

"Gitu lho maksudnya lho. Soal kajian sosial, ini logika-logika saja untuk menjawab," tutup Ahok.

sumber : detikc*m