- Beranda
- The Lounge
[HOT] Sungai Yang Dulunya Kotor Disulap Menjadi Istimewa!
...
TS
keviners
[HOT] Sungai Yang Dulunya Kotor Disulap Menjadi Istimewa!
WELCOME GAN
sorry gan kalau ternyata repost, ane cuma sekdar ngeshare yang belom tau aja
Spoiler for REPSOL??:
WARNING
1. Baca dulu gan sebelum komen
2. Mohon berikan sama memberi
3. Mohon dikoment tapi No junk
4. Komeng yang bermutu
5. Sihlakan Membaca
1. Baca dulu gan sebelum komen
2. Mohon berikan sama memberi
3. Mohon dikoment tapi No junk
4. Komeng yang bermutu
5. Sihlakan Membaca
langsung to the point aja gan
Sejak lima tahun terakhir, penduduk Kota Seoul punya tempat menarik untuk bersantai. Demi melepas lelah dari kepenatan, warga ibukota Korea Selatan itu tidak lagi cuma menyambangi pusat perbelanjaan atau kafe-kafe, namun cukup berkunjung ke suatu kali bersih dan berjalan-jalan di sana tanpa dipungut biaya.
Nama kali itu Cheonggyecheon. Terletak di jantung kota, kali itu juga mampu menarik minat para turis lokal dan mancanegara. Cheonggyecheon benar-benar menawarkan daya tarik tersendiri.
Suasananya cukup tenang walau di atasnya berlalu-lalang beragam kendaraan bermotor. Sisi kiri dan kanan kali itu disediakan jalur khusus untuk pejalan kaki, sehingga mereka bisa merasakan langsung kesejukan udara sekaligus mendengarkan aliran air yang menenangkan.
Kali sepanjang hampir 6 km itu dulunya sangat kumuh, bahkan menjadi jamban dan tempat buang sampah bagi banyak orang. Menurut laman pemerintah Seoul, setelah Perang Korea (1950-1953), Cheonggyecheon menjadi lokasi pemukiman kaum pendatang yang ingin mengadu nasib di ibukota.
Pada dekade 1970-an, Cheonggyecheon berubah fungsi menjadi salah satu simbol "modernisasi" Korsel. Kali itu dibangun banyak tiang pancang dan beton untuk pembangunan jalan layang.
Namun, pada 2003, walikota Seoul saat itu, Lee Myung-bak melakukan perubahan revolusioner. Lee, yang kini sukses menjadi presiden Korsel berkat visinya yang ramah lingkungan, ingin Cheonggyecheon kembali kepada statusnya semula sebagai anak sungai kecil yang mengalir di jantung ibukota.
Jalan-jalan layang di atas kali itu disingkirkan, begitu pula dengan tiang pancang dan lapisan beton yang menutupnya. Maka, dua tahun kemudian, Cheonggyecheon "lahir kembali" sebagai kali sungguhan dan kini menjadi salah satu kebanggaan Seoul sebagai ibukota moderen yang turut memperhatian kelestarian lingkungan hidup.
Menurut keterangan pemerintah Seoul, kelahiran kembali kali itu bahkan turut menurunkan tingkat polusi udara dan kian menyejukkan udara di tengah kota.
Berikut perbandingannya
Mirip kaya sungai/kali dijakarta kan gan
Dan kini berubah menjadi kali yang lebih sehat
tuh gan, keren + jernih bgt kan andai sungai di jakarta dibikin seperti itu sayang sekali pemerintah disini tidak bgtu tegas menggusur bangunan di pinggir sungai/kali jakarta sedih juga orang jakarta pada gk sadar2 ngebuang sampah sembarang
Mereka saja bisa membuat kali yang dulunya ladang sampah dan dilihatpun sudah muak, tetapi lihat sekarang sudah menjadi objek wisata bahkan tempat bermain.
Lalu bagaimana dengan Jakarta, mungkin bisa dimulai dari kali ciliwung, dan masih banyak kali yang lainnya. Sekarang tergantung dari diri sendiri dan kesadaran pemerintah untuk merelokasikannya
Nama kali itu Cheonggyecheon. Terletak di jantung kota, kali itu juga mampu menarik minat para turis lokal dan mancanegara. Cheonggyecheon benar-benar menawarkan daya tarik tersendiri.
Suasananya cukup tenang walau di atasnya berlalu-lalang beragam kendaraan bermotor. Sisi kiri dan kanan kali itu disediakan jalur khusus untuk pejalan kaki, sehingga mereka bisa merasakan langsung kesejukan udara sekaligus mendengarkan aliran air yang menenangkan.
Kali sepanjang hampir 6 km itu dulunya sangat kumuh, bahkan menjadi jamban dan tempat buang sampah bagi banyak orang. Menurut laman pemerintah Seoul, setelah Perang Korea (1950-1953), Cheonggyecheon menjadi lokasi pemukiman kaum pendatang yang ingin mengadu nasib di ibukota.
Pada dekade 1970-an, Cheonggyecheon berubah fungsi menjadi salah satu simbol "modernisasi" Korsel. Kali itu dibangun banyak tiang pancang dan beton untuk pembangunan jalan layang.
Namun, pada 2003, walikota Seoul saat itu, Lee Myung-bak melakukan perubahan revolusioner. Lee, yang kini sukses menjadi presiden Korsel berkat visinya yang ramah lingkungan, ingin Cheonggyecheon kembali kepada statusnya semula sebagai anak sungai kecil yang mengalir di jantung ibukota.
Jalan-jalan layang di atas kali itu disingkirkan, begitu pula dengan tiang pancang dan lapisan beton yang menutupnya. Maka, dua tahun kemudian, Cheonggyecheon "lahir kembali" sebagai kali sungguhan dan kini menjadi salah satu kebanggaan Seoul sebagai ibukota moderen yang turut memperhatian kelestarian lingkungan hidup.
Menurut keterangan pemerintah Seoul, kelahiran kembali kali itu bahkan turut menurunkan tingkat polusi udara dan kian menyejukkan udara di tengah kota.
Berikut perbandingannya
Spoiler for Pict Kali Cheonggyecheon tempo dulu:
Mirip kaya sungai/kali dijakarta kan gan
Dan kini berubah menjadi kali yang lebih sehat
Spoiler for Pict Berubah!:
tuh gan, keren + jernih bgt kan andai sungai di jakarta dibikin seperti itu sayang sekali pemerintah disini tidak bgtu tegas menggusur bangunan di pinggir sungai/kali jakarta sedih juga orang jakarta pada gk sadar2 ngebuang sampah sembarang
Mereka saja bisa membuat kali yang dulunya ladang sampah dan dilihatpun sudah muak, tetapi lihat sekarang sudah menjadi objek wisata bahkan tempat bermain.
Lalu bagaimana dengan Jakarta, mungkin bisa dimulai dari kali ciliwung, dan masih banyak kali yang lainnya. Sekarang tergantung dari diri sendiri dan kesadaran pemerintah untuk merelokasikannya
SUMBER
Quote:
Quote:
Quote:
Thanks for comming
Diubah oleh keviners 22-11-2012 08:41
0
12.9K
151
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.2KThread•83.6KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru