JAKARTA - Sendratari Ramayana Prambanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta meraih rekor dunia Guiness World Records sebagai pentas tari Ramayana dengan penari terbanyak. Dalam pentasnya terdapat sejumlah 230 penari dan 30 Pengrawit yang turut meramaikan sendratari tersebut.

Bukan hanya faktor penari terbanyak saja, tetapi juga sendratari Ramayana ini dianggap paling lama dan rutin mementaskan Tari Ramayana sejak 1961 sampai 2012. Penghargaan ini diberikan langsung oleh perwakilan Guinness World Records Lucia Sini Gagliesi kepada Direktur PT TWC Borobudur Prambanan dan Ratu Boko Purnomo Siswoprasedjo.

Menurut Sutradara “Api Suci" sekaligus Pembina Sendratari Ramayana Prambanan dan dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM Timbul Haryono, penghargaan ini mendorong dirinya dan para seniman untuk menjaga kualitas dan eksistensi dalam melestarikan sendratari Ramayana. “Ini menjadi cambuk untuk meningkatkan kualitas ke depan agar Ramayana tetap eksis. Semoga bisa memicu dan memacu para generasi muda untuk lebih mencintai budaya bangsa,” ujar Timbul, seperti dilansir dari laman UGM, Rabu (17/10/2012).

Direktur Prodi Seni Pertunjukan Sekolah dan Pasca Sarjana UGM tersebut menambahkan, persiapan pentas episode dilakukan selama dua bulan. “Kebetulan episode Api Suci itu merupakan episode terakhir dari Tari Ramayana. Pertimbangan lain, saya bisa mengerahkan 230 penari dalam satu panggung sekaligus,” ujar Timbul yang telah menjadi penari cilik Tari Ramayana sejak lulus SMP pada 1961.

Para penari merupakan masyarakat di sekitar wilayah Candi Prambanan yang terdiri atas berbagai kategori, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Komposisinya adalah 12 penari utama, 82 penari putri, sembilan penari sesaji, 17 penari raseksi, 32 penari parkan sinta, 70 penari api, 60 penari wanara, dan 40 penari rasekso.

Berdurasi selama 25 menit, episode Api Suci mengisahkan Rama yang bertemu Dewi Sinta, tetapi meragukan kesucian Sinta. Untuk membuktikan kesucian Sinta, Rama pun memasukan Sinta ke dalam api. Namun, Sinta berhasil diselamatkan Dewa Api yang menandakan dia masih suci.