Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • [Must Know] Mengapa orang-orang Islam di Indonesia "mengistimewakan" Palestina?

koncowingkingAvatar border
TS
koncowingking
[Must Know] Mengapa orang-orang Islam di Indonesia "mengistimewakan" Palestina?
emoticon-No Sara Please

Karena selain ada ikatan emosional secara religius juga secara historis orang-orang Palestina pernah "berbuat sesuatu" untuk perjuangan kemerdekaan kita. Jadi adalah sangat wajar jika mereka begitu militant menyikapi soal ini.

Begitu banyaknya usaha-usaha yang pernah dilakukan oleh orang-orang Palestina untuk Indonesia, bahkan jauh sebelum negara-negara lain "berani" mengakui kita sebagai sebuah negara merdeka. Seorang ulama besar Palestina di tahun 1940-an. Namanya Syekh Muhammad Amin Al-Husaini pada suatu hari di bulan September 1944, dengan semangat yang berkobar-kobar dia memanggil seluruh elemen bangsa Palestina untuk mendukung "suatu bangsa Muslim yang tengah berjuang untuk kemerdekaannya."

Dalam bukunya yang berjudul Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri, M.Zein Hassan Lc menyebut dukungan tersebut berkumandang hingga seluruh dunia. Lewat Radio Berlin berbahasa Arab, Mufti Palestina tersebut juga menyatakan dukungan atas terbentuknya “Panitia Pusat Kemerdekaan Indonesia”. Seruan itu semakin meluas di dunia Arab saat Al-Ahram (harian di Mesir yang terkenal sangat selektif dalam soal pemberitaan) ikut memberitakannya.

Ada juga sebuah kisah, seorang saudagar kaya Palestina bernama Muhammad Ali Taher dengan spontan memberikan seluruh tabungannya di Bank Arabia kepada rombongan diplomat Indonesia pimpinan Haji Agus Salim. “Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia,"ujarnya. Tidak hanya di kalangan para pemukanya, konon saat itu bukan hal yang aneh jika orang-orang Palestina begitu akrab dengan isu kemerdekaan Indonesia persis seperti kita hari ini kita begitu akrab dengan isu kemerdekaan mereka dari penjajahan Israel. Begitu proklamasi 17 Agustus 1945 dikumandangkan, ribuan orang tumpah ruah di jalanan kota-kota besar di Timur Tengah, hanya untuk mendukung kemerdekaan suatu bangsa yang jaraknya ribuan kilometer dari tempat mereka berada. Dan harus dikenang, mereka pun melakukan shalat ghaib secara serentak, ketika lebih dari 16.000 Indonesia gugur dalam Pertempuran Surabaya.

Namun aksi yang paling impressif terjadi saat Belanda melancarkan agresinya yang pertama pada 21 Juli 1947. Hampir tiga minggu setelah kejadian tersebut, Volendam, kapal Belanda yang mengangkut ribuan serdadu dan senjata yang akan dikirim ke Indonesia, diusir secara paksa ketika akan merapat di Port Said. Hari itu tanggal 9 Agustus 1947, ketika ribuan penduduk dan buruh pelabuhan (sebagian ada orang-orang Palestina) menyambut kedatangan kapal Belanda tersebut dengan demonstrasi besar di mulut dermaga Port Said. Tidak cukup hanya dengan berdemonstrasi, ratusan dari mereka (dengan menumpang puluhan kapal boat yang dipasang bendera merah putih) nekat mendekati, mengejar, menghalau dan melakukan blokade terhadap kapal-kapal perusahaan asing yang ingin menyuplai air & makanan untuk kapal Volendam.

“Kapal-kapal boat yang dipenuhi warga Mesir itu mengejar kapal-kapal besar dan sebagian mereka dapat naik ke atas deknya. Mereka menyerang kamar stirman, menarik keluar petugas-petugasnya, dan membelokkan kapal-kapal besar itu ke jurusan lain.”demikian laporan yang dimuat dalam harian Al-Balagh pada 10 Agustus 1947.

Kita bisa bercermin dari peristiwa-peristiwa yang terjadi puluhan tahun yang silam itu. Pastinya, hari ini kita pun akan melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang Mesir dan Palestina itu, jika sebuah kapal perang Israel merapat di Pelabuhan Tanjung Priok. Solidaritas memang tak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu. Ia bisa muncul dalam nama apa saja. Tapi ketika sebuah kekuatan adi kuasa yang sangat superior dengan "tenang dan tanpa merasa berdosa" melontarkan rudal-rudal mereka ke arah anak-anak kecil dan para manusia renta, ini sudah melebihi batas apapun, termasuk agama.

sumber: disini

sekali lagi emoticon-No Sara Please

Quote:

Quote:

Diubah oleh koncowingking 04-12-2012 02:57
0
9.2K
67
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread83.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.