- Beranda
- The Lounge
Pekan Ke 16, Barcelona Sudah Jadi Juara La Liga 2012 / 2013 ??
...
TS
ReiraMoreloze
Pekan Ke 16, Barcelona Sudah Jadi Juara La Liga 2012 / 2013 ??
Quote:
Hasil Pertandingan Pekan Ke 16 Barcelona, Atletico Madrid dan Real Madrid
Musim 2012 / 2013, terdapat 3 klub Spanyol yang bersaing ketat untuk menjadi jawara La Liga di akhir musim yaitu : Barcelona, Athletico Madrid dan Real Madrid. Musim kali ini, duo Madrid menempel Barcelona di posisi teratas La Liga hingga pekan ke 16. Penampilan yang luar biasa anak asuh Tito Vilanova di Barcelona dan anak asuh Diego Simone di Athletico Madrid menjadikan perburuan trophy La Liga meninggalkan Real Madrid di belakang kedua tim tersebut.
Demikian juga dengan bomber Barcelona ( Lionel Messi ) dan Athletico Madrid ( Radamel Falcao ) meninggalkan Cristiano Ronaldo dalam perebutan trophy top skorer La Liga musim 2012 / 2013.
Di Pekan ke 16, Barcelona kembali meninggalkan rival - rival terdekat mereka. Barca dengan Messinya berhasil membenamkan Athletico Madrid dengan skor 4 - 1 di Camp Nou. Sementara itu, Real Madrid di luar dugaan ditahan imbang oleh tim papan bawah, Espanyol dengan skor 2 - 2.
Barcelona vs Atletico Madrid 4-1: Lionel Messi 90 Gol!
Berkat gol ke-89 dan 90 Lionel Messi dalam setahun, Barcelona semakin menjauh dari Atletico Madrid dan Real Madrid. Bertanding di Camp Nou pada Senin, 17 Desember 2012, pasukan Tito Vilanova bangkit dari ketertinggalan untuk memaksimalkan hasil pertandingan Barcelona vs Atletico Madrid 4-1. Radamel Falcao boleh saja membuka skor Barca vs Atletico. Namun, gol-gol dari Adriano, Sergio Busquets, dan Lionel Messi (2) cukup untuk memetik tiga angka. Hasil Liga Spanyol ini membuat Barcelona kini unggul 9 poin dari Atletico dan 13 angka dari Real Madrid. Sudah pasti menjuarai La Liga?
Baik tuan rumah maupun tim tamu dalam pertandingan Barcelona vs Atletico Madrid, sama-sama menurunkan tim terbaiknya. Tito Vilanova sedikit melakukan perubahan dengan meletakkan Adriano sebagai bek kanan. Plus memasang Alexis Sanchez di sisi Lionel Messi dan Pedro Rodriguez. Sementara itu, Diego Simeone menyiapkan stok Arda Turan-Koke-dan si garang Diego Costa untuk berada di belakang Radamel Falcao.
Menit-menit awal, Atleti menunjukkan semangat pantang menyerah mereka. Tak gentar dengan keangkeran Camp Nou, cuma kesialan yang membuat tandukan Falcao di menit 8 tak menjadi gol. Tandukan tersebut membentur tiang gawang dan menjadi alarm pertama untuk pertahanan Barcelona yang biasanya mudah bocor.
Dan kecelakaan untuk Barcelona lahir di menit 31. Diego Costa merampas bola dari Lionel Messi di tengah lapangan. Dengan cepat ia mengumpankan bola pada Falcao. Penyerang Kolombia menggiring bola dan tak terkejar Carles Puyol. Lantas menchip bola untuk menipu mentah-mentah seorang Victor Valdes.
Barca langsung merespons lima menit berselang. Kali ini tak kalah sensasional. Adriano yang bergerak di sisi kiri pertahanan Atletico, melepaskan tembakan kencang yang mengoyang gawang Thibaut Courtois. Sebuah reaksi penting ketika Lionel Messi kesulitan bekerja maksimal sepanjang babak pertama.
