IOGRAFI
Badruddin Ibnu Jama’ah Abu Abdillah al-Kanani al-Hamawi (Arab: بدر الدين بن جماعة أبو عبد الله الكناني الحموي‎) atau lebih dikenal dengan Badruddin Ibnu Jama’ah atau Ibnu Jama’ah(lahir di Hamat Rabi’ul Akhir 633 H, meninggal 733 H) adalah seorang ulama, qadi di Syam dan Mesir, dan Damaskus.
Al Imam As Subki berkata : “beliau (Ibnu Jama’ah) seorang yang pakar Hadist dan Fiqih dan beliau memiki kecerdasan yang luar biasa”

Al Imam Ibnu Katsir dan juga Imam Adz Dzahabi merekomendasikan (agar berguru dengan Ibnu Jama’ah) dan memuji Kecerdasan Al Imam Ibnu Jama’ah

Kita Mengetahui bahwasanya Agama Islam adalah Agama Referensi

Allah Ta’ala Berfirman :
{وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنةَ إِلا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَىٰ ۗ تِلْكَ أَمَانِيهُمْ ۗ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ


“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: “Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani”. Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar”.

[Al Baqarah : 111]

Syaikh Al Mubarokfury berkata : “Seyogyanya jika kalian ingin mengaji dan menuntit ilmu hendaklah mengkaji buku Kitab Tadzkirotus sami’ karya Imam Ibnu Jama’ah”

Syaikh Utsaimin pernah sampe selesai menelaah kitab tadzkirotus sami’ hingga hatam di masjid nabawi.

Berkata Imam Ibnu Jama’ah :”Dan Dengan Nyalah saya bisa menyelesaikan buku ini”

Kenapa Imam Ibnu Jama’ah memulai kitabnya dengan Basmllah ?

Memulai Basmallah merupakan Metode Allah dalam firmanNya di Al Qur’an
Metode Rosulullah
Sehingga demikianlah ini menunjukam semangatnya Imam Ibnu Jama’ah dalam ittiba’kepada Rosulullah serta bertawakkal kepada Allah.

Makna “Ba” Isti’annah yakni meminta pertolongan kepada Allah dan bertabaruk (Meminta kepadaya akan keberkahan)

Maka Bismillah yang diucapkan Ibnu Jama’ah memiliki arti “Aku Meminta Pertolongan Kepada Allah”

Al Imam Ibnu Hibban, Ibnu Baź mengatakan dengan hadist hasan lighoirihi Rosulullah ﷺ “Setiap Perbutan / aktivitas yang positif jika tidak dimulai dengan bismillah maka tidak akan berkah”

Jangan bosan dalam meminta kepada Allah Ta’ala dan inilah prinsip penuntut Ilmu , Imam Ibnu jama’ah adlah seorang Imam yang selalu menggantungkan segala urusanya kepada Allah Ta’ala.

Kita gak heran bahwa sebagian besar bahkan hampir seluruh Ulama Salaf, seperti Al Imam Ibnu Rojab beliau menulis kitab dengan judul Fathul Baari artinya “pembuka/pintu pertolongan Allah” dan sebagaimana ada yang menulis Fathul Qodir.

Kebiasaan Imam Bukhori disaat mencantumkan satu hadist dalam bukunya selalu istikhoroh kepada Allah Ta’ala. Al Imam Muzani juga demikian.

Bicara Ilmu itu tergantung kepada Allah bukan kepada Dunia atau makhluk.

Imam Hanafi ketika bingumg dia katakañ , “ini pasti gara-gara dosa.” Ia katakan didepam muridnya.

Nabi apabila ada masalah ia melaksanakan sholat (HR. Abu Dawud)

Ia ingat bahwa sholat sebagai penolong

Allah Ta’ala Berfirman :

“Jadikanlah Sholat dan Sabar jadi penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sangat berat. Kecuali bagi orang-orang yang khusyu” [Qs. Al- Baqarah : 45]

Contoh pada saat terjadi Khilafiyah

Imam Abdul Halim dalam kitab Wasiatul Kubro ia berdoa : “Ya Allah, beri petunjuk terhadap masalah khilafiyah. Tunjukan al-haq terhadap permasalahan ini. Sungguh engkau tidak menyalahi janji”

Hal yang pertam dilakukan ketika menghadapi khilaf yaitu berdoa, bukan ngecek hadist, bukan dengan ushul fiqih kita.

Al – Imam Zarnuji : “Yang pertama dia meminta bantuan kepada Allah (dalam menghadapi khilafiyah”

Tidak akan sama orang yang meminta kepada Allah dengan orang yang meminta kepada makhluk

Allah Ta’ala berfirman :

وَقَالَ رَبكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” [Surat Ghafir 60]

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَني فَإِني قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الداعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلهُمْ يَرْشُدُونَ



“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” [Qs. Al-Baqarah 186]

Orang yang beriman selalu ingat Allah

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبونَ اللهَ فَاتبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللهُ غَفُورٌ رَحِيم

“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.atakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Qs. Al-Imron :31]

Orang beriman harus bertakwa kepada Allah

وَمَنْ يَتقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِن اللهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللهُ لِكُل شَيْءٍ قَدْرًا (3)

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath Tholaq: 2-3)


KITA BUTUH PERTOLONGAN ALLAH DALAM SEGALA ASPEK MAKA MINTALAH PERTOLONG KEPADANYA

Ketergantungan Kepada Allah membuat Makhluk di dunia tunduk kepada kita

Sebagaimana kisah Nabi Ibrohim ‘alaihis salam yang dibakar dan Allah mengatakan kepada Api, Wahai Api Jadilah dingin dan nyaman bagi Ibrohim [Lebih Lanjut]

DENGAN TAUFIKNYA

yakni hanya Allah lah yang dimintai pertolongan dan keberkahan, Imam Ibnu Jam’ah Rohimahullahu ta’ala tetap eksis dengan kitabnya karena apa ? Karena keberkahan dan tawakkalnya kepada Allah san itu kunci serta prinsip yang ada didepan kita dan kita tinggal mengikuti sebagaimana tawakkalnya Imam Ibnu Jama’ah.

Dalam bertawakkal dan meminta pertolongan juga kita dalam sehari minimal 17× yaitu dalam sholat kita dengan mengucapkan Al Fatihah

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :

لا صلاةَ لمن لم يقرأْ بفاتحةِ الكتابِ

“tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Faatihatul Kitaab” (HR. Al Bukhari 756, Muslim 394)

didukung juga sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:

كل صلاةٍ لا يُقرَأُ فيها بأم الكتابِ ، فَهيَ خِداجٌ ، فَهيَ خِداجٌ

“setiap shalat yang di dalamnya tidak dibaca Faatihatul Kitaab, maka ia cacat, maka ia cacat” (HR. Ibnu Majah 693, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).

Al Imam Thobari berkata dalam menafsirkan iyya kana’budu wa iyyaka nast’in : “penggala pertama adalah tujuanya dalam meminta sedangkan penggalan kedua yakni jalanya”

Sufyan Ats-Tsauri : “Jika kalian bisa menggaruk kepala berdasarkan hadist maka lakukanlah”

Yakni, dalam mengamalkan sunnahnya kita harus menyeluruh dalam ittiba’

Wa’allahu ta’ala a’lam bish showab.

Yoga Pratama,

Ditulis Ulang Re-Edit

Depok, Beji.