- Beranda
- The Lounge
[muslim only] Berqurban Sebagai Bukti Pengorbanan
...
TS
161209
[muslim only] Berqurban Sebagai Bukti Pengorbanan
[QUOTE=]
ane cuman share gan, bukan maksud sok tau.
moga hati kita kian terbuka dan iman kita smakin kuat setelah baca artikel ini.
amiin..
Ayat yang mulia ini menjelaskan betapa beratnya cobaan yang Allah Subhanahu wa Taala berikan kepada Ibrahim alaihissalam serta betapa besarnya pengorbanannya sebagai bentuk pembuktian dirinya sebagai hamba Allah Subhanahu wa Taala yang berserah diri sepenuhnya, dan sebagai khalilullah yang memurnikan kecintaannya hanya untuk-Nya. Dan ini menunjukkan bahwa Allah Subhanahu wa Taala senantiasa memberikan cobaan kepada hamba-hamba-Nya dengan berbagai jenis cobaan, untuk membuktikan keimanan hamba tersebut. Allah Subhanahu wa Taala berfirman:
??? ???????????? ???? ?????? ???? ????????? ???????? ?????? ????????????? ?????? ????????????. ????????? ???????????? ??????????? ?????????? ?????????? ????????? ???? ????? ?????? ?????? ?????????? ?????????????? ????????? ?????????? ????????????
Tidaklah datang kepada mereka suatu ayat Al-Qur`an pun yang baru (diturunkan) dari Rabb mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main, (lagi) hati mereka dalam keadaan lalai. Dan mereka yang dzalim itu merahasiakan pembicaraan mereka: Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia (juga) seperti kamu, maka apakah kamu menerima sihir itu, padahal kamu menyaksikannya?. (Al-Anbiya`: 2-3)
????? ?????? ????????? ????????? ?????????????? ?????????? ??????????? ???????? ??????????? ????????????
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (Al-Anbiya`: 35)
Ibrahim alaihissalam akhirnya memang tidak melaksanakan penyembelihan terhadap anaknya, sebab Allah Subhanahu wa Taala memberikan ujian tersebut bukan dalam rangka mewujudkan penyembelihan terhadap anaknya tersebut, namun semata-mata untuk membuktikan kecintaan Ibrahim alaihissalam yang murni hanya untuk Allah Subhanahu wa Taala. Hal ini mirip dengan kisah yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tentang tiga orang dari kalangan Bani Israil: orang yang berpenyakit sopak, si botak, dan si buta.
Allah Subhanahu wa Taala hendak menguji mereka dengan mengutus seorang malaikat, lalu mendatangi orang yang berpenyakit sopak, lalu bertanya: Apa yang paling engkau sukai? Ia menjawab: Warna kulit yang indah, kulit yang bagus, dan hilang penyakit yang karenanya manusia merasa jijik dariku. Maka malaikat itu pun mengusapnya, hingga hilanglah penyakit tersebut dan ia diberi warna kulit yang indah. Lalu dikatakan kepadanya: Harta apa yang paling engkau sukai? ia menjawab: Unta. Maka ia pun diberi unta betina yang sedang bunting, dan dikatakan kepadanya: Semoga Allah Subhanahu wa Taala memberi berkah untukmu.
Lalu malaikat itu mendatangi si botak dan bertanya: Apa yang paling engkau sukai? Ia menjawab: Rambut yang indah dan hilangnya apa yang membuat manusia merasa jijik dariku. Malaikat itu pun mengusapnya sehingga hilanglah botaknya dan dia diberi rambut yang indah. Lalu dia ditanya: Harta apa yang paling engkau sukai? Ia menjawab: Sapi. Maka ia pun diberi sapi betina yang bunting. Lalu dikatakan kepadanya: Semoga Allah Subhanahu wa Taala memberi berkah untukmu.
Lalu malaikat itu mendatangi si buta, dan berkata seperti yang diucapkan kepada yang sebelumnya, maka Allah Subhanahu wa Taala mengembalikan penglihatannya dan diberi seekor kambing yang bunting.
Tidak lama kemudian harta mereka berkembang biak. Sehingga yang pertama memiliki satu lembah unta, yang kedua memiliki satu lembah sapi, dan yang ketiga memiliki satu lembah kambing.
Lalu datanglah malaikat tersebut kepada orang yang pernah berpenyakit sopak, dalam bentuk dan keadaannya yang dulu lalu berkata: Aku orang miskin. Aku sudah tidak punya bekal dalam perjalananku. Tidak ada yang dapat melanjutkan perjalananku kecuali karena Allah Subhanahu wa Taala kemudian karena engkau. Aku meminta kepadamu dengan nama Dzat yang telah memberikan kepadamu warna kulit yang indah, kulit yang bagus, dan harta, agar engkau berikan aku seekor unta sehingga aku dapat melanjutkan perjalananku. Ia menjawab: Banyak hak-hak manusia yang harus ditunaikan. Si miskin berkata: Sepertinya aku mengenalmu, bukankah dahulu engkau berpenyakit sopak dan manusia merasa jijik darimu, miskin, lalu Allah Subhanahu wa Taala memberikan ini semua kepadamu? Ia menjawab: Sesungguhnya aku mewarisi harta ini dari nenek moyangku yang mulia secara turun-temurun. Maka si miskin berkata: Jika engkau berdusta, semoga Allah Subhanahu wa Taala mengembalikanmu seperti dulu.