Barcelona akhirnya berbalik unggul. Menit 45, sebuah kemelut terjadi di kotak penalti Atleti. Bola kemudian menghampiri Sergio Busquets. Lalu, semuanya bagaikan gerak lambat sebelum tembakannya mengoyak gawang Rojiblancos. 2-1 menjelang turun minum, dan salut tetap layak diberikan pada pertahanan Atletico.
Babak kedua berjalan 12 menit, Lionel Messi akhirnya menghidupkan Camp Nou. Ya, siapa lagi kalau bukan dia. Menerima umpan dari Alexis Sanchez, Messi yang berada di luar kotak penalti, mencari celah sebelum melepaskan tembakan ke sudut kanan bawah gawang Atleti. Sukses membuat antisipasi Courtois tak berguna.
Diego Simeone bukannya tak bereaksi. Ia sudah memasukkan si lincah Adrian Lopez, kemudian mengganti Diego Costa dengan Tiago. Namun, dominasi Barca di babak kedua jauh lebih baik daripada aksi mereka sebelum turun minum. Atleti agak kesulitan mencari alternatif untuk mengejar defisit gol.
Partai ditutup dengan gol kedua Lionel Messi malam tersebut. Memanfaatkan kesalahan fatal Diego Godin, Messi menyerobot bola dan menaklukkan Thibaut Courtois untuk kedua kalinya. Ini adalah gol ke-90 Messi dalam setahun; dan gol kelima ke gawang kiper masa depan Belgia hanya dalam tiga pertemuan.
Skor akhir 4-1 untuk Barcelona. Dan kala sang Messiah mencetak gol ke-90-nya, gelar juara seolah hampir dipastikan milik Barca. Masih ada 21 laga lagi. Tapi, jarak yang sudah demikian jauh dari Madrid dan Atleti, sepertinya sulit dikejar kecuali di alam mimpi.
Barcelona (4-3-3-): Valdes; Adriano (Alves ’85), Pique, Puyol, Alba; Busquets, Xavi, Iniesta; Alexis (Thiago ’75), Messi, Pedro (Villa ’80)
Atletico Madrid (4-2-3-1): Courtois; Juanfran, Miranda, Godin, Filipe (Cata Diaz ’46); Suarez (Adrian ’56), Gabi; Arda, Koke, Diego Costa (Tiago ’60); Falcao.
Quote:
Real Madrid vs Espanyol 2-2: Cristiano Ronaldo Satu Gol Satu Assist
Cristiano Ronaldo gagal menjadi penyelamat Real Madrid dari kekalahan. Tampil di Santiago Bernabeu pada Senin, 17 Desember 2012, Los Blancos sempat tertinggal 0-1 terlebih dahulu melalui gol Sergio Garcia (’31). CR7 memang membukukan satu gol dan satu assist. Namun petaka hadir ketika Juan Angel Albin menjadi penentu hasil pertandingan Real Madrid vs Espanyol 2-2. Gol Albin dua menit jelang bubaran membuat skor Madrid vs Espanyol sama kuat. Hasil Liga Spanyol ini semakin mempersulit Madrid mengejar Barcelona.
Sesuai dugaan, Jose Mourinho yang tak memiliki alternatif penyerang, memasang seorang Cristiano Ronaldo sebagai ujung tombak dalam laga Real Madrid vs Espanyol. Mesut Ozil diletakkan sebagai sayap kiri, sementara Luka Modric bermain lebih ke dalam. Sementara, Espanyol mengandalkan Verdu sebagai pengendali lapangan tengah, plus Simao Sabrosa, pria kenyang pengalaman, di sektor sayap kanan.
Real Madrid tampil dominan, tapi tak diimbangi dengan mutu penyerangan yang apik. Kecemerlangan hanya ada terutama di sosok Luka Modric yang bergerak melebar untuk menyongsong bola. Dengan pola penyerangan yang mudah ditebak, Madrid seperti memberikan angin untuk Espanyol.
