Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

soiponAvatar border
TS
soipon
{PPI Berlin VS Marzuki Alay Part 2} Marzuki Alie: PPI Jerman Lecehkan DPR!
Marzuki Alie: PPI Jerman lecehkan DPR!
Muhammad Sahlan - Koran Sindo
Jum'at, 30 November 2012 − 16:31 WIB


Sindonews.com - Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan kekesalannya terhadap sikap Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Jerman yang dinilai melecehkan anggota DPR dua kali saat melakukan kunjungan kerja ke Jerman.

"Saya memang sangat apresiasi bila Mahasiswa Indonesia ikut mengawasi kerja anggota DPR. Tapi apa yang dilakukan PPI Jerman dengan melecehkan anggota DPR patut direspon berbeda, karena DPR adalah lembaga negara yang harus dijaga kewibawaannya, bukan dilecehkan," ujar Marzuki Alie, di Jakarta, Jumat (30/11/2012).

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini menambahkan, melecehkan lembaga negara yang dilakukan PPI Jerman adalah bentuk hilangnya etika. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah melupakan etika dan adat Indonesia adalah hasil pendidikan pelajar Indonesia di luar negeri.

"Statemen saya ini bukan untuk semua pelajar yang sekolah di luar negeri, tapi khusus kepada mereka yang mengatasnamakan PPI. Mestinya mereka tetap mempertahankan adat, etika, dan budaya bangsa yang baik. Jangan karena sekolah di luar negeri kemudian melupakan sama sekali adat budaya Indonesia yang luhur dan berbudaya tinggi," tegasnya.

Marzuki mengatakan, jika pun ada anggota DPR yang tidak benar atau membuat kesalahan, maka DPR pasti akan bertindak dan meminta Badan Kehormatan DPR memberikan sanksi dalam rangka menegakkan kehormatan DPR.

Lebih dari itu, Marzuki juga mengaku kesal karena PPI Jerman menyatakan pertemuan DPR dengan Deutsches Institut für Normung (DIN) salah alamat.

Padahal pertemuan itu dinilai sangat penting karena Indonesia masih bermasalah dengan Standar Nasional Industri. Pertemuan tersebut bisa memberi masukan bagi DPR menyangkut tanggung jawab Insinyur terhadap standar industri dan sejauhmana tanggung jawab insinyur apabila ada kegagalan dalam standar industri.

"Semua kunjungan kerja DPR direncanakan dengan baik dan semuanya melalui Kedubes di luar negeri untuk dikonsultasikan dengan Institusi yang akan dikunjungi. Bahkan kesepakatan tentang kunjungan dilakukan minimal dua bulan sebelum kunjungan. Artinya, pernyataan PPI Jerman Kunker dilakukan secara mendadak tanpa perencanaan sama sekali tidak benar," terangnya.


Sebelumnya, PPI Jerman memang sempat menghebohkan pemberitaan nasional ketika merekam video kunker Baleg DPR ke Jerman, kemudian mengunggahnya di jejaring sosial Youtube.

PPI Jerman juga menyatakan pertemuan DPR dengan Deutsches Institut für Normung (DIN) salah alamat, dan kunker ke luar negeri tidak perlu karena pendalaman oleh DPR cukup melalui internat dan tekhnologi informasi yang sudah maju.

(rsa)

Source

Ketua DPR Ragukan Kredibilitas PPI Jerman
Tribunnews.com - Kamis, 29 November 2012 23:55 WIB

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie meragukan kredibiltas Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman. Meskipun, ia mengapresiasi mahasiswa Indonesia yang ikut mengawasi kerja anggota DPR.

"Saya ragukan kredibilitas laporan PPI, info yang saya terima sebelumnya mereka tidak mau diajak diskusi oleh anggota DPR saat kunjungan yang lalu," kata Marzuki dalam siaran pers, Kamis (29/11/2012).

Diketahui, Baleg DPR mengunjungi Jerman untuk membahas RUU Keinsinyuran. Kedatangan ke Jerman itu lalu diprotes PPI.

"Apa yang dilakukan oleh PPI Jerman yang sudah 2 kali melecehkan anggota DPR yang sudag melaksanakan tugas perlu saya respon," kata Marzuki.

Pasalnya, DPR adalah Lembaga Negara yang harus dijaga kewibawaannya. Marzuki mengatakan bila ada anggota yang tidak benar pasti akan ditindak dengan meminta BK untuk memberikan sanksi untuk menegakkan kehormatan DPR.

Selain ragu akan kredibilitas PPI, Marzuki menuturkan saat interaksi dengan konsuler Berlin di Pro 3 RRI ternyata apa yang disampaikan oleh PPI tidak benar.

"Disebutkan bahwa PPI tidak pernah meminta secara resmi tentang rencana kunker DPR. PPI tidak pernah minta mengadakan pertemuan dengan delegasi. Apa yang dilakukan PPI dengan merekam pertemuan tidak sepengetahuan kedubes, mereka masuk ke ruang rapat, tanpa sepengetahuan kedubes dan Delegasi," ujarnya.

Selain itu, kata Marzuki, PPI juga mengatakan bahwa pertemuan dengan DIN salah alamat adalah keliru. Pasalnya, menurut Marzuki, Indonesia masih bermasalah dengan Standar Nasional Industri.

Sehingga, apa yang didiskusikan anggota Baleg adalah tanggung jawab Insinyur terhadap Standar Industri, dan sejauh mana tanggung jawab Insinyur apabila ada kegagalan dalam Standar Industri.

"Visit ke DIN hanya salah satu tempat pertemuan, dari sekian banyak tempat yang dikunjungi. Jadi berita bahwa salah kunjungan tidak benar karena mereka memang tidak paham tentang RUU yang akan disiapkan," tuturnya.

Marzuki mengungkapkan kunjungan yang dilakukan oleh anggota Baleg telah direncanakan melalui Kedutaan Besar Indonesia di Jerman untuk dikonsultasikan dengan institusi yang akan dikunjungi.

"Jadi bukan dilakukan secara mendadak tanpa perencanaan, umumnya rencana kunjungan sudah dilakukan pembicaraan minimal dua bulan sebelum kunjungan karena harus mendapat kesepakatan antara yang mengunjungi dengan yang dikunjungi," ungkapnya.


Marzuki juga mengatakan Duta Besar RI di Jerman juga sudah mengklarifikasi dengan telepon dan surat resmi termasuk sudah disebar di berbagai media masa yang menyatakan apa yang disampikan PPI tidak berdasarkan fakta.

"Dikarang saja untuk mencari popularitas murahan, sehingga mereka dipanggil ke Jakarta oleh media dan diongkosi," katanya.

Bahkan, lanjut Marzuki, saat melakukan interaksi di salah satu stasiun televisi, pernyataan PPI sangat jelas bahwa mereka tidak mau diskusi dengan delegasi dengan alasan uang negara sudah keluar, sehingga tidak perlu diskusi dengan delegasi.

Menurut Politisi Demokrat itu, alasan itu tidak bisa diterima. PPI, kata Marzuki memang tidak punya niat untuk berdiskusi memberi masukan apabila memang yang disampaikan benar.

"Karena mereka adalah intelektual yang berpendidikan barat. Tidak ada pengeluaran yang tidak sah, tidak ada kerja tanpa perencanaan. Kalau alasan bahwa tidak perlu mencari info ke Luar Negeri dalam membuat UU cukup melalui internet, pertanyaan balik saya sampaikan untuk mencari ilmu ke Luar Negeri apakah ilmu di Dalan Negeri tidak cukup," lanjutnya.

Marzuki kemudian menyebutkan bahwa Undang-Undang adalah kebijakan publik yang akan mengatur banyak hal terkait rakyat. Serta UU itu juga berlaku panjang.

"Kalau UU salah bisa menimbulkan dampak besar bagi rakyat, bangsa dan negara dan untik merubahnya juga tidak seperti membalik tangan. Mereka telah berkali kali melecehkan Lembaga negara secara tidak beretika, itukah hasil pendidilkan di Luar Negeri," katanya.

Marzuki mengatakan, statementnya bukan untuk semua pelajar yang bersekolah di luar negeri. Tetapi kepada mereka yang mengatas namakan PPI.

"Makanya saya sampaikan agar mereka tetap mempertahankan adat, etika dan budaya bangsa yang baik. Jangan karena sekolah di Luar Negeri, melupakan sama sekali adat budaya Indonesia yang luhur dan berbudaya tinggi," pungkasnya.


Source

Makin gila saja statement si Alay, padahal pernyataan2nya kontradiktif dengan Baleg. Padahal Baleg sudah mengakui "salah alamat", kemampuan interaksi mereka bergantung penerjemah kedubes, dan menuduh Kedubes RI di Jerman sebagai biang "salah alamat".
{Sudah "Salah Alamat", Bebal} Untit Anggota DPR, Baleg Tuding PPI Jerman Tidak Etis

Jelas sekali si Alay berusaha menggiring opini dan mendiskreditkan siapa saja yang berusaha menunjukkan kenyataan studi banding DPR "salah alamat".
{PPI Berlin VS Marzuki Alay} PPI Berlin Bantah Pernyataan Marzuki Alie
{Ketololan DPR Terungkap} Marzuki Tuduh Kedubes RI di Jerman Kerjai Anggota DPR

Ternyata Demokrat benar2 penuh para munafik.

emoticon-Matabelo
Diubah oleh soipon 30-11-2012 13:51
0
3.9K
35
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.