13 Alasan mengapa Jokowi-Ahok berhasil menang di pemilukada ! [Serba 13]



Alasan2 nya :

1.Rakyat Jakarta mudah bersimpati dengan orang lemah. Untuk itulah dalam salah satu kesempatan Jokowi sering mengibaratkan dirinya seperti seekor semut yang melawan gajah.

2. Rakyat Jakarta lebih senang dengan pemimpin yang berkepribadian kutu loncat seperti Jokowi.

3. Isu SARA yang beredar ternyata mendongkrak popularitas Ahok. Jokowi memanipulasi isu SARA ini seolah-olah itu dihembuskan oleh pihak lawan.




4. Ahok bekerja sama dengan pengusaha kaya raya, buktinya pemungutan suara di tempat orang-orang
kaya yang katanya mendukung Foke ternyata malah memenangkan Jokowi-Ahok.

5. Ahok pandai bersilat lidah dengan mengatakan berantas korupsi dan pro rakyat padahal dirinya sendiri masih punya urusan kasus korupsi di Bangka Belitung yang persoalannya tiba-tiba ditutup berkat koneksi dan jaringannya yang kuat.

6. Rakyat Jakarta mudah tertipu dengan pencitraan seseorang. Dulu SBY berhasil menang berkat pencitraan nya yang kebapakan dan santun. Sekarang Jokowi berhasil menciptakan pencitraan itu berkat bantuan pers yang sudah dibelinya.



7.Kebakaran di Jakarta yang katanya ulah Foke. Ternyata adalah isu yang dihembuskan oleh Kubu Jokowi sendiri. Isu kebakaran ini membuat sebagian besar pemilih jadi ragu memilih Foke. Padahal kebakaran itu sudah terbukti tidak benar ulah Foke.

8. Ucapan kontroversial Foke membuahkan banyak kecaman dari beberapa pihak. Padahal kita tahu itu semua maksudnya guyon.

9. Pemilih Jokowi kebanyakan orang Jakarta yang menginginkan perubahan, padahal perubahan yang dimaksud Jokowi adalah perubahan agar rakyat di luar Jakarta yang menetap di Ibukota Jakarta tanpa surat tinggal, tanpa surat keterangan pekerjaan bisa tinggal seenak udelnya tinggal di Jakarta.
Padahal kita lihat arus Urbanisasi dari desa ke kota inilah yang membuat rakyat Jakarta semakin padat dan berantakan.

10. Jokowi dan Ahok adalah pasangan yang saling melengkapi. Yang satunya haus jabatan dan yang satunya lagi kutu loncat. Dan Rakyat Jakarta senang mendengar pemimpin yang haus akan jabatan dan kekuasaan seperti mereka.



11. Beberapa statement blunder dari Nara yang ternyata kalau kita cermati sebenarnya itu wajar-wajar saja. Tetapi oleh sebagian besar pihak dibuat heboh seolah-olah itulah adalah suatu keajaiban dunia. Memang kenapa kalau kita bilang Haiyaa.. ?? Jangan dikaitkan dengan SARA dong.




12. Isu pasukan nasi bungkus atau tentara bayaran Foke ternyata membuat sebagian besar pemilih kehilangan simpatinya. Padahal kita tahu tidak ada pasukan nasi bungkus, yang ada hanyalah pasukan kutu loncat yang gemar menyalahkan.



13.Rakyat Jakarta terpikat dengan orang yang menggampangkan masalah dengan menyatakan bahwa semua hal bisa dengan mudah diselesaikan. Menggampangkan masalah adalah kepribadian Jokowi yang disukai warga yang suka jalan pintas dalam menyelesaikan persoalan.







Menerima terima kasih. Tuhan memberkati..^^