SBY: Hallo Pak Ical, Bisakah Kita Bicara Soal Timnas Sepakbola?

BDM, Senayan Jakarta - Sebuah berita (bukan isue) panas didapatkan oleh agen BDM dari pejabat eselon 1 di kementerian pemuda dan olahraga, bahwa sebenarnya Andi Malarangeng tidak bermaksud sama sekali mengganjal timnas Indonesia. Menpora sangat mendukung perjuangan timnas Indonesia ke Piala AFF, tapi ada tekanan politis sangat kuat yang sulit dia atasi.

Demi mendapatkan skuad timnas terbaik, Menpora dikabarkan telah memohon bantuan Presiden SBY guna menghubungi decision maker di pihak KPSI. Tidak tanggung-tanggung, Presiden SBY langsung menelepon Aburizal Bakrie pada hari Minggu, dimana Aburizal Bakrie berjanji dalam tempo 1x24 jam akan segera memberikan jawabannya.

Sesuai waktu yang dijanjikan, Aburizal Bakrie menyampaikan jawaban, tetapi tidak langsung memberi
jawaban ke Presiden SBY, melainkan melalui Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Sutardjo yang juga kader Partai Golkar. Melalui telepon kepada Andi Malarangeng, Menteri Kelautan menyampaikan 2 permintaan tentang memasukkan Alfred Riedl sebagai pelatih dan juga jaminan pemain ISL masuk ke skuad inti 23 pemain yang dibawa ke Malaysia.

Atas dasar itulah kemudian Menpora memanggil Ketum PSSI, Sekjen PSSI, dan Manajer Timnas Habil Marati untuk menghadap dirinya pada Senin sore, dan disampaikanlah pesan dan permintaan Syarif yang bertindak atas nama Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang berupa 2 syarat yang harus dipenuhi PSSI jika ingin memakai jasa pemain ISL.

Dan sebagaimana publik ketahui Ketum PSSI menolak memenuhi 2 syarat yang diajukan, dan bahkan menolak bantuan 800 juta yang dijanjikan Menpora apabila PSSI bersedia bekerjasama memenuhi syarat dari Aburizal Bakrie.

Soal asal usul janji bantuan 800 juta, sumber BDM tak bisa menjelaskan asal usulnya, apakah dari anggaran kementerian pemuda olahraga atau dari pihak Golkar dan KPSI. (BDM-01)