Jangan Lupa atau n ninggalin untuk menambah pahala)


CEKIBROT

Perjalanan ke NAD ini awalnya tidak ada niatan untuk bersantai atau iseng jalan2 aja, tapi disebabkan karena adanya penugasan dari kantor (jakarta) ke salah satu kantor perwakilan di NAD. Namun akan sangat menyesal jika sudah sampai ke sana tidak mengunjungi berbagai obyek wisatanya. Beruntung juga jam kerja nya sampai siang hari sehingga ada waktu luang sore hari sampai malam bwt traveling. Berikut beberapa dokumentasi yang sempat saya potret:

Pantai ini menjadi saksi dahsyatnya tsunami, menjadi benteng pertama yang diterjang air bah dari Samudra Hindia. Menurut cerita 90% penduduk Lhok Nga menjadi korban dan sekarang pantai ini telah berubah menjadi salah satu tempat wisata di NAD (mungkin sebelum bencana kondisinya juga seperti ini)



Masjid ini terletak di desa Lampuuk kecamata Lhok Nga. Semula masjid ini bernama Masjid Raya Lampuuk kemudian berubah menjadi Masjid Rahmatullah karena hanya masjid ini satu-satunya bangunan di wilayah itu yang masih berdiri (karena rahmat dari Allah) ketika diterjang tsunami. Sampai saat ini, bangunan masjid sudah dipugar berkat kerja sama dengan pemerintah Turki. Namun sengaja sebagian ruangan masjid dibiarkan kondisinya untuk mengenang tragedi.



Museum ini terletak di pusat kota Banda Aceh dan dibangun atas kerja sama dengan pemerintah asing (lupa negara mana saja). Bentuk bangunannya didesign mirip dengan sebuah bahtera kapal laut besar. Seperti namanya, museum berisi hal-hal yang berkaitan dengan tsunami. Gambar foto-foto tragedi tsunami, replika kondisi ketika tsunami, perpustakaan, bahkan video terkait gempa tsunami bisa kita saksikan mirip seperti bioskop hanya ruangannya yang masih kecil.



Melihat langsung obyek wisata ini membuat merinding bulu kuduk. Membayangkan kapal terseret air laut sampai ke permukiman warga bahkan bisa nangkring di atas rumah penduduk. Jarak tepi garis pantai dengan perkampungan di sini bisa dibilang sangat jauh dan seberapa tinggi air lautnya sampai bisa mendaratkan kapal yang lumayan besar itu ke atap rumah. Menurut cerita terdapat sekitar 50-an orang berada di kapal tersebut ketika tsunami dan selamat.



Masjid ini merupakan masjid terbesar di NAD yang berada di pusat kota Banda Aceh. Masjid ini juga masih bisa berdiri kokoh diterjang tsunami (liat di televisi ketika tsunami Aceh). Selain sebagai tempat ibadah, tak jarang turis (mancanegara/domestik) berkunjung sekedar melihat betapa besar dan megah masjid ini. Lokasinya yang sangat strategis (di pusat kota) membuat masjid ini selalu ramai, tidak hanya pas jam ibadah saja namun juga pas jam-jam istirahat banyak pengunjung yang sekedar melihat atau melepas penat istirahat setelah kerja.


Selain tempat-tempat wisata di atas, masih banyak obyek menarik lainnya di Bumi Serambi Mekah (Kota Banda Aceh) ini antara lain pantai-pantai tempat nongkrong, warung kopi yang ramainya tak kalah dengan warung di Jakarta ketika malam sampai dini hari dan tentu saja tempat di luar Kota Banda Aceh. Hanya saja belum sempat didokumentasikan, mungkin dengan membaca informasi ini agan-agan tertarik berkunjung ke sana.



Jangan Lupa Ninggalan Jejak Sodara2.. TERIMA KASIH
*Thread ini berdasarkan perjalanan saya sendiri bersama rekan kerja (jadi gak ada tulisan repost-nya)