Lalu ia (malaikat) mendatangi si botak dan berkata kepadanya seperti yang dikatakan kepada sebelumnya, dan si botak pun menjawab seperti jawaban orang sebelumnya (yang berpenyakit sopak). Maka ia (malaikat) berkata: Jika engkau berdusta, semoga Allah Subhanahu wa Taala mengembalikan engkau seperti dulu.
Lalu ia (malaikat) mendatangi si buta dalam bentuk dan keadaannya (yang dahulu), kemudian berkata: Aku orang miskin, yang kehabisan bekal dalam perjalananku. Tidak ada yang menyampaikanku hari ini kecuali dengan bantuan Allah Subhanahu wa Taala kemudian bantuanmu. Aku meminta kepadamu dengan nama Dzat yang telah mengembalikan penglihatanmu agar engkau berikan aku seekor kambing yang dapat menyampaikanku dalam perjalananku. Maka ia menjawab: Dahulu aku buta, lalu Allah Subhanahu wa Taala mengembalikan penglihatanku. Maka ambillah harta mana yang engkau inginkan dan tinggalkan yang mana yang engkau mau. Demi Allah, aku tidak merasa berat padamu pada hari ini dengan sesuatu yang engkau mengambilnya karena Allah Subhanahu wa Taala. Maka malaikat itu menjawab: Jagalah hartamu, sesungguhnya kalian hanyalah diuji. Sungguh Allah Subhanahu wa Taala telah meridhaimu, dan murka terhadap dua temanmu. (Muttafaq alaihi dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu)
Hadits ini menunjukkan bahwa malaikat tersebut tidak berkeinginan untuk mengambil harta si buta, namun hanya sekedar memberi ujian terhadap kebenaran imannya. Dan hal tersebut telah terbukti. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kisah pengorbanan Ibrahim alaihissalam ini.
Wabillahit taufiq.
Sumber: E-book Majalah Asy-Syariah Offline[/QUOTE]
sumber
Berqurban, Sebagai Bukti Pengorbanan
ane cuman share gan, bukan maksud sok tau.
moga hati kita kian terbuka dan iman kita smakin kuat setelah baca artikel ini.
amiin..
Ayat yang mulia ini menjelaskan betapa beratnya cobaan yang Allah Subhanahu wa Taala berikan kepada Ibrahim alaihissalam serta betapa besarnya pengorbanannya sebagai bentuk pembuktian dirinya sebagai hamba Allah Subhanahu wa Taala yang berserah diri sepenuhnya, dan sebagai khalilullah yang memurnikan kecintaannya hanya untuk-Nya. Dan ini menunjukkan bahwa Allah Subhanahu wa Taala senantiasa memberikan cobaan kepada hamba-hamba-Nya dengan berbagai jenis cobaan, untuk membuktikan keimanan hamba tersebut. Allah Subhanahu wa Taala berfirman:
??? ???????????? ???? ?????? ???? ????????? ???????? ?????? ????????????? ?????? ????????????. ????????? ???????????? ??????????? ?????????? ?????????? ????????? ???? ????? ?????? ?????? ?????????? ?????????????? ????????? ?????????? ????????????
Tidaklah datang kepada mereka suatu ayat Al-Qur`an pun yang baru (diturunkan) dari Rabb mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main, (lagi) hati mereka dalam keadaan lalai. Dan mereka yang dzalim itu merahasiakan pembicaraan mereka: Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia (juga) seperti kamu, maka apakah kamu menerima sihir itu, padahal kamu menyaksikannya?. (Al-Anbiya`: 2-3)
????? ?????? ????????? ????????? ?????????????? ?????????? ??????????? ???????? ??????????? ????????????
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (Al-Anbiya`: 35)
Ibrahim alaihissalam akhirnya memang tidak melaksanakan penyembelihan terhadap anaknya, sebab Allah Subhanahu wa Taala memberikan ujian tersebut bukan dalam rangka mewujudkan penyembelihan terhadap anaknya tersebut, namun semata-mata untuk membuktikan kecintaan Ibrahim alaihissalam yang murni hanya untuk Allah Subhanahu wa Taala. Hal ini mirip dengan kisah yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tentang tiga orang dari kalangan Bani Israil: orang yang berpenyakit sopak, si botak, dan si buta.
