JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali menegaskan dukungannya terhadap sikap Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama yang kerap marah dalam rapat dengan pejabat di lingkungan Pemprov DKI. Menurut Jokowi, gaya kepemimpinan sang wakilnya itu baik.

"Ya bagus, ya memang orangnya seperti itu. Tiap orang punya gaya sendiri-sendiri, ya itu gaya pak wakil gubernur," kata Jokowi di Balaikota DKI, Rabu (10/8).

Ia juga tidak mempermasalahkan sikap keras Basuki diketahui publik. Ia menilai hal tersebut sebagai bentuk transparansi penyelenggara negara.

Mantan Walikota Surakarta itu juga mengakui bahwa banyak bawahannya yang mengeluhkan gaya sang wagub, namun aia tetap akan membelanya. "Curhat nggak apa-apa, saya beritahu setiap orang punya gaya sendiri-sendiri. Semua nurut dan baik-baik," imbuh Jokowi.

Sekedar diketahui, sebuah video yang berisi rekaman rapat pembahasan anggaran 2013 antara Wagub Basuki dan jajaran Dinas PU Pemprov DKI beredar luas di dunia maya. Video itu diunggah sendiri oleh Pemprov DKI ke situs Youtube.

Video memperlihatkan pria yang disapa Ahok itu meminta Dinas PU untuk memangkas anggaran sebesar 25%. Ia menganggap banyak yang tidak wajar dalam rancangan anggaran Dinas PU.

Dalam video yang diunggah tanggal 8 November 2012, Ahok sempat mengancam akan membawa anggaran Dinas PU ke KPK jika perintahnya tidak dijalankan. Ia juga akan membuka semua penyimpangan Dinas PU di masa lalu.

"Kalau Bapak bilang tidak bisa, mari kita berdebat. Kita ambil contoh, saya bangunkan (jembatan). Dan nanti kalau saya bangunkan (jembatan) dengan uang saya, saya akan periksa semua kerja yang lalu, saya akan periksa dan proses ke KPK dan jaksa. Kita buka koreng lama. Kalau tidak mau membuka koreng lama, mari kita membuka Jakarta Baru," tegas Ahok dalam rapat APBD 2013 dengan Dinas PU seperti terekam dalam video. (dil/jpnn)



sumber: http://www.jpnn.com/read/2012/11/14/...Jokowi-Memuji-

--------------------------
--------------------------

mantap ,,,, lanjutgan !!
perpaduan yg serasi ,,yg satu mendobrak dilapangan ( jokowi ) dan yg satu lagi mendobrak di birokrasi ( ahok )