Kejutan justru dihasilkan oleh Espanyol. Sebuah serangan balik cepat yang apik. Verdu melepaskan umpan terobosan lambung kepada Sergio Garcia. Dan penyerang yang kekeringan gol sepanjang awal musim ini, seperti lupa tengah didampingi Pepe dan Sergio Ramos, melepaskan tembakan kencang ke sudut gawang Iker Casillas di menit 31.
Jalan buntu. Pasukan Jose Mourinho seperti kehabisan akal untuk membalas gol ini. Apalagi otak serangan mereka, Mesut Ozil dan Jose Callejon memang kehilangan semangat bertanding. Sesuatu yang mulai terbiasa bagi Madridistas.
Sampai, hadirlah gol Cristiano Ronaldo di injury time babak pertama; 20 detik lebih banyak daripada tambahan waktu yang sesungguhnya. Sami Khedira yang berada di sisi kiri pertahanan Espanyol, mengirimkan umpan silang. Dengan naluri mencetak golnya, CR7 sukses mencocor bola yang sebenarnya nyaris dikuasai bek tim tamu. Ronaldo melampiaskan rasa frustrasi dan kelegaannya mencetak gol dengan menendang bola tinggi-tinggi pasca merobek gawang lawan. Dan hidup Real Madrid, kembali dimulai.
Hidup itu benar-benar menjadi nyata di menit 48. Serangan gencar Real Madrid, diakhiri dengan umpan tumit Cristiano Ronaldo. Fabio Coentrao datang menyambut umpan tersebut, dan tak peduli dihimpit dua orang sekaligus, ia tetap mampu menjebol gawang Francisco Casilla. Dua gol balasan kilat dalam dua babak, yang cukup merusak mental Espanyol.
Unggul, Real Madrid kembali menemukan kepercayaan diri mereka. Serangan balik cepat khas Jose Mourinho terlihat lagi. Hanya faktor penyelesaian akhir yang kurang memuaskan yang membuat skor tetap bertahan 2-1. Namun, secara umum, penampilan mereka jauh dari kata sempurna. Sementara, Espanyol bukannya patah arang begitu saja. Mereka masih mengancam sesekali.
Ketika Madrid mulai membuang peluang dan merasa skor tipis sudah cukup mengantarkan tiga angka, malapetaka datang di menit 88. Juan Angel Albin yang masuk menggantikan Verdu 18 menit sebelumnya, menjadi penyama kedudukan. Dan seperti biasa, prosesnya diawali dari bola mati. Tendangan sudut Espanyol, menciptakan kemelut, dan trio bek Los Blancos berjatuhan ke tanah sebelum akhirnya Albin menaklukkkan Iker Casillas dari jarak dekat.
Skor akhir 2-2 dan Real Madrid kehilangan segalanya. Mimpi memangkas jarak dari Atletico Madrid dan Barcelona lenyap oleh tim yang pada tahun 2012 ini, pernah dicukur 5-0 di stadion yang sama. Espanyol, tim peringkat sembilan belas, yang tak menang dalam 6 laga terakhir, sukses menahan Los Blancos di kandang.
Real Madrid (4-2-3-1): Casillas; Arbeloa, Pepe, Ramos, Coentrao; Alonso, Khedira; Callejon (Morata ’73), Ozil, Modric (Di Maria ’46); Ronaldo.
Espanyol (4-2-3-1): Casilla: Javi Lopez; Colotto, Moreno,Víctor Álvarez ( Joan Capdevila ’59); Víctor Sanchez, Forlin; Verdu (Juan Ángel Albin ’70); Simao, Wakaso (Alfonso ’29); Sergio Garcia
Diubah oleh ReiraMoreloze 16-12-2012 23:56
0
2.4K
Kutip
22
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.3KThread•84.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru