Sukoharjo, 11/12 (ANTARA) - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri mengamankan muadzin Masjid Baitul Aman terduga teroris di perempatan Dukuh Ciptonegaran, Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.

Muadzin Masjid Baitul Aman di Waringinrejo RT 5 RW 21 Cemani, Grogol, Sukoharjo itu, Ikhsan (27) yang juga penjual roti kebab dan temannya Toni (25) diamankan oleh polisi saat berjualan di perempatan Sukuh Ciptonegaran, Senin (10/12) pukul 23.50 WIB, kata Muhammad Tavif (51) Takmir Masjid Baitul Amin, Selasa.

Menurut Muhammad Tavif, keduannya setelah diamankan oleh polisi kemudian dibawa ke rumah Martono (50) Ketua RT 04 RW 15 Waringinrejo, Cemani, Grogol, Sukoharjo untuk menjadi saksi.

Ia menjelaskan, Ikhsan sudah beristri dan mempunyai satu anak itu berasal dari Bantul Yogyakarta. Dia menempati di Masjid Baitul Amin sekitar dua tahun ini dan bertugas sebagai muadzin serta bersih-bersih masjid.

"Ikhsan ini, sekitar tahun 2009 sempat bekerja sebagai karyawan koperasi di Pondok Pesantren Ngruki Sukoharjo. Dia hanya sekitar enam bulan bekerja kemudian keluar usaha jualan roti kebab," katanya.

Sedangkan Toni, lanjutnya, merupakan teman satu daerah Ikhsan yang membantu berjualan roti kebab di perempatan Dukuh Ciptonegaran setiap malam. Dia juga numpang tidur di tempat Ikhsan atau di kamar belakang masjid tersebut.

"Saya tidak tahu saat penangkapan Ikhsan. Namun, saya menerima telepon di rumah saat keduanya diambil di rumah pak RT Martono," katanya.

Menurut Martono, Ikhsan diamankan oleh polisi diduga terlibat kasus teror bom tabung gas di Polsek Pasar Kliwon Solo, pada tanggal 20 Nopember 2012.

Muhammad Tavif menambahkan, Ikhsan sehari-harinya berkelakuan baik, tetapi dirinya tidak tahu kegiatannya di luar masjid.

"Saya melarang dia melakukan kegiatan yang aneh-aneh di masjid ini. Dia kegiatannya hanya adzan dan bersih-bersih masjid ini. Saya tidak tahu kegiatan yang dia dilakukan di luar," katanya.

sumber

___
kacau ini densus

kategori teroris di mata densus itu gimana sih