Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sazabi75Avatar border
TS
sazabi75
Memalukan, Indonesia impor listrik dari Malaysia
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menandatangani kerja sama dengan Serawak Energy Berhad (SEB). Salah satu isinya adalah, Indonesia akan mendatangkan energi listrik dari negeri jiran Malaysia sebesar 50 Mega Watt (MW).

Alasan PLN, impor listrik dari Malaysia terpaksa dilakukan mengingat kebutuhan energi di sebagian wilayah Kalimantan Barat cukup besar. Terutama untuk sektor industri. Kebutuhan listrik bagi energi harus dipenuhi agar sesuai dengan program hilirisasi pemerintah.

Anggota Komisi VII DPR Ismayatun menuturkan, sebagian wilayah Kalimantan memang masih diselimuti kegelapan. Impor listrik dari Malaysia ditempuh pemerintah demi mewujudkan ketahanan energi. "Tapi jika dilihat dari sisi kedaulatan energi, saya tidak setuju (impor)," ungkap Ismayatun kepada merdeka.com, Senin (15/10).

Menurutnya, untuk jangka pendek, mungkin kebijakan ini bisa diterima. Mengingat kebutuhan energi yang besar di wilayah itu. Apalagi jika harga listrik yang ditawarkan dari pihak Malaysia, termasuk murah karena menggunakan PLTA, sementara di Indonesia masih menggunakan energi minyak. Tapi, untuk jangka panjang perlu sangat diperhatikan.

"Kalau suatu saat misalnya Indonesia konflik dengan Malaysia, lalu mereka hentikan pasokan listrik, harus seperti apa? iya (jangan malu-maluin) bergantung sama negara lain," tegasnya.

Menurutnya, pemerintah harus mulai mempersiapkan dari saat ini. Pesatnya laju pertumbuhan ekonomi nasional, mendorong tingginya kebutuhan energi dalam negeri. Kebutuhan ini idealnya dipenuhi dari kemampuan produksi nasional. "Itu namanya kedaulatan energi," katanya.

Sebelumnya, Direktur Umum PT PLN Nur Pamudji menyatakan impor listrik adalah salah satu kebijakan untuk mendukung hilirisasi tambang dilakukan di Kalimantan Barat. Provinsi ini memiliki belasan industri batu bara aktif, salah satu nama besar di sana adalah PT Berau Coal.

"Kita mengambil listrik dari PLTA Bakun Serawak, Malaysia sehingga bisa mendukung pembangunan smelter di Provinsi Kalimantan Barat, karena kebutuhan listriknya besar sekali," ujar Nur Pamudji saat ditemui selepas pembukaan Konferensi Industri Penyedia Tenaga Listrik (CEPSI) di Nusa Dua, Bali, Senin (15/10).

Indonesia berencana membeli listrik dari Serawak Energy Berhad (SEB) mulai 2014. PLN bakal mengambil pasokan 50 Mega Watt (MW) dari perusahaan listrik negeri jiran itu. Kabarnya harganya mencapai USD 9 sen per kwh. Kontrak kedua negara direncanakan hingga 25 tahun ke depan.

Kerja sama PLN dan SEB dilaksanakan dalam dua tahap. Pertama, perusahaan plat merah itu bakal mengimpor listrik sepenuhnya dari Malaysia. Pada 2017, ganti PLN yang mengekspor listrik ke negeri jiran sebesar 120 MW.

Agar rencana dua tahap sukses, kedua belah pihak telah menyiapkan infrastruktur sejak setahun terakhir. Salah satu kebutuhan yang paling mendesak agar rencana ini berjalan lancar adalah pembangunan transmisi tegangan berdaya 275 kilovolt di jalur darat sepanjang 122 kilometer, menembus perbatasan kedua negara.

"Kita sudah kerja mulai dari pembebasan tanah, pembangunan transmisi, dan lain-lain, jadi akhir 2014 diharapkan sudah selesai," katanya.

Orang nomor satu PLN itu mengaku pembangkit milik PLN di provinsi Kalimantan Barat kurang cocok untuk kebutuhan smelter. "Sistemnya kecil, hanya 200 MW, paling besar 400 MW. Smelter butuh 140 MW dan pemakaiannya naik turun, kalau sistem kecil dibebani smelter menjadi tidak stabil," paparnya.

http://www.merdeka.com/uang/memaluka...-malaysia.html

emoticon-Bingung (S) bagai buah simalakama butuh sih tapi ya kalau bisa jgn dari sono
0
1.8K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.