Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

NgaraiAvatar border
TS
Ngarai
Melihat Majapahit di Gunung Lawu
Rasanya belum lengkap menjelajah bagian tengah pulau Jawa, bila tak mengunjungi daerah gunung Lawu. Gunung yang berada di antara provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur ini, ternyata menyimpan banyak cerita didalamnya. Mulai dari candi-candi, air terjun tempat bertapa, kebiasaan memakan sate kelinci, kawah belerang, hingga kuburan raja Majapahit dipuncak Lawu.

Dengan perhitungan yang cermat, ternyata hampir keseluruhan lokasi menarik di area gunung Lawu tersebut, bisa ditempuh hanya dalam waktu dua hari satu malam saja. Hal itu dibuktikan oleh tim Ngarai.com, yang melakukan perjalanan ke wilayah tersebut, pada akhir minggu ketiga Juli 2012 lalu.

Awal perjalanan dimulai dari kota Solo, Jawa Tengah pada pagi hari. Dari kota Solo, ke arah Tawangmangu, kemudian menuju Sarangan. Perjalanan menuju Sarangan dari Solo, akan melewati beberapa lokasi peninggalan kerajaan Majapahit.

Lokasi pertama yang menarik untuk dikunjungi merupakan kompleks candi Cetho dan Sukuh. Kompleks candi tersebut berada di kiri jalan sebelum terminal Tawangmangu. Jalan menuju candi-candi tersebut terlihat mudah, karena terdapat gapura besar dibagian kiri jalan. Setelah melewati gapura, jalan akan terpecah dua lagi, menuju ke masing-masing candi.

Melihat Majapahit di Gunung Lawu
Bangunan candi Sukuh yang mirip dengan piramida suku Maya di Inca. Oleh: Oktora Hartanto

Candi Cetho dan Sukuh berada di lereng utara, gunung Lawu. Merupakan peninggalan terakhir yang dibangun oleh raja Majapahit terakhir, Brawijaya V. Kompleks candi kebanyakan berisi bangunan-bangunan untuk bersembahyang, dengan bentuk punden. Banyak hal unik dikompleks candi tersebut. Termasuk ukiran-ukiran di dinding candi. Salah satu ukiran yang menarik merupakan gambar tentara, yang berada di candi Sukuh. Dalam ukiran tersebut terlihat pakaian perang yang digunakan tentara mirip dengan yang dimiliki bangsa Arya, pembuat piramida di pegunungan Inca.

Perjalanan bisa dilanjutkan dengan keluar dulu dari kompleks candi, dan kembali menuju jalan menuju Tawangmangu. Di dekat terminal Tawangmangu, terdapat air terjun Grojogan Sewu yang sudah kondang namanya. Dengan tinggi mencapai 81 meter, air terjun ini termasuk salah satu yang tertinggi di pulau Jawa. Bisa juga menuju puncak air terjun dengan meniti tangga didekatnya. Tapi lebih menarik berendam sebentar di telaga bawah air terjun.

Usai berendam, biasanya perut lapar memanggil. Tak perlu repot-repot mencari makanan, disekitar air terjun Grojogan Sewu terdapat banyak tempat makan, yang menawarkan sate kelinci. Menurut beberapa sumber, kebiasaan memakan sate kelinci ini juga merupakan peninggalan orang-orang Majapahit. Kalau dulu, mungkin hanya raja yang bisa sering makan sate kelinci, sekarang siapa saja bisa makan sate tersebut, asal punya uang cukup.

Setelah kenyang, banyak lagi yang bisa dilihat bila melanjutkan perjalanan ke Sarangan. Salah satunya melihat koleksi tanaman obat di Balai Penelitian Tanaman Obat (BPTO). Bangunan BPTO berada di bagian sebelah kanan jalan, sebelum pos pendakian Cemoro Kandang. Di dalam BPTO terdapat banyak koleksi tanaman obat, yang diwariskan dari jaman kerajaan Majapahit dulu. Ramuan dan resep untuk berbagai penyakit juga bisa didapatkan, melalui campuran tanaman obat tersebut.

Bila perjalanan diteruskan, maka akan menemui daerah Poncolono. Di sini dapat juga merasakan mandi dengan air belerang. Selain itu dapat juga melihat pemandangan lepas ke arah Jawa Timur. Pemandangan dari Poncolono akan makin indah pada saat sore hari. Pemandangan akan terlihat luas dengan variasi pandangan antara hutan dan kota-kota kecil, dengan liukan jalan.

Sebelum malam makin gelap, sebaiknya kembali menuju kota Tawangmangu. Banyak terdapat penginapan dikota tersebut. Harga yang ditawarkan bervariasi pula. Namun dengan pelayanan yang tidak mengecewakan. Paling tidak bisa beristirahat dengan lebih nyaman, sebelum mendaki ke puncak gunung Lawu, pada hari berikutnya. (sulung prasetyo)

Sumbernya:
http://www.ngarai.com/melihat-majapa...gunung-lawu-1/

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia
0
7.5K
16
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Catatan Perjalanan OANC
Catatan Perjalanan OANCKASKUS Official
1.9KThread1.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.