Allah Subhanahu wa Taala hendak menguji mereka dengan mengutus seorang malaikat, lalu mendatangi orang yang berpenyakit sopak, lalu bertanya: Apa yang paling engkau sukai? Ia menjawab: Warna kulit yang indah, kulit yang bagus, dan hilang penyakit yang karenanya manusia merasa jijik dariku. Maka malaikat itu pun mengusapnya, hingga hilanglah penyakit tersebut dan ia diberi warna kulit yang indah. Lalu dikatakan kepadanya: Harta apa yang paling engkau sukai? ia menjawab: Unta. Maka ia pun diberi unta betina yang sedang bunting, dan dikatakan kepadanya: Semoga Allah Subhanahu wa Taala memberi berkah untukmu.
Lalu malaikat itu mendatangi si botak dan bertanya: Apa yang paling engkau sukai? Ia menjawab: Rambut yang indah dan hilangnya apa yang membuat manusia merasa jijik dariku. Malaikat itu pun mengusapnya sehingga hilanglah botaknya dan dia diberi rambut yang indah. Lalu dia ditanya: Harta apa yang paling engkau sukai? Ia menjawab: Sapi. Maka ia pun diberi sapi betina yang bunting. Lalu dikatakan kepadanya: Semoga Allah Subhanahu wa Taala memberi berkah untukmu.
Lalu malaikat itu mendatangi si buta, dan berkata seperti yang diucapkan kepada yang sebelumnya, maka Allah Subhanahu wa Taala mengembalikan penglihatannya dan diberi seekor kambing yang bunting.
Tidak lama kemudian harta mereka berkembang biak. Sehingga yang pertama memiliki satu lembah unta, yang kedua memiliki satu lembah sapi, dan yang ketiga memiliki satu lembah kambing.
Lalu datanglah malaikat tersebut kepada orang yang pernah berpenyakit sopak, dalam bentuk dan keadaannya yang dulu lalu berkata: Aku orang miskin. Aku sudah tidak punya bekal dalam perjalananku. Tidak ada yang dapat melanjutkan perjalananku kecuali karena Allah Subhanahu wa Taala kemudian karena engkau. Aku meminta kepadamu dengan nama Dzat yang telah memberikan kepadamu warna kulit yang indah, kulit yang bagus, dan harta, agar engkau berikan aku seekor unta sehingga aku dapat melanjutkan perjalananku. Ia menjawab: Banyak hak-hak manusia yang harus ditunaikan. Si miskin berkata: Sepertinya aku mengenalmu, bukankah dahulu engkau berpenyakit sopak dan manusia merasa jijik darimu, miskin, lalu Allah Subhanahu wa Taala memberikan ini semua kepadamu? Ia menjawab: Sesungguhnya aku mewarisi harta ini dari nenek moyangku yang mulia secara turun-temurun. Maka si miskin berkata: Jika engkau berdusta, semoga Allah Subhanahu wa Taala mengembalikanmu seperti dulu.
Lalu ia (malaikat) mendatangi si botak dan berkata kepadanya seperti yang dikatakan kepada sebelumnya, dan si botak pun menjawab seperti jawaban orang sebelumnya (yang berpenyakit sopak). Maka ia (malaikat) berkata: Jika engkau berdusta, semoga Allah Subhanahu wa Taala mengembalikan engkau seperti dulu.
Lalu ia (malaikat) mendatangi si buta dalam bentuk dan keadaannya (yang dahulu), kemudian berkata: Aku orang miskin, yang kehabisan bekal dalam perjalananku. Tidak ada yang menyampaikanku hari ini kecuali dengan bantuan Allah Subhanahu wa Taala kemudian bantuanmu. Aku meminta kepadamu dengan nama Dzat yang telah mengembalikan penglihatanmu agar engkau berikan aku seekor kambing yang dapat menyampaikanku dalam perjalananku. Maka ia menjawab: Dahulu aku buta, lalu Allah Subhanahu wa Taala mengembalikan penglihatanku. Maka ambillah harta mana yang engkau inginkan dan tinggalkan yang mana yang engkau mau. Demi Allah, aku tidak merasa berat padamu pada hari ini dengan sesuatu yang engkau mengambilnya karena Allah Subhanahu wa Taala. Maka malaikat itu menjawab: Jagalah hartamu, sesungguhnya kalian hanyalah diuji. Sungguh Allah Subhanahu wa Taala telah meridhaimu, dan murka terhadap dua temanmu. (Muttafaq alaihi dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu)
Hadits ini menunjukkan bahwa malaikat tersebut tidak berkeinginan untuk mengambil harta si buta, namun hanya sekedar memberi ujian terhadap kebenaran imannya. Dan hal tersebut telah terbukti. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kisah pengorbanan Ibrahim alaihissalam ini.
Wabillahit taufiq.
Sumber: E-book Majalah Asy-Syariah Offline[/QUOTE]
sumber
0
1.8K
22
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923KThread•83.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru