Anda mungkin payah dalam flirting dengan wanita. Para wanita yang mengandalkan daya tarik feminin; senyum, obrolan kecil, sentuhan fisik – kombinasi antara friendliness dan sedikit genit, lebih berhasil dalam negosiasi dengan klien serta lebih mungkin mendapatkan apa yang mereka inginkan dalam pekerjaan. Sebaliknya, pria yang mencoba cara menggoda untuk mendapatkan deal atau promosi jabatan umumnya lebih jarang berhasil.

Kesimpulannya, penelitian membuktikan bahwa daya tarik atau pesona wanita menyatukan jarak antara menjadi pushy (ambisius) dengan seorang pushover (‘memaksa’), membuat wanita terlihat tegas dan baik secara bersamaan. Kabar baiknya bro: Everyone loves a charmer, pria ataupun wanita. Apapun hasil pembuktian riset, Anda bisa membuat wanita-wanita superior di kantor Anda terkesan dengan cara-cara berikut:

Stop Membanggakan Diri
Walaupun lebih rendah secara jabatan, banyak pria secara tak sadar memperlakukan atasan wanita mereka seperti bawahan. Anda mungkin tidak bermaksud melakukannya, namun dengan menyombongkan pencapaian Anda, Anda akan terlihat agresif di mata bos wanita Anda. Simpan ego Anda dalam-dalam dan tunda momen untuk membanggakan diri. Sebaliknya, lakukan obrolan-obrolan ringan dengannya, hingga Anda berkesan sebagai pendengar sekaligus teman yang baik.

Sentuh Ego si Bos
Seorang “bos superstar” adalah pemimpin yang suka menjadi pusat perhatian. Bos wanita Anda kemungkinan besar suka mentraktir para bawahannya minum dan mendominasi obrolan saat happy hour di bar. Well, ada alasan mengapa ia adalah bos Anda kan? Pujilah dia sekali-sekali, ucapkan selamat atas prestasi yang ia capai, minta saran darinya mengenai pekerjaan Anda, dan bahas tentang gol dan tujuannya untuk perusahaan. Dia akan melihat Anda sebagai teman, dan ini sangat memungkinkan dalam membawa Anda untuk dipromosikan ke posisi lebih tinggi.

Buatlah Tim Anda Menonjol
Atasan yang “berkuasa” paling mempedulikan tentang tim dalam perusahaan secara keseluruhan – ia akan menghargai seluruh tim terhadap kesuksesannya dan mengatakan hal-hal seperti, “Kita takkan ada disini hari ini kalau bukan karena kalian semua.” Ketika ngobrol dengan si bos, hindari hal-hal personal dan kepemimpinannya dan bicarakan mengenai perusahaan secara keseluruhan. Fokus dan gunakan kata “kita”. Bahas tentang kolega Anda yang berhasil melakukan closing sales dengan klien besar, sementara Anda tetap bersikap rendah hati terhadap pekerjaan Anda.

Dengan menunjukkan bahwa Anda seorang “company man” yang peduli terhadap perusahaan sebanyak dirinya akan membuat dia respek terhadap Anda.

Sumber : updaterus