- Beranda
- The Lounge
Aksara Jawa , Kebudayaan Hilang Ditelan Zaman
...
TS
vankokokazama
Aksara Jawa , Kebudayaan Hilang Ditelan Zaman
Masih ingatkah agan dengan pelajaran SD , mungkin hanya segelintir orang yang mengingat mata pelajaran ini . Apalagi di daerah perkotaan mungkin atau bahkan sama sekali tidak mengenal pelajaran ini.
Bahasa Daerah . Pelajaran ini mengingatkan kita untuk ikut andil dalam mengembangkan budaya khususnya budaya Jawa . Mungkin pelajaran ini sudah hilang di makan jaman . Karena pengaruh modernisasi , sehingga pelajaran ini hanya di ajarkan ketika bangku sekolah SD saja .
Pelajaran ini mengajarkan kita tentang etika , tata krama , dan penulisan huruf Jawa. Dan yang paling menarik bagi kita adalah Aksara Jawa
Aksara Jawa memiliki 20 huruf dasar, 20 huruf pasangan yang berfungsi menutup bunyi vokal, 8 huruf "utama" (aksara murda, ada yang tidak berpasangan), 8 pasangan huruf utama, lima aksara swara (huruf vokal depan), lima aksara rekan dan lima pasangannya, beberapa sandhangan sebagai pengatur vokal, beberapa huruf khusus, beberapa tanda baca, dan beberapa tanda pengatur tata penulisan (pada).
hanacarakaadalah huruf baku dalam Aksara Jawa dimana terdapat 20 huruf dasar (aksara nglegena), yang biasa diurutkan menjadi suatu "cerita pendek":
Sandhanganialah tanda diakritik yang dipakai sebagai pengubah bunyi di dalam tulisan Jawa.
Letak penulisan Sandhangan:
1. Wulu : Ditulis di atas aksara .
2. Pepet : Ditulis di atas aksara . Aksara 'ra' dan 'la' tidak dapat dikenai sandhangan ini, melainkan mereka memiliki aksara khusus untuk suku kata 're' dan 'le' yaitu 'cerek' dan 'leled' .
3. Taling : Ditulis di sebelah kiri (di depan) aksara .
4. Suku : Ditulis di bawah aksara .
5. Taling Tarung : Ditulis mengapit aksara (taling ditulis di depan aksara, tarung ditulis di belakang aksara) yang dibubuhi sandangan, dan juga aksara pasangannya (jika ada) .
6. Layar : Ditulis di atas aksara.
7. Wignyan : Ditulis di sebelah kanan (di belakang) aksara.
8. Cecak : Ditulis di atas aksara.
9. Pangkon : Sebagai pembatas bagian kalimat atau rincian yang belum selesai dan ditulis di sebelah kanan (di belakang) aksara.
10. Pengkal : Ditulis serangkai di belakang aksara.
11. Cakra : Ditulis di bawah aksara.
12. Keret : Ditulis di bawah aksara. Sebagai ganti cakra yang mendapat sandangan pepet.
Berikut penulisan Aksara Jawa menurut masing masing daerah :
Sekian penjelasan saya mengenai huruf Aksara Jawaini . Bagaimana menurut gan ? Keren bukan ?
Kalau Negeri Jepang mempunyai Katakana , Hiragana dan Kanji . Maka Indonesia punya Aksara Jawa , namun sayang seiring modernisasi dan perkembangan jaman Aksara Jawa pun semakin punah .Mari budayakan warisan leluhur , kalau bukan kita generasi muda kaskuser siapa lagi . Jangan sampai di sambil oleh negara tetangga ya gan .
Tambahan dari Agan Agan Sekalian :
Matur sembah nuwun agan agan sedoyonipun , mbok menowo wonten info tambahan monggo di comment mengke kulo selap ing pejwan
Bahasa Daerah . Pelajaran ini mengingatkan kita untuk ikut andil dalam mengembangkan budaya khususnya budaya Jawa . Mungkin pelajaran ini sudah hilang di makan jaman . Karena pengaruh modernisasi , sehingga pelajaran ini hanya di ajarkan ketika bangku sekolah SD saja .
Pelajaran ini mengajarkan kita tentang etika , tata krama , dan penulisan huruf Jawa. Dan yang paling menarik bagi kita adalah Aksara Jawa
Aksara Jawa memiliki 20 huruf dasar, 20 huruf pasangan yang berfungsi menutup bunyi vokal, 8 huruf "utama" (aksara murda, ada yang tidak berpasangan), 8 pasangan huruf utama, lima aksara swara (huruf vokal depan), lima aksara rekan dan lima pasangannya, beberapa sandhangan sebagai pengatur vokal, beberapa huruf khusus, beberapa tanda baca, dan beberapa tanda pengatur tata penulisan (pada).
Spoiler for Huruf Baku:
hanacarakaadalah huruf baku dalam Aksara Jawa dimana terdapat 20 huruf dasar (aksara nglegena), yang biasa diurutkan menjadi suatu "cerita pendek":
Spoiler for Sandhangan:
Sandhanganialah tanda diakritik yang dipakai sebagai pengubah bunyi di dalam tulisan Jawa.
Letak penulisan Sandhangan:
1. Wulu : Ditulis di atas aksara .
2. Pepet : Ditulis di atas aksara . Aksara 'ra' dan 'la' tidak dapat dikenai sandhangan ini, melainkan mereka memiliki aksara khusus untuk suku kata 're' dan 'le' yaitu 'cerek' dan 'leled' .
3. Taling : Ditulis di sebelah kiri (di depan) aksara .
4. Suku : Ditulis di bawah aksara .
5. Taling Tarung : Ditulis mengapit aksara (taling ditulis di depan aksara, tarung ditulis di belakang aksara) yang dibubuhi sandangan, dan juga aksara pasangannya (jika ada) .
6. Layar : Ditulis di atas aksara.
7. Wignyan : Ditulis di sebelah kanan (di belakang) aksara.
8. Cecak : Ditulis di atas aksara.
9. Pangkon : Sebagai pembatas bagian kalimat atau rincian yang belum selesai dan ditulis di sebelah kanan (di belakang) aksara.
10. Pengkal : Ditulis serangkai di belakang aksara.
11. Cakra : Ditulis di bawah aksara.
12. Keret : Ditulis di bawah aksara. Sebagai ganti cakra yang mendapat sandangan pepet.
Berikut penulisan Aksara Jawa menurut masing masing daerah :
Sekian penjelasan saya mengenai huruf Aksara Jawaini . Bagaimana menurut gan ? Keren bukan ?
Kalau Negeri Jepang mempunyai Katakana , Hiragana dan Kanji . Maka Indonesia punya Aksara Jawa , namun sayang seiring modernisasi dan perkembangan jaman Aksara Jawa pun semakin punah .Mari budayakan warisan leluhur , kalau bukan kita generasi muda kaskuser siapa lagi . Jangan sampai di sambil oleh negara tetangga ya gan .
Tambahan dari Agan Agan Sekalian :
Spoiler for Agan Abijoz:
Matur sembah nuwun agan agan sedoyonipun , mbok menowo wonten info tambahan monggo di comment mengke kulo selap ing pejwan
Kaskuser yang baik selalu meninggalkan
dan selalu bagi bagi
Spoiler for Komeng:
Spoiler for Cendol:
Diubah oleh vankokokazama 24-10-2012 21:31
0
7.5K
60
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.1KThread•83.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru