Komisi VII DPR RI hari ini menggelar rapat bersama Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Menteri ESDM Jero Wacik. Dalam rapat yang membahas inefisiensi PLN ini, DPR mencecar habis Dahlan dengan pertanyaan.

Salah satu anggota Komisi VII DPR Alimin Abdullah merasa dibodohi oleh kata-kata Dahlan. Dia merasa dibodohi karena pernyataan Dahlan yang mengatakan inefisiensi PLN harusnya Rp 100 juta, sedangkan dalam temuan BPK hanya Rp 37 triliun.

"Apa kita (DPR dan BPK) bodoh kenapa kita tidak temukan itu (temuan BPK Rp 37 triliun). Dijelaskan pak, mana yang belum ditemukan, ini akan selesai pak," ungkap Alimin dalam rapat bersama Komisi VII DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/11).

Ditempat yang sama, anggota DPR lainnya Dewi Ariani juga mengomentari Dahlan karena dalam penyelesaian kasus ini Dahlan hanya merujuk pada satu rekomendasi BPK.

"Dahlan tidak ada niat baik untuk membaca temuan BPK. Presentasi yang dikatakan rekomendasi BPK itu tidak satu pak, ada 52 rekomendasi," ungkapnya.

Dewi juga mengatakan, Dahlan menakut-nakuti masyarakat dengan pernyataannya yang mengatakan jika PLN tidak menggunakan BBM maka Jakarta akan padam.

"Jakarta padam tidak benar. PLN ada margin daya sebesar 30 persen. Kalau pada saat itu tidak sewa genset Jakarta mati itu tidak ada. Ini hanya membuat semua orang ketakutan. Itu tidak perlu karena PLN ada tabungan daya," pungkasnya.


mereka yang merasa "terhormat" yang duduk jadi wakil rakyat ga ngerasa y sudah sering membodohi rakyatnya
giliran disenggol langsung ngamuk