MACAU, KOMPAS.com- Portugis telah mewarisi menu kaya rempah-rempah, melalui cita rasa masakan yang masih bertahan meski sudah berumur lebih 108 tahun. Itulah yang bisa dirasakan apabila wisatawan menikmati makan malam di restoran Fat Siu Lau 2, Vista Magnifica Court, Macau, China.

Menurut Esther Lau, pemandu wisata, Senin (15/10/2012) petang, restoran Fat Siu Lau 2 didirikan sejak 2006 dan 2009 Cafe Fat Siu Lau 3 berkembang di Rua do Regedor, Taipa, Macau.

Seperti ciri khas restoran ini, dekorasi ruangan sangat art deco. Selalu ada ciri foto-foto kuno di dindingnya. "Restoran ini sudah dijalankan oleh penerusnya, generasi ke 3 dan generasi ke 4 dari keluarga pendiri Mr Wong Man Sing. Restauran Fat Siu Lau 2 didirikan di Lan Kwai Fong ini masih setia menyajikan menu andalan yakni burung dara panggang," kata Esther Lau seperti dilaporkan wartawan Kompas Winarto Herusansono dari Makau malam ini.

Restoran Fat Siu Lau adalah restoran yang menyajikan menu barat ala Portugis, menu yang kaya akan rempah-rempah.

Konon ceritanya, restoran kali pertama diusahakan pada 1903 di Tav Do Matadouro, Macau. Beberapa tahun kemudian restoran itu di relokasi ke Rua da Felicidade.

Manager Komunikasi Kantor Pemerintah Pariwisata Macau Indonesia, Ningsih A. Chandra, menyatakan, burung dara panggang menjadi menu spesial dan selalu menjadi menu kali pertama bagi wisatawan yang berkunjung ke Macau.

"Disini juga menyediakan Macau Beer, yang khas dan jarang ditemukan di restoran lain di Macau. Burung dara panggang empuk, dengan ramuan bumbu rahasia yang turun temurun sejak 1903," katanya.

Untuk menjadi daging burung dara empuk dan nikmat, konon itu tergantung dari bumbu dan kecapnya.

Masakan burung dara mengingatkan orang pada masakan ayam Africa yang diberi bumbu Afrikan Chicken. Disamping burung dara panggang, wisatawan juga menggemari menu sejenis soup dari sayuran terdiri kentang, kubis, sayuran hijau lain dengan bumbu tapi lebih ringan.

Menu sayuran ini dikenal namanya Portuguesse Vegetables Soup yang cocok dengan mereka yang vegetarian.