BERlSlKAvatar border
TS
BERlSlK
Film Dokumenter Indonesia Masuk Kurikulum SMA Australia

Cuplikan film dokumenter Linimassa di YouTube (sumber: youtube)

Film dokumenter "Linimassa" yang menggambarkan fenomena penggunaan social media atau jejaring sosial di Indonesia dijadikan sebagai bagian kurikulum SMA di Australia Barat.

Dalam salah satu film Linimasa, digambarkan kisah seorang tukang becak di Yogyakarta yang melek internet dan sehari-hari aktif menggunakan email, Facebook, dan twitter.

Sebagai orangtua tunggal karena istrinya meninggal saat bencana gempa yang menimpa Yogyakarta di tahun 2006, Blassius Haryadi tetap bisa bekerja mengayuh becak dan masih belajar tentang internet.

Haryadi menggunakan Facebook dan Twitter untuk mempromosikan layanannya ke mancanegara sehingga banyak turis asing yang mengontaknya lewat jejaring sosial dan menggunakan jasanya sebagai pemandu wisata.

Film yang diproduksi ICT Watch dan WatchdoC ingin menginspirasi masyarakat bagaimana seseorang yang dalam keterbatasannya bisa memanfaatkan jejaring sosial secara tepat untuk belajar dan berkarya, dan tidak hanya melulu soal meng-update status.

Surat resmi telah dilayangkan oleh Otoritas Kurikulum dan Standar Sekolah Australia Barat (scsa.wa.edu.au) kepada ICT Watch, yang intinya berisikan permohonan izin untuk menggunakan film Linimassa sebagai pembaharuan (update) materi penunjang mata pelajaran “Indonesian: Second Languange” di tingkat Senior Secondary (SMA).

Dalam mata pelajaran tersebut, selain tentang dinamika bahasa Indonesia, para siswa juga mempelajari tentang dinamika budaya Indonesia.

Seperti tertulis dalam silabus, mata pelajaran yang mulai dijalankan sejak 2009 tersebut bertujuan untuk membangun kemampuan siswa SMA di Australia dalam berkomunikasi dan memahami beragam konteks di Indonesia yang penting dalam membuka peluang di dunia kerja nanti ataupun saat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

Linimassa sendiri adalah film dokumenter pertama dan satu-satunya di Indonesia yang fokus pada isu tentang pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan Internet dan media sosial.

Linimassa 1 diproduksi pada tahun 2011 dan dilanjutkan dengan Linimassa 2 pada 2012. Kedua film ini telah mendapatkan animo yang luar biasa, baik dalam bentuk kegiatan “nonton bareng” hingga sebagai bahan diskusi di berbagai kampus dalam maupun luar negeri.

Film yang dibubuhi teks bahasa Inggris ini telah mendapatkan Surat Tanda Lulus Sensor (STLS) dari Lembaga Sensor Film dan telah di-upload ke YouTube agar dapat seluasnya diakses dan dimanfaatkan publik.

EMBER 1
EMBER 2

Quote:

Diubah oleh BERlSlK 08-12-2012 04:23
0
16.3K
282
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.9KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.