widya poetraAvatar border
TS
widya poetra
[Berita Statistik] Kaum Tidak Beragama Meningkat Pesat di Amerika
Tidak Beragama: Penelitian PEW Menemukan Peningkatan Pesat Orang Tanpa Kepercayaan Khusus di Amerika



Jumlah orang Amerika yang mengatakan bahwa mereka tidak memiliki agama khusus meningkat pesat dalam waktu lima tahun terakhir. Menurut peneliti, pola tersebut dapat memiliki implikasi terhadap pemilu mendatang dan terhadap budaya Amerika yang lebih luas.

Sebuah laporan yang dikeluarkan hari ini oleh Forum untuk Agama dan Kehidupan Publik dari Pew Research Center menemukan bahwa 20 persen orang Amerika mengatakan mereka tidak termasuk ke dalam agama apa pun atau termasuk ateis atau termasuk sebagai agnostik. Hal tersebut merupakan persentase paling tinggi yang pernah tercatat dalam survei Pew, lebih banyak 5 persen dari lima tahun yang lalu.

Para peneliti mengaitkan peningkatan jumlah yang tidak beragama khusus ini dengan perubahan pola partisipasi religius dan kepercayaan di antara genereasi muda serta "pelunakan" komitmen terhadap agama dari beberapa generasi tua. Orang-orang yang jarang atau tidak pernah ke gereja lebih berkemungkinan untuk mengatakan bahwa mereka tidak punya agama apa pun dibanding di masa lalu.

Sepertiga dari orang dewasa di bawah 30 tahun mengatakan mereka tidak memiliki agama, persentase yang lebih bisar dibanding pada generasi yang lebih tua dan generasi muda di dekade belakang.

Pola seperti ini diperkirakan bakal terus berlanjut ketika generasi muda menggantikan generasi yang lebih tua.

"Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa pertumbuhan "kaum tidak beragama" ini merupakan salah satu indikator bahwa publik Amerika secara perlahan menjadi tidak religius," kata Gregory Smith, peneliti senior PEW dalam konferensi tahunan Religion Newswriters Association di Bethesda hari Sabtu lalu, sebelum hasil penelitian secara resmi dipublikasikan.

Smith menekankan bahwa Amerika masih merupakan "negara yang religius" terutama jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa Barat.

Penemuan ini didapatkan dari sebuah polling nasional yang melibatkan hampir 3 ribu orang dewasa, data survei yang lalu, dan sebuah survei baru yang melibatkan 1 ribu orang tidak beragama khusus yang diadakan oleh Pew pada bulan Juni dan Juli bersama PBS.

Penelitian tersebut mengungkap gambaran yang lebih menyeluruh mengenai persamaan dan perbedaan di antara orang Amerika yang tidak memiliki agama khusus: kelompok tersebut memiliki jumlah pria lebih banyak di antara wanita, level edukasi dan pendapatan bervariasi yang serupa dengan masyarakat umum, serta proporsi orang kulit putih non-hispanik yang lebih tinggi.

Orang-orang yang tidak beragama tersebut lebih rendah kemungkinannya dibanding masyarakat umum untuk menyatakan bahwa rumah-rumah peribadatan membantu memecahkan masalah sosial, memiliki peran dalam politik, atau memperkuat moral. Namun, kebanyakan dari mereka setuju bahwa organisasi religius memerankan peranan penting dalam membantu yang miskin dan memperkuat jalinan komunitas.

Kaum ini juga cenderung bersikap liberal terhadap isu sosial, seperti hak untuk aborsi dan pernikahan sesama jenis. Namun, sejalan dengan masyarakat umum dalam opini terhadap ukuran dan kewenangan pemerintah.

Mereka tidak sepenuhnya sekuler - 68 persen mengatakan mereka percaya Tuhan dan 37 persen mengatakan mereka "spirituil" tapi tidak "religius" - tapi mereka juga bukan "pencari" yang belum menemukan agama yang benar. Hampir 90% dari mereka yang tidak beragama mengatakan tidak mencari-cari agama untuk dianut.

Peningkatan ini membuat mereka penting bagi partai Demokrat.

Seperempat dari pemilih terdaftar yang Demokrat atau cenderung Demokrat sekarang tidak memiliki agama tertentu, dibandingkan dengan 17 persen pada 5 tahun lalu.

"Beberapa survei menunjukkan bahwa di antara orang-orang yang mengaku Demokrat, yang tidak beragama bisa jadi merupakan kelompok terbesar," kata John Green, profesor dari Universitas Akron yang merupakan pembimbing dalam proyek Pew ini.

"Bisa jadi di tahun-tahun mendatang, jika bukan tahun ini, suara kaum tidak beragama bakal penting bagi Partai Demokrat, sepenting suara kaum religius tradisional bagi Partai Republic."


The Times Tribune




============
Wow,

sekarang trennya justru meningkat yang ngaku enggak beragama.
20% berarti 1 dari 5 orang. emoticon-Belo


Semoga saja tindakan orang-orang yang mengaku tidak memiliki agama tertentu ini bisa lebih baik dari orang-orang yang mengaku memiliki agama. emoticon-Angkat Beer


Semoga lagi tidak perlu ada perang klaim siapa yang pertumbuhannya paling pesat. emoticon-Ngakak (S)
0
10.6K
120
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.1KThread10.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.