Ada Syaratnya Jokowi Setuju Proyek MRT

Metrotvnews.com, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan memberi lampu hijau terhadap proyek Mass Rapid Transit (MRT), bila pemerintah pusat menyetujui skema pembagian pengembalian pinjaman 70:30 antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

"Proyek ini boleh dilanjutkan asalkan pembagian pengembalian pinjaman, perbandingannya 70-30 antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Sebab terkait dengan beban subsidi tarif. Kami keberatan kalau Pemprov DKI dipaksa menanggung beban lebih besar, yakni 52 persen dan pemerintah pusat hanya 48 persen," ungkap Jokowi di Balai Kota DKI, Kamis (6/12).

Jokowi menambahkan, kalau dulu ditetapkan pembagian pengembalian pinjaman sebesar Rp15 triliun tersebut adalah 42 persen untuk pemerintah pusat dan 58 persen untuk Pemprov DKI. Sharing dirasa sangat memberatkan Pemprov DKI, karena harus memberikan subsidi kepada tiket MRT.

Karena itulah, Jokowi bersikukuh tiket MRT harus terjangkau masyarakat menengah ke bawah. Misalkan harga tiket MRT Rp10.000, pemprov subsidi Rp2.500 atau maksimal Rp5.000. "Lah, ini tiket diusulkan Rp38 ribu sesuai hasil kajian selama ini lalu harga tiket dikenakan Rp10 ribu per orang. Dan kami disuruh subsidi Rp28.000. Yang benar saja. Logikanya subsidi itu besarnya 25 persen."

Karena itu, Jokowi bersikeras mengurangi beban subsidi APBD DKI dalam proyek pembangunan MRT. Sehingga, Jokowi mengajukan penawaran kepada pemerintah pusat untuk menukar porsi subsidi yang semula 42:58. Di mana 42 persen didanai APBN dan 58 persen dari Pemprov DKI menjadi 42 persen didanai Pemprov DKI dan 58 persen dari APBN.

"Kalau tidak mau 70:30 lebih kecil Pemprov, ya paling mentok-mentoknya dibalik. Perjanjian awalnya kan 42:58, ya dibalik jadi 58:42. Enak toh?" kata Jokowi. (MI/RZY)

Sumber

---------
...maampooosss dah tuh yg udah narikin fulus dari jepun...