Jakarta - Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji mengakui wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah saat ini mengalami krisis listrik. Tiap hari ada sebagian pelanggan dengan total suplai 5 megawatt (MW) tidak bisa dilayani pada saat beban puncak dan akibatnya listrik harus padam.

"Benar ada sebagian pelanggan PLN di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah tidak bisa dipenuhi suplai listriknya sebesar 5 MW pada saat beban puncak PLN pada jam 6-10 (malam)," kata Pamudji dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR yang dilakukan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (22/10/2012).

Dikatakan Pamudji, pada saat beban puncak pukul 18.00-22.00 WIB, suplai listrik di Kalimantan Selatan dan Tengah hanya dapat memasok listrik sebesar 327 MW sementara beban puncaknya mencapai 333 MW.

"Artinya ada kekurangan suplai 5 MW pada saat beban puncak, hal ini membuat PLN harus memadamkan listrik selama 4 jam tiap harinya," ungkap Pamudji.

Kurangnya suplai listrik tersebut, kata Pamudji, akibat belum selesainya proyek PLTU Asam-Asam unit 3 dan unit 4.

"PLTU Asam-asam unit 3 yang harusnya memasok Kalsel dan Kalteng belum selesai, memang sejak April 2012 PLTU tersebut sudah mensuplai 40 MW, namun spesifikasinya tidak dapat masuk ke spesifikasi PLN. Spesifikasinya tidak bisa diterima di sistem PLN, sehingga harus diperbaiki dahulu, apalagi PLTU tersebut mesinnya buatan China, sehingga baring-nya sempat rusak dan sampai saat ini belum selesai perbaikannya," tutur Pamudji.

Namun, Pamudji memperkirakan Desember 2012 sudah selesai, dan apabila tidak selesai, PLN siap memberi sanksi kontraktor yang sudah tercantum dalam kontrak.

"Kalau tidak sesuai estimasi yang ditetapkan, PLN siap memberi sanksi denda berupa pengurangan pembayaran. Kita terpaksa harus menunggu, karena jika diputus kontraknya akan berdampak pada penyelesaian hitung-hitungan antara kontraktor dengan PLN dan penyelesaiannya bisa memakan waktu 1 tahun," cetus Pamudji.

[url]http://finance.detik..com/read/2012/10/22/175621/2069655/1034/bos-pln-akui-kalsel-dan-kalteng-krisis-listrik-tiap-hari-padam-4-jam?f9911023[/url]