Kami bertiga, @bsdzealot, @gw.ok, @kondak, sudah berencana untuk mendaki ke semeru sejak lama, sempat deg-degan, karena seminggu sebelum jadwal keberangkatan, jalur pendakian ke semeru sementara di tutup, karena ada seorang pendaki hilang. Kemudian akan ada acara jambore akbar cetar membahana dari sebuah perusahaan outdoor gear.

Beruntung, 2 hari sebelum sebelum hari keberangkatan, jalur pendakian kembali di buka, dan kami bertiga berangkat menuju Malang dari Surabaya pada tanggal 9 Nopember 2012, kemudian Tumpang, ketempat Pak Ros, pemilik truk sayur yang biasa di pakai pendaki-pendaki ekonomis, karena cuma 30rb. Plus dapat tempat numpang tidur semalam, beserta teh hangat di pagi hari.





#1.Kalau naik jeep, hitungannya satu jeep adalah sekitar 450rb-500rb. Kalau rombongan lebih dari 10 orang, lebih enak naik jeep, lebih murah per orangnya, dan gak nunggu pagi hari untuk berangkat ke Ranu Pane..

Tepat 10 Nopember, kami sampai di Ranu Pane, setelah mengurus Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi, tepat jam 8.00 pagi kami bertiga menuju ke jalur pendakian, seperti biasa melalui jalur pendakian normal, Pos 1, 2, 3, 4 sampai di Ranu Kumbolo.

#2.Untuk SIMAKSI, persyaratannya surat keterangan dokter, fotokopi ktp, materai, biaya asuransi dan retribusi masuk TNBTS, total biaya untuk kami bertiga sekitar 30rb-an.

Sekitar jam 11.30, saya dan @gw.ok, telah sampai di Ranu Kumbolo, sementara @kondak, memilih berjalan bersama rombongan pendaki lain, dan sampai di RK sekitar jam 3.

Rencana awal, kami akan mendirikan tenda di Ranu Kumbolo, tapi karena hari masih terang, dan melihat kondisi air yang sudah banyak tercemar, karena banyaknya pendaki-2 yang mendirikan tenda di situ mencuci peralatan makan dengan sabun, langsung ke danau.

Kami bertiga meneruskan perjalanan dengan target mendirikan tenda di Kalimati. Sampai di Cemorokandang, hari sudah mulai gelap, dan kami putuskan untuk mendirikan tenda di sini, dan memasak air untuk membuat kopi dan makan malam..



Pagi hari, kami berjalan lagi menuju Kalimati, tapi sampai di sini @kondak memutuskan untuk tinggal, karena kondisi fisik yang sudah tidak lagi memungkinkan. Saya dan @gw.ok melanjutkan perjalanan hingga arcopodo, dan memilih spot untuk bermalam sekitar 200m sebelum kelik (batas vegetasi, area monumen/peringatan). Ada satu spot lagi, persis di bawah areal tugu peringatan, tapi terlalu terbuka, jadi kita putuskan untuk mengambil spot kedua, agak ke bawah, tapi aman.





Tepat jam 12 malam, kami berdua bangun, untuk mulai menuju puncak. Perjalanan kepuncak, sebaiknya pakai perlengkapan standar seperti sepatu, gaiters, jaket, masker/buff, dan yang paling membantu adalah headlamp. Sangat membantu, supaya kedua tangan bebas untuk membantu tumpuan kaki, sering kali kita harus merangkak untuk ke puncak.

Sebelum langit merah di timur, sekitar jam 4, kami sudah sampai ke puncak, dan menikmati pemandangan sebentar, kemudian turun ke spot tenda.





Ada dua jalur turun, yang pertama adalah jalur ketika kita mendaki, dan kedua adalah jalur cepat, karena pasirnya lebih halus, dan kita bisa berjalan cepat lewat di situ. Tapi kalau kita lewat jalur ini, harus hati-2, karena di tengah-2 jalur ini membelok ke arah kanan. Tetap perhatikan jalur utama sebagai referensi, apabila sudah menjauh sebaiknya kembali lagi cari jalur utama.



Jam 8.00 pagi setelah ngopi dan sarapan, kami mengemasi tenda, dan peralatan lain, untuk kemudian langsung menuju ke Ranu Pane, Jam 15.00 kami sampai di Ranu Pane, untuk kemudian menuju ke Tumpang, Malang. Karena sudah tidak ada lagi angkutan ke sana, kami mencari penduduk sekitar yang bersedia mengantar ke daerah Tumpang. Setelah nego, kami bayar 100rb untuk sampai ke tumpang, lumayan mahal, tapi masih lebih murah di bandingkan menggunakan jeep, karena kami bertiga saja.

Rencana perjalanan yang efisien adalah start pagi hari dari ranu pane, dan bermalam di arcopodo, untuk kemudian malamnya menuju ke puncak. Tapi untuk perjalanan santai, bisa juga bermalam di Ranu Kumbolo, kemudian bermalam lagi di Arcopodo.

Bermalam di Kali Mati, kurang begitu efisien, karena medan Kali Mati - Arcopodo, lumayan melelahkan dan butuh waktu lama, Pos Kali Mati bisa di jadikan pos istirahat untuk mengisi persediaan air dari Sumber mani.