Orang Berduit Disuruh Pindah ke Luar Jakarta, PBB Ditinggikan
Quote:
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo punya konsep untuk mengurai kemacetan di Jakarta. Salah satunya, orang-orang berduit diminta tinggal di luar Jakarta dan pajak bumi bangunan (PBB) di Jakarta akan dibuat tinggi.
Konsep ini dijelaskan oleh Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di ruang kerjanya, di lantai 2 Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (17/10/2012).
Ahok mengatakan Jokowi ingin menyediakan rumah sewa terjangkau khususnya untuk ruangan-ruangan dinas yang kosong di Balai Kota akan dijadikan apartemen terpadu dengan biaya Rp 1 juta per bulan.
"Jadi apartemen terpadu konsepnya untuk orang-orang dari ekonomi kecil yang tidak bisa membeli rumah di kawasan Jakarta," ujar Ahok.
Menurut dia, hal itu juga berlaku untuk kawasan di sepanjang rel kereta api. "Nanti kami akan membangun rumah-rumah dengan sewa terjangkau dan ini merupakan salah satu solusi kami untuk mengatasi kemacetan," kata Ahok.
"Konsepnya di sini, orang-orang kaya disuruh tinggal di luar Jakarta seperti Bekasi atau Tangerang. Sementara untuk orang-orang yang ekonomi rendah, bisa tinggal di apartemen terpadu tersebut," lanjut dia.
Dikatakan Ahok, pihaknya juga membebaskan beberapa lahan kosong lain untuk dijadikan apartemen terpadu ini.
"Jadi di sini kenapa orang kaya pindah ke luar kota karena nanti kami akan menjadikan PBB di Jakarta ini tinggi sehingga mereka memilih tinggal di luar Jakarta. Kan mereka punya kendaraan. Ini merupakan salah satu solusi kami mengatasi kemacetan," kata eks Bupati Belitung Timur ini.
Selain itu, lanjut Ahok, akan ada perubahan terhadap bensin bersubsidi di Jakarta yaitu tidak melebihi 10 persen dari pendapatan. "Kalau hal ini tercapai maka ekonomi kita akan kuat," kata dia.