Seperti yang sudah saya post kan di thread ane sebelumnya, bahwa diduga terjadi kekerasan dari oknum polisi yang menyebabkan Rezza Eka Wardhana (16) kritis, akhirnya meninggal dunia.



Kronologisnya saat itu malam takbiran Idul Adha, usai bermain futsal bersama teman-temannya, sekitar jam 11 Malam, motor yang dikendarai oleh Rezza berada tepat dibelakang konvoi masyarakat yang tengah melakukan takbiran keliling. Hal tersebut dituturkan oleh rekan-rekan Reza saat kejadian.

“Waktu itu kendaraan konvoi sedang dialihkan. Merasa bukan rombongan konvoi Rezza dan dan teman-temannya tidak mengikuti,” kata Ida menirukan kesaksian teman-teman Rezza. “Merasa melarikan diri, Rezza dikejar oleh oknum Polisi dan terjatuh. Teman-teman Rezza di lokasi kejadian mengatakan, saat itulah ada oknum berseragam polisi melakukan pemukulan terhadap Rezza. tutur ibunda Rezza, Ida Kuswara.

Teman-teman Reza saat itu dihalau tidak boleh menolong Rezza yang tengah terjatuh. “Yang membawa Rezza ke Rumah Sakit justru polisi,” kata Ida. Rezza segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Wonosari. “Saat ini, Rezza kita pindahkan dan dirawat di RS Betesdha, Yogyakarta ” kata Ida.

Sekitar tiga hari yang lalu, kata Ida ada beberapa Polisi yang menjenguk Rezza di Rumah Sakit dan menanyakan kondisi terakhir Rezza. “Kapolres juga sudah menelepon saya, menyampaikan rasa simpatiknya,” katanya. Ibunda Rezza sangat berharap, kejadian yang seperti dituturkan oleh teman-teman Rezza, jika benar terbukti bahwa ada oknum polisi yang melakukan pemukulan terhadap anaknya sehingga tak sadarkan diri, ia sangat menginginkan pertanggungjawaban oknum tersebut.

“Kalaupun memang Rezza melakukan kebut-kebutan di jalan, Jangan langsung dipukul,” kata Ida. “Namanya juga masih anak-anak muda Mas,” katanya. “Lain kali jangan bertindak seenaknya saja kepada anak-anak yang lain,” tegas Ida.

Terdapat dua petugas berseragam polisi berdiri tak jauh dari pedagang roti bakar dipagar DPRD Gunungkidul, tepatnya sebelah selatan jalan. Adapun dua polisi berada di kiri jalan.

“Salah satu dari dua polisi yang berdiri di sebelah selatan jalan itu tangan kirinya terlihat diayunkan ke arah Reza setelah menikung dari arah utara dan menyebabkan Reza terjatuh ditengah jalan. Jadi jatuhnya Reza tidak kena trotoar seperti kabar selama ini. Poisisi jatuhnya ditengah badan jalan,” ujar teman korban yang tidak mau disebutkan namanya.

Dan akhirnya Polres Gunungkidul angkat bicara tentang Kasus Reza yang sedang jadi perguncingan publik. Kapolres Gunungkidul Ikhsan Amin mengatakan bahwa anggotanya tidak melakukan pemukulan namun Reza jatuh sendiri tidak mengenai helm dan sim.

“Saat Polisi sedang melakukan pengamanan anak tersebut menerobos dan nyaris menabrak anggota polisi dan luka yang dideritanya disebabkan karena luka jatuh dan kepalanya menyentuh trotoar” ujar Kapolres Gunungkidul .
Polres Gunungkidul juga sedang mendalami adanya kemungkinan penggunaan miras pada Reza. “Kan kemungkinannya banyak , jika seandainya terindikasi ada miras, bisa diminum di tempat lain.tapi masih kita dalami” ujarnya.

Apakah hanya karena tidak punya SIM polisi boleh MEMBUNUH ???
Rezza berjuang dari satu minggu yang lalu hingga tadi jam 15.00 dia menghembuskan nafas terakhirnya. Semoga beliau tenang di Sisi- Nya dan semoga kasus ini bisa terkuak mana yang benar, dan siapa yang salah sebenarnya !

SUMBER !!!





EDITED !!!!

Istri Sultan Hamengkubuwono X, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, mendatangi rumah Rezza Eka Wardhana. Ratu Hemas menyampaikan rasa duka cita atas kematian Rezza yang diduga akibat tindak kekerasan seorang oknum anggota Kepolisian Resor Gunung Kidul pada 25 Oktober 2012.

Selain Ratu Hemas, Bupati dan Kapolres Gunung Kidul pun tampak di rumah duka di Dusun Jeruksari, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta, Ahad (4/11) siang. Ratu Hemas mendesak pihak terkait menuntaskan kasus kekerasan yang merenggut nyawa remaja berusia 16 tahun itu.

Rezza akan dikebumikan di tempat pemakaman umum Jeruksari yang berlokasi tak jauh dari rumah duka.

Sebelum dimakamkan, kebaktian penghiburan berlangsung di rumah duka. Acara itu berisi doa-doa menguatkan keluarga yang ditinggalkan.

Setelah kebaktian, dilaksanakan salam perpisahan dari keluarga, teman, dan kerabat. Rezza kemudian diantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Rezza yang dikenal ramah dan pandai bergaul. Ia meninggal pada Sabtu (3/11) setelah sepekan mengalami kondisi kritis akibat kekerasan tersebut.


sumber