Penjaga Rumah Tak Pernah Tahu Jam Pulang Jokowi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Petugas keamanan di kediaman Gubernur DKI Jakarta kini tidak lagi tahu kapan sang Gubernur akan berangkat dari kediamannya di Jalan Taman Suropati nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, dan kapan sang Gubernur akan pulang.

Jemi, Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) Pemerintah Provinsi (Pemrpov) DKI Jakarta yang diperbantukan di rumah kediaman Gubernur yang baru, Joko "Jokowi" Widodo, Rabu (24/10/2012), mengatakan Jadwal harian sang Gubernur hanya Gubernur yang mengetahui.

"Kalau dulu jamannya pak Foke (Fauzi Bowo) setiap harinya jelas pulang jam berapa, jadwalnya kita semua tahu, tapi pak Jokowi kita tidak pernah tahu," katanya.

Bahkan ketika rumah tersebut dihuni Sutyoso, menurutnya sang Gubernur Jadwal hariannya lebih jelas, karena mengacu pada jam kerja kantor orang kebanyakan, yakni tiba di kediaman sekitar pukul 17.00 WIB, atau terkadang malam jika ada urusan penting.

"Kapan pak Jokowi pulang, kita baru dikabari oleh ajudannya saat mobil pak Jokowi meluncur pulang, tapi posisinya dimana kita tidak tahu, entah di Blok M entah di Balai Kota atau di mana kita tidak tahu," ujarnya.

Ketika menerima informasi tersebut, Jemi pun akan bersiaga di depan gerbang, berjaga ketika mobil Toyota Inova berwarna hitam yang dikendarai Gubernur datang, ia harus segera membukakan pintu gerbang.

"Dahulu mobil Gubernur itu Toyota Land Cruiser, dari jauh sudah kelihatan, sekarang kan Inova, dan banyak yang menggunakan mobil itu, kita harus jeli melihat plat nomornya untuk tahu kalau itu mobil Gubernur," terangnya.

Deni, yang juga merupakan petugas Pamdal Pemrov DKI yang juga diperbantukan di rumah itu menambahkan pernah suatu kali mobil sang Gubernur sudah tiba di depan rumah namun gerbang belum juga terbuka. Untungnya tidak ada keluhan yang dilayangkan sang Gubernur baru.

"Pak Jokowi sepertinya lebih santai, petugas keamanan disini juga bebas mau pakai batik atau safari, asalkan formal dan sopan, tidak harus seragam," ujarnya.

Yang pasti, selama sembilan hari Jokowi menempati rumah itu, paling cepat sang Gubernur kembali ke kediamannya adalah pukul 19.00 WIB, sempat juga sang Gubernur pulang hingga larut malam.

Di rumah tersebut, Jokowi hanya memboyong istrinya, Iriana. Tak satu pun anak-anaknya dibawa ke rumah dinas. Selain Gubernur dan istrinya, di rumah tersebut juga tinggal ajudan Jokowi dan ajudan sang istri, yang keduanya adalah anggota Polri.

Di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, juga terdapat dua orang anggota Pamdal Pemprov DKI setiap harinya, seperti Jemi dan Deni. Selain itu juga terdapat dua orang anggota Satpol PP dan dua orang petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran DKI yang bersiaga, serta seorang anggota TNI. Baru saat dihunui Jokowi, unsur kepolisian dihilangkan dari rumah itu.

Untuk urusan kebersihan, setiap harinya sejumlah petugas dari Dinas Kebersihan datang ke rumah itu, sementara untuk urusan tanaman dan pepohonan yang ada di rumah itu, setiap harinya terdapat petugas dari Dinas Pertamanan. Kata Deni, petugas dari kedia dinas tersebut akan pulang sekitar pukul 15.00 WIB.

"Kalau urusan makan, disini juga ada koki, yang sudah bekerja sejak jamannya pak Foke," kata Deni.

Seperti yang dikutip dari [url=http://www.Jakarta.go.Id,]www.Jakarta.go.Id,[/url] pada awalnya rumah tersebut merupakan tempat tinggal dari Mr. GJ Bisschop, seorang Burgermeester atau wali-kota Gemeenteraad Batavia yang memerintah Batavia sejak tahun 1916 sampai 29 Juni 1920.

Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta dirancang oleh Ir. Kubath. Bangunan itu berlantai dua dengan ruangan tambahan (pavilliun) di timur bangunan utama, dan gudang yang berada di sebelah baratnya dengan luas keseluruhannya sekitar 1.100 m2. Dindingnya terbuat dari batu bata dengan genteng yang berwama hijau. Rumah tersebut berdiri di atas kapling hoek yang kemudian diisi dengan rumah induk yang agak bersegi empat (kuadrat) dengan dua tambahan bangunan pendek.

Bangunan di sebelah barat dahulu berfungsi sebagai gudang, kemudian digunakan sebagai kamar para penjaga, gudang dan garasi. Bangunan paviliun terdiri dari teras, ruang tamu, dua buah kamar tidur dan kamar mandi. Bangunan arsitektur Belanda pertengahan abad ke-20 ini bentuknya masih asli, hanya terdapat perbaikan di dalam dan di luar gedung. Semula atapnya terbuat dari genting kodok kemudian diganti dengan genteng monir warna hijau.

Tamzil, petugas Satpol Pamong Praja yang diperbantukan di rumah dinas Gubernur mengatakan pada malam hari tak banyak aktivitas yang dilakukan Jokowi. Ia menuturkan sang gubernur biasanya hanya menonton televisi, atau bersilaturahmi dengan petugas di rumah itu.

"Mungkin sudah lelah barangkali, seharian kelililng-keliling Jakarta, baru pulang larut malam, keluar rumah pun tidak pernah kalau sudah pulang kerja," kata Tamzil.

Selama tinggal di rumah dinas, seingat Tamzil tak pernah sekali pun sang Gubernur menerima tamu. Ia menuturkan, jika suatu hari ada yang datang bertamu, maka petugas akan mengarahkannya ke kantor, karena untuk urusan resmi peraturannya tidak bisa dilakukan di rumah dinas.

"Kalau gubernur yang dulu-dulu sih ada saja yang datang, mengantar proposal atau meminta sumbangan, tapi kita arahkan ke kantor, kalau pak Jokowi sejauh ini belum ada," tandasnya. (NURMULIA REKSO PURNOMO).

SUMBERNYA GAN

Gubernur sekarang pulang lelah setelah menemui warga2nya di pelosok2.
Gubernur2 sebelumnya pulang dalam keadaan segar, sebab udah puas tidur di kantor seharian sambil menikmati nikmatnya ruang kerja ber AC seluas 8X10 meter2.

Setuju gan ?