Berencana jalan-jalan ke Padang, Sumatera Barat? Lembah Harau dengan Air Terjun Harau yang terkenal itu, wajib jadi tujuan wisata yang dikunjungi. Dengan ketinggian yang mekajubkan, hingga 300 meter dan derajat kemiringan hampir 90, terlihat seperti jurang. Cuacanya sangat tepat untuk refreshing, karena masih segar dan alami, memiliki tebing granit yang berketinggian dari 80 hingga 200 meter lebih.







Bagi anda yang memiliki hobi memanjat tebing, sangat cocok untuk menantang adrenalin, menjajal ketinggian tebing Lembah Harau. Lembah Harau sendiri merupakan objek wisata yang cukup tua, karena diperkirakan telah ada dan dikunjungi sejak tahun 1926. Ada sebuah monumen sebagai buktinya, terletak di dekat Air Terjun Sarasah Bunta, dan merupakan peninggalan Belanda. F Rinner, Asisten Residen Belanda yang bertanda tangan di monumen tersebut.






Selain Air Terjun Lembah Harau, ada juga cagar alam dan suaka margasatwa yang memiliki luas sekitar 270 hektar. Beberapa spesies yang ada dan dilindungi di cagar alam dan suaka margasatwa Lembah Harau antara lain Monyet Ekor Panjang, Siamang, Harimau Sumatera, Beruang, Tapir, Landak, Kambing Hutan, Burung Kuau, Enggang dan lainnya. Sebuah taman wisata juga dibangun untuk melengkapi semua fasilitas yang ada.



Keindahan dan pesona pemandangan alam Lembah Harau ini sangat lengkap. Sejak awal memasuki kawasan wisata, kita akan dimanjakan dengan celah alam, air terjun, tebing dan beberapa gua. Selain wisata alam, dibangun pula fasilitas seperti tempat kemah, kolam dan jalan setapak yang dapat digunakan untuk hiking mengelilingi hutan di kawasan wisata.



Untuk menuju ke Lembah Harau, dapat dicapai dari terminal Aur Kuning, Bukittinggi. Menuju Kabupaten Lima Puluh Kota yang berjarak 45 kilometer dari Bukit Tinggi. Dengan menggunakan bus jurusan Payakumbuh yang berjarak 15 kilometer dari Lembah Harau, bisa dilanjutkan dengan bus jurusan Sari Lama. Lama perjalanan dari Payakumbuh bisa ditempuh dalam waktu setengah jam.


Lokasi wisata Lembah Harau dibagi menjadi dua tempat yang bisa Anda pilih, yaitu Sarasah Bunta dan Akar Berayun. Jika memilih yang lebih alami, Anda bisa melalui Sarasah Bunta yang memiliki lima buah air terjun dengan pemandangan yang masih asli. Sedangkan jika berharap mendapatkan fasilitas yang lebih lengkap, Akar Berayun lah yang harus dipilih karena selain memiliki air terjun, Akar Berayun juga telah dibangun kolam renangnya serta cottage dan resort.



Tak hanya itu, di Akar Berayun Lembah Harau, Anda juga bisa meilihat penangkaran kupu-kupu, melihat beberapa hewan di Kebun Binatang, dan mencoba menaiki alat transportasi tradisional Sumatera Barat, Bendi. Yang ingin menaiki tebing juga bisa dilakukan dari Akar Berayun, dimana fasilitas menaiki tebing sudah dibangun dengan baik, sehingga kita dapat naik sampai dengan ke puncak dan menikmati keindahan pemandangan Lembah Harau dari atas bukit.



Jika hanya menikmatinya dari bawah saja, Anda akan merasakan seperti di dalam benteng, karena ketinggian tebing yang mengelilingi Anda bisa mencapai 200 meter. Kepungan tebing yang sangat tinggi itulah yang menjadikan Lembah Harau seperti berada di dalam benteng alam. Anda dapat berteriak dengan kencang, dan suara Anda akan terdengar pantulannya.




Biaya yang harus dikeluarkan pun relatif murah. Hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp. 2.000,- saja per orang. Untuk penginapanlah yang relatif mahal jika Anda perlu menginap di sini. Biayanya mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah per malam.


Legenda Lembah Harau ternyata juga ada. Konon, ada sebuah kerajaan di atas tebing, dan di bawahnya adalah lautan. Putri raja memiliki keinginan untuk menikah dengan seorang laki-laki, namun mendapat tentangan dari orang tuanya sehingga memilih untuk menceburkan dirinya ke dalam laut. Raja kemudian meminta seluruh rakyatnya mengeringkan lautan demi mencari jasad anak kesayangannya tetapi tidak juga dapat ditemukan, bahkan sampai laut telah dikeringkan.

Dan terahir ini sedikit foto ane pas kemah bakti mahasiswa kesana gan


Semoga thread ane ini bermanfaat apalagi bagi para pecinta alam
Jangan lupa ane berharap

Sumber google