Abner Doubleday adalah seorang jenderal Perang Sipil dan abolisionis yang terkenal saat memerintahkan tembakan pertama yang dilakukan oleh satuannya untuk mempertahankan Benteng Sumter. Tetapi sementara ia memiliki karir militer yang terhormat, Doubleday lebih sering diingat untuk penemuannya yang bersejarah yaitu bisbol - meskipun ia tidak melakukan hal tersebut.
Cerita kembali ke 1905, ketika mantan presiden Liga Nasional AG Mills mengepalai komisi untuk menyelidiki asal-usul olahraga terfavorit di Amerika ini. Berdasarkan surat dari seorang pria bernama Abner Graves, komisi menyimpulkan bahwa salah jika Doubleday telah menemukan bisbol di Cooperstown, New York, pada 1839. Sebenarnya, Doubleday menghadiri acara di West Point pada tahun 1839 dan tidak pernah diklaim terlibat dengan penemuan bisbol pada tahun tersebut. Namun demikian, mitos bertahan selama bertahun-tahun, dan Baseball Hall of Fame bahkan didirikan di Cooperstown pada ulang tahun keseratus olahraga tersebut pada tahun 1939.

Lady Godiva terkenal karena sikap menantangnya berkuda sambil bertelanjang bulat menyusuri jalan-jalan kota Coventry pada abad pertengahan untuk memprotes pajak gila dari sang suami yang dipungut dari warga kota. Menurut legenda, di beberapa titik di abad ke-11 Godiva menekan suaminya nya yang kuat, Leofric, untuk mengurangi utang rakyat. Ketika ia menanggapinya dengan nada mengejek bahwa ia hanya akan melakukannya jika istrinya telanjang menunggang kuda menyusuri kota, Godiva menantang gertakannya dan berpacu masuk ke buku-buku sejarah.
Sementara cerita ini telah menjadi legenda-seorang penjahit yang memata-matai Godiva bahkan terinspirasi dengan ungkapan "peeping Tom"-para akademisi sepakat bahwa mungkin tidak pernah terjadi. Godiva tentu ada, tapi kebanyakan sejarah menyebutkan dirinya hanya sebagai istri dari seorang bangsawan berpengaruh. Bahkan, mitos Godiva yang lengkap tidak muncul sampai abad ke-13, 200 tahun setelah perjalanan yang seharusnya terjadi. Cerita ini kemudian diangkat oleh penulis terkenal seperti Alfred Lord Tennyson, yang 1.842 puisinya mengenai "Godiva" membantu menguatkan dongeng tersebut sebagai fakta sejarah.

Salah satu cerita paling terkenal dari kebobrokan Romawi adalah Nero, kaisar yang dengan riangnya "bermain-main, sementara Roma terbakar" selama kebakaran besar pada abad 64 Masehi, Menurut beberapa sejarawan kuno, kaisar sedang memerintahkan anak buahnya agar menyalakan api tersebut guna membersihkan beberapa ruangan untuk istana barunya. Tapi pendapat lain mengatakan Nero bukan seorang yang dianggap bersih, dia dilaporkan memerintahkan pembunuhan ibunya sendiri saat naik ke kekuasaan-kisah rencana kebakaran jahat itu kemungkinan dibesar-besarkan.
Sedangkan beberapa penulis sejarah kuno lainnya memang mendeskripsikan kaisar pencinta musik tersebut seperti bernyanyi sambil menyaksikan api meluluh lantahkan kotanya sendiri, Tacitus ahli sejarah kemudian ingin menentang hal tersebut sebagai rumor kejam. Menurut dia, Nero berada jauh di Antium pada saat kebakaran itu terjadi, dan setelah kembali ke Roma dia membantu penyelamatan para korban serta upaya pembangunan kembali kerajaannya dan bahkan dia membuka kebun istananya bagi mereka yang kehilangan rumah mereka. Sebuah perdebatan lebih lanjut terhadap cerita tersebut adalah bahwa biola yang dimainkannya saat kebakaran bahkan tidak akan bisa kita temukan pada masa yang akan datang. Jika Nero memainkan instrumen pada saat itu sementara Roma terbakar-yang tetap menjadi perdebatan besar itu kemungkinan besar adalah sebuah cithara, semacam kecapi.

Ketika dia diberitahu bahwa rakyatnya mengalami kelaparan karena kekurangan roti, pada abad ke-18 Ratu Perancis Marie-Antoinette disebut - sebut telah menyindir rakyatnya dengan berkata "Biarkan mereka memakan kuenya." Ungkapan terkenal ini secara mendasar berfungsi untuk menggarisbawahi ketidaktahuan sang ratu terhadap nasib rakyatnya, namun hampir tidak ada bukti yang kuat bahwa Marie-Antoinette pernah mengucapkan kata-kata tersebut.
Ungkapan itu pertama kali muncul dalam sebuah referensi "Great Princess" dalam sebuah buku filsuf JeanJacques Rousseau yaitu "Confessions", yang ditulis pada awal tahun 1766. Jika Rousseau memang mengacu pada Marie-Antoinette, itu berarti sang ratu baru berumur 10 tahun dan belum menjadi Ratu ketika dia mengatakan hal itu. Ahli filsuf berpikir Rousseau menciptakan istilah itu sebagai penghinaan yang umum digunakan untuk mengkritik berbagai tokoh aristokrat pada abad ke-18. Jadi jika "Biarkan mereka memakan kuenya" pernah secara langsung dikaitkan dengan Marie-Antoinette dalam hidupnya, itu merupakan bagian dari usaha yang disengaja oleh lawan politiknya untuk mendiskreditkan dirinya.

Berlawanan dengan kepercayaan populer, dokter Perancis Joseph-Ignace Guillotin tidak langsung menciptakan alat pemenggal kepala yang menyandang namanya. Ironisnya, Guillotin adalah penentang hukuman mati. Dia putus asa dalam menghentikan pemenggalan kepala brutal dengan menggunakan kapak dan sebagai ketetapan yang digunakan dalam setiap eksekusi hukum di Perancis, pada tahun 1789 ia mengusulkan kepada Majelis Nasional Perancis sebuah metode yang lebih manusiawi dan tanpa rasa sakit agar segera dikembangkan.
Dengan begitu Guillotin bertindak sebagai pemimpin pembangunan alat itu, dan rencana untuk membangun guillotine kemudian disusun oleh seorang ahli bedah bernama Antoine Louis, namun model perangkat pada alat tersebut serupa dengan yang ditemukan di Skotlandia dan Italia. Setelah itu seorang berkebangsaan Jerman, Tobias Schmidt membangun prototipe pertama, alat itu dijadikan ke dalam penggunaan rutin oleh pemerintah Perancis. Sementara Guillotin yang belum dirancang atau dibangun oleh Guillotin, pada akhirnya alat tersebut masih dikenal sebagai guillotine. Hal yang paling populernya adalah Guillotin kemudian dipenggal kepalanya dengan menggunakan guillotine itu sendiri pada saat Revolusi Perancis, tapi hal ini juga adalah sebuah mitos.

George Washington Carver adalah seorang ilmuwan Amerika dan penemu terkenal karena menciptakan produk makanan dan metode pertanian alternatif. Tapi dikarenakan banyaknya inovasi yang dilakukan Carver itu membuatnya selalu disamakan dengan ilmuwan Leonardo da Vinci, kepercayaan yang keliru bahwa ia menemukan selai kacanglah yang telah banyak menipu sejarah pada masa ini.
Carver memang seorang pelopor dalam hal kacang, dia dianggap telah menemukan lebih dari 300 fungsi gizi pada kacang selama karirnya tapi dia bukan orang pertama yang membuat selai kacang. Sebenarnya, bukti bahwa kacang berbasis pasta dapat ditemukan di Amerika Selatan jauh pada tahun 950 SM. Sementara itu, zat kacang mentega modern yang pertama kali dipatenkan pada tahun 1884 oleh Marcellus Harvey Edson, yang disebut sebagai "permen kacang" dan kemudian barulah oleh John Kellogg, yang menemukan sebuah proses untuk membuat selai kacang pada tahun 1895. Sementara Carver akhirnya menjadi pendukung yang paling terkenal, ia belum memulai eksperimennya sendiri terhadap kacang tanah sampai tahun 1903.

Salah satu kisah bersejarah Amerika paling lama bertahan yang melibatkan Betsy Ross, seorang penjahit Philadelphia yang yang seharusnya membuat bendera Amerika pertama. Seperti ceritanya, pada tahun 1776 Ross ditugaskan untuk menjahit bendera yang menampilkan sebuah lingkaran yang terdiri dari 13 bintang, oleh sebuah panitia kecil yang termasuk didalamnya adalah George Washington. Ross yang seharusnya memproduksi bendera yang terkenal tersebut beberapa hari kemudian, sempat mengubah desain untuk membuat bintangnya bermata lima bukannya bermata enam.
Sementara versi ini terus diajarkan di setiap kelas sejarah di Amerika, sebagian besar sejarawan menganggapnya sebagai isapan jempol belaka. Koran pada waktu itu tidak menunjukkan adanya referensi yang menyebutkan adanya Ross pada pertemuan tersebut, dan Washington bahkan tidak pernah menyebutkan keterlibatannya dalam membuat bendera tersebut. Bahkan, nama sang legenda Ross tidak pernah muncul kepermukaan sampai tahun 1870, ketika cucunya, William Canby, menceritakan silsilah keluarganya ke Historical Society of Pennsylvania. Tapi di luar semua keterangan tertulis dari anggota keluarganya, Canby tidak pernah dapat menunjukkan bukti yang meyakinkan lainnya untuk mendukung hak patennya. Memang benar bahwa Betsy Ross pernah membuat bendera Amerika di tahun 1770-an, namun penjahitan bendera pertama kemungkinan besar bukan berasal dari Betsy Ross.