Quote:
VIVAnews - Hingga saat ini ratusan buruh yang tergabung dalam Forum Buruh DKI Jakarta, masih memenuhi halaman Balaikota DKI Jakarta, Selasa 13 November 2012.
Mereka menuntut Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, segera menaikkan Upah minimum Provinsi (UMP) menjadi Rp2.799.062.
"Kami mendesak Gubernur Jokowi untuk memenuhi janji-janjinya yang akan berpihak ke rakyat kecil. Kami minta Jokowi-Ahok untuk menetapkan UMP DKI Jakarta sebesar Rp2.799.067 dari KHL sebesar Rp1.978.789," ujar Sekjen Forum Buruh DKI Jakarta, Mohammad Toha, dalam orasinya.
Ia mendesak Jokowi untuk langsung bertemu dengan buruh dan memenuhi apa yang menjadi tuntutan. "Kami minta Pak Jokowi untuk bergabung bersama kami, jangan hanya Ahok terus yang menemui kami. Kami ingin langsung Jokowi," katanya.
Salah satu orator bahkan mengancam bila tuntutan tidak dipenuhi, mereka akan menginap di depan halaman Balaikota. Buruh juga mengancam membakar baju kotak-kotak, pakaian yang sering dikenakan Jokowi saat Pilkada berlangsung.
"Pokoknya kalau tuntutan kami tak dipenuhi kami akan menginap di sini dan besoknya bakar baju kotak-kotak ramai- ramai. Semua punya baju kotak-kotak kan," ujar orator tersebut.
Berdasarkan pantauan VIVAnews, aksi ini mengakibatkan ruas Jalan Merdeka Selatan depan Balaikota mengalami kemacetan. Dari empat jalur yang tersedia, hanya menyisakan satu jalur yang bisa dilalui. Trotoar di kedua jalan tersebut juga dipenuhi oleh para pedagang kaki lima yang berjualan.
http://m.news.viva.co.id/news/read/3...ju-kotak-kotak
Yang harus diprioritaskan itu masalah, bukan tuntutan ingin tambha enak
Masih ada banjir, macet, gelandangan, pengangguran, jaminan kesehatan masyarakat, pendidikan masyarakat. Lah, inimah minta naek gaji, pengangguran masih banyak, gelandangan masih banyak, dll.
Ibaratnya, di satu keluarga ada Ibu, Bapak, dan 5 anak, buat makan keluarga dan bayaran anak masih susah nih bapak, eh salah satu anak minta naek uang jajan
